TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan korban gempa disertai likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang saat ini berada di pengungsian, melaksanakan zikir memperingati setahun bencana tersebut, di Masjid Jami Al-Furqan, Minggu, 29 September 2019.
"Momen ini sebagai bentuk mengenang saudara-saudara yang telah lebih dahulu berpulang ke pangkuan Ilahi Rabbi," ucap Lurah Petobo, Alfin A. Ladjuni, dalam sambutannya.
Selain warga Petobo, warga kelurahan lain di Kota Palu serta umat Islam dari beberapa desa di Kabupaten Sigi turut hadir dalam zikir bersama tersebut.
Pengurus Masjid Al-Furqan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan melibatkan Majelis Dzikir Nurul Khairaat memandu zikir untuk mengenang bencana yang meluluhlantakkan Petobo pada 28 September 2018 itu.
Zikir diawali dengan pembacaan Surah Alfatihaa dilanjutkan Surah Yasiin, dan tahlil, dengan dipimpin Ketua Majelis Dzikir Nurul Khairaat Sulawesi Tengah Habib Saleh atau lebih dikenal dengan sebutan Saleh Rotan.
Saleh dalam ceramahnya mengajak umat Islam menjadikan bencana 28 September sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri.
Ia mengimbau umat Islam meningkatkan ibadah, memakmurkan masjid, dan meninggalkan maksiat, sebagai bentuk perbaikan diri untuk kehidupan yang lebih baik.
Selain di Kelurahan Petobo. Minggu malam juga dilaksanakan tahlilan massal oleh korban gempa disertai likuefaksi di Jalan H.M. Soeharto atau sebelah timur lokasi eks-likuefaksi Petobo.