Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinggalkan Google, Wanita Ini Ungkap Rahasia Robot Militer Otonom

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seorang pria melewati logo Google yang digambar menggunakan kapur tulis di Google campus dekat Pantai Venice, Los Angeles, California. Di tempat ini, sekitar 500 orang pekerja mendesain iklan video untuk situs YouTube, beberapa bagian jejaring sosial Google+ dan alat penjelajah Chrome. REUTERS/Lucy Nicholson
Seorang pria melewati logo Google yang digambar menggunakan kapur tulis di Google campus dekat Pantai Venice, Los Angeles, California. Di tempat ini, sekitar 500 orang pekerja mendesain iklan video untuk situs YouTube, beberapa bagian jejaring sosial Google+ dan alat penjelajah Chrome. REUTERS/Lucy Nicholson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan karyawan Google telah menyerukan larangan droid atau robot militer otonom, dengan alasan bahwa mereka terlalu berbahaya. Sayangnya, robot-robot itu telah tersedia.

Laura Nolan mengatakan bahwa tidak seperti robot yang dikendalikan manusia, mesin otonom sulit diprediksi. Nolan keluar dari Google setelah diminta bekerja pada proyek teknologi militer otonom, sebagaimana dilaporkan The Sun, 16 September 2019.

Saat ini Nolan menjadi anggota dari Kampanye untuk Menghentikan Robot Pembunuh, dan memperingatkan risiko terlibat dalam membangun teknologi otonom yang mematikan.

"Mungkin ada kecelakaan berskala besar karena semuanya akan mulai berlaku pada hari-hari yang tidak terduga," kata Nolan kepada The Guardian sebagaimana dikutip The Sun.

"Anda dapat menghadapi skenario di mana senjata otonom yang telah dikirim untuk melakukan pekerjaan menghadapi sinyal radar yang tidak terduga di daerah yang mereka cari. Mungkin ada cuaca yang tidak diperhitungkan dalam perangkat lunaknya. Atau mereka menemukan sekelompok pria bersenjata yang tampaknya adalah musuh, tetapi sebenarnya keluar dengan senjata berburu makanan."

Nolan sebelumnya bekerja di Google Project Maven, area penelitian yang sangat kontroversial di raksasa mesin pencari itu. Gagasan aneh Google adalah melibatkan pelatihan sistem AI pada rekaman drone selama berjam-jam.

Ini akan mengajarkan sistem untuk dengan cepat membedakan antara manusia dan benda. Militer AS dapat menggunakan sistem seperti itu untuk membuat drone perang lebih akurat ketika berburu sasaran.

Tetapi Proyek Maven akhirnya dibatalkan setelah 3.000 karyawan menandatangani petisi menentangnya. "Mesin itu tidak memiliki kecerdasan atau akal sehat yang dimiliki sentuhan manusia," kata Nolan.

"Hal menakutkan lainnya tentang sistem perang otonom ini adalah Anda hanya dapat benar-benar mengujinya dengan mengerahkannya di zona tempur nyata,” ujarnya.

"Mungkin itu terjadi dengan Rusia saat ini di Suriah - siapa yang tahu? Yang kita tahu adalah bahwa di PBB, Rusia telah menentang perjanjian apa pun apalagi melarang senjata-senjata ini," tambahnya. Berita buruknya adalah robot pembunuh sangat nyata.

THE SUN | GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

6 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Perusahaan Arab Saudi Bikin Robot Manusia, Tak Boleh Bicara Seks dan Politik

2 hari lalu

Komunikasi manusia dan robot. Kredit: AFP/Global Times
Perusahaan Arab Saudi Bikin Robot Manusia, Tak Boleh Bicara Seks dan Politik

Perusahaan teknologi Arab Saudi menciptakan robot manusia bernama Sara. Didesain untuk tak bicara seks dan politik.


Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

6 hari lalu

Presiden Uganda, Yoweri Museveni. telegraph.co.uk
Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

Muhoozi Kainerugaba akan menjabat sebagai panglima militer di Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) setelah ditunjuk oleh ayahnya, Presiden Uganda Yoweri Museveni.


TNI Selidiki Video Viral Penyiksaan Warga Papua

7 hari lalu

Persekusi dan diskriminasi rasial terhadap mahasiswa Papua, tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Masalahnya apa yang terjadi di Surabaya dan Malang hanyalah pemicu semata.  Pemerintah harus menyelesaikan konflik di tanah Papua sampai ke akar-akarnya, yaitu  ketidakpuasan masyarakat melihat tindakan pemerintah di masa lalu. Selain itu, marginalisasi dalam proses pembangunan juga harus dihentikan. Proses pembangunan tidak boleh hanya mengedepankan fisik tetapi juga peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat Papua.
TNI Selidiki Video Viral Penyiksaan Warga Papua

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, memastikan TNI akan menelusuri kebenaran video penyiksaan warga di Papua.


70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

7 hari lalu

Presiden AS Joe Biden melepas kacamata hitamnya ketika berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju North Carolina, di Washington, AS, 18 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

Hampir 70 mantan pejabat, diplomat, dan perwira militer AS mendesak Presiden Joe Biden untuk memperingatkan Israel atas serangannya di Gaza


Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

11 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia 24 Januari 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

Seperti sudah diprediksi, Vladimir Putin menang telak dalam pemilu Rusia yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2024.


Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

15 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024.  KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.


Dapat Ucapan Selamat, Begini Cerita di Balik Kedekatan Prabowo dengan Raja Yordania

15 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Dapat Ucapan Selamat, Begini Cerita di Balik Kedekatan Prabowo dengan Raja Yordania

Prabowo mengaku mengasingkan diri ke Yordania karena berbagai macam tuduhan yang dialamatkan pada dirinya.


Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

16 hari lalu

An Elbit Systems Ltd. Kendaraan udara tak berawak (UAV) Hermes 900 terlihat di pabrik drone perusahaan di Rehovot, Israel, 28 Juni 2018. REUTERS/Orel Cohen
Pemerintah India Didesak Hentikan Kerja Sama Drone dengan Israel untuk Bantai Warga Gaza

India dilaporkan membeli senjata senilai sekitar US$2 miliar dari Israel selama dekade terakhir.


Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

24 hari lalu

Dmitry Peskov. REUTERS
Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman