Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyelamat Satwa Chanee Curhat, Frustrasi Hadapi Karhutla Kalteng

image-gnews
Aurelien Francis Brule atau yang biasa disapa Chanee Kalaweit, penyelamat satwa di Kalimantan. (youtube.com)
Aurelien Francis Brule atau yang biasa disapa Chanee Kalaweit, penyelamat satwa di Kalimantan. (youtube.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aurelien Francis Brule atau yang biasa disapa Chanee Kalaweit mencerikatan rasa frustasinya mengenai bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan melalui sebuah video. Chanee merupakan wildlife rescue atau penyelamat satwa liar di hutan Kalimantan.

"Saya merasa frustrasi, karena skenario 2015 terulang kembali, padahal kita bisa mengantisipasinya," ujar Chanee melalui sambungan telepon, Senin, 23 September 2019, ketika ditanya mengenai video yang diunggah dalam akun YouTube-nya yang menceritakan kekesalannya terhadap asap akibat karhutla.

Chanee adalah pria kelahiran Fayence, Distrik Var, Perancis Selatan. Dia datang ke Indonesia sejak berusia 18 tahun pada 1998 dengan misi penyelamatan satwa primata yaitu Owa. Owa merupakan primata dengan tangan panjang yang termasuk keluarga primata.

Chanee yang tinggal di daerah Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menceritakan kondisi daerah yang terdampak asap. Kondisi di wilayahnya sama seperti pada 2015, adanya kiriman asap dari Palangkaraya, yang paling banyak titik apinya.

"Mengingat itu saya sedih dan frustrasi, karena persis dengan 2015. Saat itu saya sendiri membuat video marah karena harus menyaksikan anak-anak saya sakit batuk. Dan skenario ini terulang kembali, padahal posisi saya tidak lagi di Palangkaraya tapi di Muara Teweh, sekitar 6 jam dari Palangkaraya," kata Chanee, menceritakan dalam video berdurasi 4 menit 36 detik.

Atas kecintaannya terhadap Indonesia, Chanee menjadi warga negara Indonesia pada 2012, dan mendirikan Yayasan Kalaweit, yayasan penyelamat satwa liar. Chanee tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan masyarakat Palangkaraya.

Menurutnya, ribuan orang di Palangkaraya susah bernapas akibat  kebakaran hutan dan lahan pada 2015. Dan yang membuatnya sedih, bencana tersebut terulang kembali di 2019. Sebenarnya, kata Chanee, situasi tersebut bisa diantisipasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau sekarang kebetulan dua hari lalu sudah ada hujan dan tidak separah seminggu lalu. Saya tadi menyetir dari Kabupaten Buntok, Kalimantan Tengah, sekitar tiga jam naik mobil dari Palangkaraya," tutur Chanee. "Lahan gambur kebakaran di mana-mana kecuali perkebunan sawit, tapi di dekat kebunnya kok terbakar dan sama sekali tidak ada pemadam kebakaran di sana."

Sebelumnya, pada 2015, Chanee juga mengunggah video pesan tentang kebakaran hutan di Kalimantan Tengah di youtube. Chanee yang beristrikan wanita Dayak dengan dua anaknya, Andre dan Enzo memprotes pemerintah pusat atas lambannya penanganan kabut asap di Kalimantan Tengah yang berlangsung saat itu

Chanee juga memberikan saran untuk mengatasi kebakaran lahan yaitu harus adanya tindakan pencegahan, karena menurutnya, kebakaran hutan sulit untuk diredakan kalau tidak dilakukan pencegahan.

"Pencegahan itu harus diberlakukan larangan api saat musim kemarau dari tanggal tertentu. Setiap tahunnya akan berbeda, kalau el nino muncul otomatis larangannya akan lebih lama dibandingkan tahun biasa yang curah hujannya meningkat," ujar pria dengan dua orang anak ini.

Video yang diunggah Chanee pada 18 September 2019 dengan judul "Chanee membahas bencana asap." Hingga berita ini ditayangkan, video tersebut sudah ditonton lebih dari 3.000 kali, dengan 300 lebih yang menyukai dan mendapat lebih dari 50 komentar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

35 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

39 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

41 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

53 hari lalu

Petugas berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu 15 Januari 2022. ANTARA/HO-UPT Damkar Bintan Timur
Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Tim memasukkan bahan semai Natrium Clorida (NaCl) ke pesawat Cessna Caravan untuk Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 17 Februari 2024. Operasi hujan buatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir Demak. FOTO/DOK. BNPB
Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.


Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

27 Januari 2024

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Luput Dibahas Debat Cawapres: Data Terbaru KLHK Catat Luas Karhutla 2023 Tembus 1,16 Juta Hektare

Tak disinggung dalam debat cawapres, data terbaru KLHK mencatat luas karhutla 2023 mencapai 1,16 juta hektare. Di mana area kebakaran terluas?


Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

25 Januari 2024

Menteri LHK, Siti Nurbaya dan Kepala Badan Kehutanan Amerika Serikat, Randy Moore memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Dok. KLHK
Badan Kehutanan Amerika Pantau Penanganan Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah

Kepala Badan Kehutanan AS Randy Moore menghargai langkah Indonesia dalam mengatasi krisis iklim.


Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

KERUSAKAN GAMBUT PULAU PADANG
Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.


Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

12 Januari 2024

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kebakaran Lahan 2023 Seluas 600 Ribu Hektare, BNPB: Alhamdulillah Tak Diprotes Negara Tetangga

BNPB mengatakan salah satu penyebab kebakaran akibat fenomena El Nino.


Hujan Tidak Merata, Jumlah Titik Panas di Kaltim Bertahan 34 Titik

27 Desember 2023

Petugas gabungan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, memadamkan karhutla di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam pada 31 Juli 2023. (ANTARA/HO Pusdalops BPBD Kabupaten PPU)
Hujan Tidak Merata, Jumlah Titik Panas di Kaltim Bertahan 34 Titik

Sebanyak 34 titik panas baik sepanjang Senin maupun Selasa terdeteksi mulai pukul 01:00-24:00 WITA