TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan muda yang tergabung dalam Indonesian Young Scientist Association (IYSA) tampil di event besar Expo-Sciences International atau ESI 2019 Abu Dhabi.
Tim ilmuwan muda IYSA beranggotakan siswa SMA Negeri 2 Wonosobo Muchamad Ravi Ramadhani dan empat mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan, yaitu Ma'ratul Husna, Yenny Rahmawati, Ponco Sukaswanto dan Ahmad Yogaswa.
"ESI merupakan event besar di dunia. Jika dalam sepak bola ada FIFA World Cup, maka dalam bidang sains ada ESI (Expo Sciences International)," ujar Doni Nurdiansyah, ketua delegasi IYSA – Indonesia, Rabu, 25 September 2019.
“Kegiatan ini dihadiri oleh 53 negara di dunia dan menjadi salah satu perhelatan sains paling prestisius di dunia,” tambah Doni.
Event yang merupakan agenda dua tahunan MILSET ini berlangsung di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Kota Abu Dhabi, pada 22-28 September 2019.
MILSET - Mouvement International pour le Loisir Scientifique Et Technique - adalah organisasi pemuda non-pemerintah, nirlaba dan independen secara politik, yang bertujuan mengembangkan budaya ilmiah di kalangan kaum muda melalui organisasi program sains dan teknologi, termasuk pameran sains, kamp sains, kongres dan kegiatan lainnya yang berkualitas tinggi.
Dalam expo tersebut, Ravi membawakan karya yang sangat inovatif, yakni Obah Energi yang dapat digunakan sebagai charger smartphone hanya dengan cara menggerakkan alat tersebut sambil berjalan. “Proyek Ravi disponsori oleh Pertamina,” ujar Doni.
Sementara empat mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan membawa proyek inovasi berupa roof covering prototype atau RCP- Grain, yakni alat penutup otomatis pengering gabah yang bisa digunakan untuk industri pertanian.
Selain dari IYSA, Indonesia juga diwakili para ilmuwan muda dari Center for Young Scientists, DoctoRabbit Science Inc dan Rumah KIR Indonesia.