Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kata Pakar atas Hasil Kajian Peneliti Asing soal Tsunami Palu

image-gnews
Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Pakar tsunami Indonesia Widjo Kongko menanggapi hasil riset dari mahasiswa PhD di Ludwig Maximilian University of Munich, Jerman, Thomas Ulrich, mengenai misteri tsunami yang terjadi Palu, Sulawesi Tengah tahun lalu. Hasil riset Ulrich menunjukkan bahwa pergerakan dasar laut yang disebabkan gempa bumi di bawah Teluk Palu dapat menghasilkan tsunami.

"Sebenarnya mereka tidak menyimpulkan tsunami Palu bukan dari longsor. Tapi berdasar riset mereka, sumber tsunami dari seismik dengan memasukkan kecepatan atau percepatan (memasukkan sumbernya secara kinematik/dinamik), bisa memberikan dampak tsunami yang lebih tinggi dari pemodelan konvensional," ujar Widjo kepada Tempo, melalui pesan pendek, Kamis, 19 September 2019.

Gempa bumi dan tsunami Palu 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo diikuti tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Peristiwa tersebut menjadi bencana alam paling mematikan di dunia pada 2018.

Ulrich dan kawan-kawannya, ahli geologi, geofisika, dan matematika, menggunakan superkomputer yang dioperasikan oleh Leibniz Supercomputing Center, anggota Gauss Centre for Supercomputing. Hasilnya adalah kontribusi tanah longsor tidak diperlukan untuk menjelaskan fitur-fitur utama tsunami.

"Hasil model apapun harus dikalibrasi atau divalidasi dengan fenomena riil di lapangan secara terukur atau detail. Tsunami Palu 'hanya' menimbulkan tinggi tsunami 3-5 meter di bibir pantai dengan periode kurang dari 4 menit dengan waktu tiba bervariasi, tapi ada yang kurang dari 1-2 menit," kata Widjo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Widjo yang juga peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kedatangan tsunami di pantai yang cepat menandakan sumbernya tidak jauh dan tidak hanya satu. Widjo menafikan sumber tsunami Palu hanya dari satu sumber.

Model tsunami konvensional, kata Widjo, sumber tsunami adalah statik, merepresentastasi perubahan dasar laut yang dipindahkan di permukaan air dengan area atau volume seperti sumbernya pada waktu awal tertentu. Dan tidak ada perubahan area secara temporal.

"Kalau baca papernya, saya belum melihat ada validasi dengan data lapangan secara masif, ini misleading. Pendekatan mereka geofisik, sementara saya seorang civil engineer hydrodinamik," tutur Widjo. "Ini ranah ilmiah."

Para ilmuwan sampai pada kesimpulan ini menggunakan model gempa-tsunami berbasis fisika yang mutakhir. Model gempa, yang didasarkan pada fisika gempa, berbeda dari model gempa berbasis data konvensional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.


Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

8 hari lalu

Peta pusat gempa di Maluku, Minggu sore, 10 Maret 2024.  BMKG
Gempa Terkini Guncang Sebagian Wilayah Maluku hingga IV MMI, Ini Data BMKG

Gempa terkini mengguncang wilayah Pantai Selatan Maluku Tengah, Maluku, pada Minggu sore ini, 10 Maret 2024.


Gempa dari Zona Megathrust Enggano Kembali Getarkan Liwa Pagi Ini

15 hari lalu

Gempa Mag:5.6, Senin pagi, 4 Maret 2024 09:48:23 WIB,  Pusat gempa berada di laut 43 km baratdaya Enggano. X.com/BMKG
Gempa dari Zona Megathrust Enggano Kembali Getarkan Liwa Pagi Ini

Gempa dari laut kembali mengguncang Liwa, Bengkulu Barat, pada Senin pagi ini, 4 Maret 2024.


Gempa Terkini Getarkan Sebagian Bengkulu, BMKG: Pusatnya di Laut

15 hari lalu

Gempa bumi Mag:5.1, Minggu malam 3 Maret 2024 22:07:42 WIB, 45 km BaratDaya KAUR-BENGKULU), tidak berpotensi tsunami. X.com/BMKG
Gempa Terkini Getarkan Sebagian Bengkulu, BMKG: Pusatnya di Laut

Gempa kembali terjadi hari ini, Minggu 3 Maret 2024. Berbeda dari dua yang pertama, gempa terkini berpusat di laut.


Getarkan Parigi Moutong dan Menggoyang Lemah Malang, Ini Info Gempa Terkini BMKG

18 hari lalu

Peta pusat gempa M4,9 di Samudera Hindia yang dirasakan di Karangkates, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat pagi 1 Maret 2024. Foto : BMKG
Getarkan Parigi Moutong dan Menggoyang Lemah Malang, Ini Info Gempa Terkini BMKG

Salah satu gempa terkini berpusat di laut, berjarak 250 kilometer.


Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

18 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Tektonik M4.4 di Parigi Moutong, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Dari data BMKG, gempa bumi tektonik M4.4 di Parigi Moutong tidak berpotensi memicu tsunami.


Pengembangan Sistem Deteksi Tsunami Kian Mendesak, Kepala BMKG Minta Semua Negara Tidak Pelit Ilmu

19 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Pengembangan Sistem Deteksi Tsunami Kian Mendesak, Kepala BMKG Minta Semua Negara Tidak Pelit Ilmu

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya sharing ilmu dalam pengembangan sistem peringatan dini tsunami, terutama yang non seismik.


BMKG: Gempa Tektonik M4,8 di Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

35 hari lalu

Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Minggu, 28 Agustus 2022, pukul 11.58 WIB. (BMKG)
BMKG: Gempa Tektonik M4,8 di Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik dengan magnitudo M4,8. BMKG menyatakan, gempa ini tak berpotensi tsunami.


Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

39 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.


Gempa Guncang Padang dan Mentawai Dirasakan Kuat oleh Warga, Ini Data BMKG

43 hari lalu

Peta pusat gempa yang mengguncang Padang dan Mentawai pada Senin pagi, 5 Februari 2024. istimewa
Gempa Guncang Padang dan Mentawai Dirasakan Kuat oleh Warga, Ini Data BMKG

Getaran gempa mengguncang daerah Mentawai, Padang, Agam, Padang Pariaman pada Senin pagi, pukul 07.52 WIB.