Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Ribu Hektare Karhutla, Siapa Membakar Lahan Gambut?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Relawan mencoba memadamkan kebakaran lahan dan hutan gambut di Kabupaten Pulang Pisau dekat Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 13 September 2019. Minimnya peralatan aman, membuat banyaknya relawan yang hanya menggunakan sandal saat memadamkan api. REUTERS/Willy Kurniawan
Relawan mencoba memadamkan kebakaran lahan dan hutan gambut di Kabupaten Pulang Pisau dekat Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 13 September 2019. Minimnya peralatan aman, membuat banyaknya relawan yang hanya menggunakan sandal saat memadamkan api. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat hutan dan lahan gambut yang terbakar sepanjang tahun ini mencapai 328 ribu hektare, sebagaimana dilaporkan Majalah Tempo edisi 23 September 2019. Walhasil, asap menyebar ke berbagai wilayah, bahkan hingga Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kabut asap juga mengakibatkan sekolah di sejumlah provinsi diliburkan dan penerbangan terganggu. Adapun luas lahan yang terbakar di lahan konsesi lebih dari 9.000 hektare.

Kondisi serupa melanda Indonesia pada 2015. Saat itu, ada sekitar 2,6 juta hektare hutan dan lahan yang terbakar. Hasil riset Bank Dunia yang dirilis pada Februari 2016 menunjukkan kerugian mencapai US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 221 triliun.

Hingga Jumat dua pekan lalu, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum KLHK telah menyegel lahan milik 52 perusahaan dan seorang individu di Sumatera dan Kalimantan. Menurut Rasio, jumlahnya mungkin bakal terus bertambah.

Untuk kebakaran tahun ini, KLHK menetapkan lima perusahaan sebagai tersangka pembakaran hutan. Dua di antaranya PT Arrtu Borneo Perkebunan dan Arrtu Borneo Resources. Kedua perusahaan itu dimiliki PT Eagle High Plantations, perusahaan yang dimiliki PT Rajawali Corpora—perusahaan yang sahamnya dipunyai pengusaha Peter Sondakh—dan Felda, perusahaan asal Malaysia. Berdasarkan pemetaan Auriga Nusantara, di lahan Arrtu Energie Resources tahun ini muncul 143 titik panas.

Peter tak menjawab pertanyaan yang diajukan Tempo. Begitu pula Sekretaris Perusahaan Eagles High Plantations Satrija Budi Wibawa. Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Togar Sitanggang membantah kabar bahwa anggota asosiasinya terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan. “Untuk apa kami membakar investasi kami sendiri?” ujarnya.

Togar menyalahkan penduduk sekitar perkebunan yang kerap membakar lahan. Menurut dia, pembakaran itu akhirnya merembet ke perkebunan milik perusahaan. “Dengan musim kemarau panjang dan angin kencang, akhirnya timbul kebakaran. Yang mudah disalahkan ya perusahaan sawit.”

Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan tak tertutup kemungkinan perusahaan membakar sendiri lahannya. “Alibinya memang begitu, tidak mungkin membakar lahan sendiri. Tapi bisa saja mereka membakar untuk mengganti tanaman yang kualitasnya jelek,” ujarnya.

Tempo menemui seorang pelaku pembakaran lahan yang mengaku sudah bertobat. Abdul, bukan nama sebenarnya, warga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, mengatakan selalu menggunakan obat nyamuk bakar yang pangkalnya diberi batang korek api berlumur minyak tanah atau bensin. Saat situasi sepi, obat nyamuk berbentuk spiral itu diletakkan di lahan gambut kering. Ketika api melalap gambut dan serasah di sekitarnya, dia sudah berada di rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara itu jauh lebih murah dan cepat untuk membuka lahan. Jika menyewa alat berat, kata Abdul, biayanya Rp 600 ribu per jam atau Rp 7 juta dengan sistem borongan per hektare. Menurut dia, cara ini jamak dilakukan peladang ataupun mereka yang bekerja di perusahaan sawit.

Dosen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Asep Sofyan, mengatakan membakar lahan merupakan cara lawas yang masih digunakan sebagian masyarakat petani untuk menetralkan tingkat keasaman gambut.

Ongkos membuka lahan pun lebih murah ketimbang menyewa alat berat. Mereka juga memakai kearifan lokal dengan membangun sekat bakar untuk mencegah api menjalar. “Tidak dibakar dalam waktu bersamaan, dan membatasi jumlah lahan yang dibakar,” kata peneliti di Pusat Studi Lingkungan Hidup ITB itu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengatakan hampir semua kasus kebakaran hutan terjadi karena kesengajaan. Menurut dia, 99 persen penyebab kebakaran adalah manusia, sisanya alam. “Mayoritas pelaku menerima bayaran,” ujar Doni.

Senada dengan Doni, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles B. Panjaitan mengatakan bisa saja perusahaan membayar orang untuk membakar lahannya. Setelah itu, perusahaan menikmati hasilnya. "Biasanya, setelah terbakar, ditanami sawit atau berubah menjadi perumahan.”

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengatakan gambut mudah terbakar meski tak dipicu api, seperti jika ada panas berlebihan. Itulah sebabnya dibutuhkan tanaman tutupan di atasnya.

Namun, Guru Besar Bidang Perlindungan Hutan Institut Pertanian Bogor, Bambang Hero Saharjo, mengatakan sepanas apapun gambut, namun karena gambut itu bahan bakar, maka dia tidak akan terbakar dengan sendirinya dan untuk terbakar itu perlu nyala api.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

6 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rumania beristirahat saat api membakar dekat desa Masari, di pulau Rhodes, Yunani, 24 Juli 2023. REUTERS/Nicolas Economou
Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

30 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.


BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

31 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.


Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

34 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.


Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

36 hari lalu

Giat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BNPB bersama lintas kementerian/lembaga di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu, 6 Januari 2024.Tim Kedeputian Bidang Penanganan Darurat BNPB
Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

36 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

36 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.


KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

36 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Penghargaan Piala Adipura Tahun 2023 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.


Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

36 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.


Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

41 hari lalu

Kebakaran hutan membakar area di Santa Juana, dekat Concepcion, Cile, 4 Februari 2023. REUTERS/Ailen Diaz
Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?