Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Orangutan di Nyaru Menteng Terkena ISPA akibat Kabut Asap

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Sejumlah Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) makan buah usai berlatih hidup di alam liar di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, 30 Oktober 2015. ANTARA FOTO
Sejumlah Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) makan buah usai berlatih hidup di alam liar di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, 30 Oktober 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Puluhan orangutan Borneo yang sedang direhabilitasi di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Hingga 17 September 2019, tercatat 37 individu terserang ISPA. Enam di antaranya individu dewasa dan 31 orangutan muda, baik yang tinggal di kandang maupun yang sedang menjalani sekolah hutan, menurut pernyataan dari Yayasan Penyelamatan Orangutan (Yayasan BOS).

"Semua masih dianggap infeksi ringan. Namun, empat orang utan muda kami dinilai gejalanya sedikit lebih berat, karena itu kami beri pengobatan menggunakan nebulizer," kata Staf Komunikasi Yayasan BOS Nico Hermanu pada Betahita melalui pesan teks, Rabu, 18 September 2019.

Akibat asap karhutla tersebut, kesehatan 355 orangutan di Nyaru Menteng menjadi rentan, baik yang sedang dirawat di pusat rehabilitasi maupun di pulau-pulau prapelepasliaran di sekitarnya. Karena itu, Nico menerangkan, saat ini tim medis di Nyaru Menteng fokus menjaga kondisi orangutan dan melakukan  pengobatan menggunakan nebulizer, multivitamin, dan antibiotik terhadap orangutan yang sakit.

Nico memastikan saat ini tidak ada titik api di dekat pusat rehabilitasi Nyaru Menteng. Khusus orangutan yang telah dilepasliarkan, Nico mengatakan masih aman dari ancaman karhutla.

"Orangutan yang telah dilepasliarkan aman karena mereka berada di kawasan hutan lindung dan taman nasional yang jauh dari pembukaan lahan," kata Nico.

Sebelumnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sempat mengancam Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng yang terletak tidak jauh dari Kota Palangkaraya. Nico menerangkan api sempat mendekat hingga jarak 300 meter dari batas Nyaru Menteng. Api kemudian berhasil dipadamkan.

Sementara itu, asap karhutla juga menyambangi Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari. Sebagai upaya pencegahan, tim medis Samboja Lestari memberikan susu dan multivitamin bagi 130 individu orangutan beberapa hari terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan sekolah hutan juga dibatasi hanya beberapa jam bagi orang utan muda. Sedangkan orangutan dewasa di kompleks kandang, dilakukan penyemprotan untuk menjaga suhu kandang tetap sejuk.

"Saat ini tim kami di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari melakukan patroli dan pengawasan ketat terhadap kemungkinan munculnya titik api di seluruh wilayah kerja, sekaligus untuk mencegah resiko kebakaran," kata CEO Yayasan Bos Jamartin Sihite.

"Sampai saat ini kami belum melakukan penyelamatan atau evakuasi orang utan yang terancam kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Palangkaraya merupakan salah satu wilayah dengan kondisi udara terburuk akibat karhutla. Menurut data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat ini kota tersebut berada di level berbahaya, dengan partikulat meter (PM10) di level 500. Untuk diketahui, level udara baik berada di level 0-50.

Polusi udara akibat asap karhutla juga menyebabkan aktivitas pendidikan berhenti. Pemerintah Kalimantan Tengah meliburkan sekolah dari tingkat TK hingga perguruan tinggi per tanggal 16 September 2019 hingga seminggu ke depan. Penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut Kota Palangkaraya pun banyak dibatalkan.

BETAHITA.ID | TERAS.ID 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

22 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

26 hari lalu

Kualitas udara Kota Dumai mulai memburuk menyusul kemunculan kabut asap pekat pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. (ANTARA/Abdul Razak)
Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

29 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

33 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

35 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

47 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

59 hari lalu

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.


Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

6 Februari 2024

Pohon-pohon terbakar menyusul meluasnya kebakaran hutan di Vina del Mar, Chili 3 Februari 2024. REUTERS/Rodrigo Garrido
Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

Kebakaran hutan yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan disebut Presiden Chile sebagai tragedi sangat besar.


Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

29 Januari 2024

Limbah abu hasil pembakaran batu bara PLTU Jeranjang akan digunakan untuk membangun tribun penonton sirkuit MXGP di Selaparang, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 13 Juni 2023. (PLN NTB)
Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

Trend Asia mengungkapkan kebijakan hilirisasi industri nikel yang digadang-gadang Presiden Jokowi masih bergantung pada PLTU batu bara.