TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang fitur keamanan WhatsApp. Juru Bicara Facebook Indonesia menjelaskan bahwa kemungkinan akun WhatsApp dibajak karena ada fitur keamanan yang tidak diaktifkan.
Selain itu, gempa dua kali bermagnitudo 6 dari Laut Jawa, Kamis siang, 19 september 2019, tergolong unik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dari kedalaman lebih dari 300 kilometer tergolong fenomena alam yang jarang terjadi.
Baca Juga:
Juga, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim kemarau dengan kekeringan ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia hingga November 2019.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Segera Aktifkan, Fitur Ini Bikin WhatsApp Tak Bisa Dibajak
Logo WhatsApp. Kredit: Time
Baru-baru ini pembajakan akun WhastApp kembali terjadi. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jabar mendapat laporan tentang adanya konten ajakan jihad melalui akun WhatsApp atas nama Muhammad Luthfi Indrawan yang telah dibajak.
Hacker tersebut mengatasnamakan korban dengan mengedarkan pesan ke grup-grup WhatsApp yang berisi ajakan untuk jihad, karena KPK dilemahkan dan dizolimi oleh para wereng cokelat alias thogut. Namun, tahukah Anda bagaimana meminimalisir agar apalikasi pesan Anda tidak bisa dibajak?
Juru Bicara Facebook Indonesia menjelaskan bahwa kemungkinan akun WhatsApp dibajak karena ada fitur keamanan yang tidak diaktifkan. "Kemungkinan terbesar adalah peretas daftar aplikasi WhatsApp pakai nomornya pengguna. Dan karena fitur two factor authentication-nya tidak diaktifkan, jadi tidak ada proses verifikasinya," ujar Juru Bicara Facebook Indonesia, Juli 2019 lalu.
2. Ada Apa dengan Gempa Dalam di Laut Jawa?
Pusat gempa di Laut Jawa, Kamis, 19 September 2019. (BMKG)
Gempa dua kali bermagnitudo 6 dari Laut Jawa, Kamis siang, 19 september 2019, tergolong unik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dari kedalaman lebih dari 300 kilometer tergolong fenomena alam yang jarang terjadi.
"Gempa seperti itu kini masih menyisakan banyak tanda tanya,” ujar Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, kemarin.
Pada Kamis, 19 September 2019 pukul 14.06.31 dan pukul 14.31.59 WIB dari wilayah Laut Jawa terjadi dua gempa tektonik dengan selisih waktu 25 menit dan sumber gempa berjarak 21 kilometer. Kedua gempa itu bermagnitudo Mw=6,1 dan Mw=6,0.
3. BMKG: Kemarau Lebih Panjang, Musim Hujan Diprediksi November
Penampakan lahan persawahan yang kering akibat kemarau panjang dan keringnya Sungai Cisadane di Kabupaten Tangerang, Senin 19 Agustus 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi musim kemarau dengan kekeringan ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia hingga November 2019.
"Musim hujan tahun ini (diprediksi) mundur sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada acara Sosialisasi Hasil Kegiatan Mikrozonasi Gempa Bumi di Hotel Grand Candi Semarang, Kamis, 19 September 2019.
Menurut dia, jika dilihat berdasarkan jangka waktunya, maka musim kemarau tahun ini menduduki posisi kedua setelah kekeringan yang terjadi 2015.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.