3. Grumman F9F Panther
Grumman F9F Panther. (Foto Home of M.A.T.S.)
Panther adalah jet pertama yang berhasil diintegrasikan ke dalam sayap udara kapal induk Angkatan Laut AS untuk layanan jangka panjang. Jet berwarna biru tua gelap ini, mengemas empat meriam 20 milimeter saat melayangkan ratusan serangan selama Perang Korea. Peran berbahaya ini diabadikan dalam film The Bridges at Toko-Ri.
Duel bersejarah terjadi pada 9 November 1950 ketika Panther berhadapan dengan MiG-15. Meskipun keduanya ditenagai turbojet yang sama, yakni Rolls Royce Nene, kecepatan F9F bisa mencapai 997 km per jam, dibandingkan dengan 1078 km per jam dari MiG-15.
Namun, tidak mencegah seorang pilot F9F yang sendirian menenggelamkan empat MiG-15 Soviet dalam pertempuran udara di Laut Jepang pada 1952. F9F berevolusi dari waktu ke waktu, berkembang menjadi lebih tinggi, melakukan model swept-wing yang disebut "Cougar."
4. The Harrier
AV-8B Harrier, en.wikipedia.org
Ada banyak varian Harrier yang dibuat oleh berbagai pabrikan, tapi daya tarik dasarnya selalu sama. Harrier memiliki turbofans dorong vektor yang memungkinkan lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter dari dek kapal induk amfibi kecil.
Meskipun memiliki kemampuan udara-ke-udara, Harrier adalah jet subsonik yang berada pada posisi tidak menguntungkan saat melakukan duel jet tempur supersonik kontemporer. Terlebih lagi, tingkat kesulitan mesin VTOL-nya menyebabkan Harrier menderita tingkat kecelakaan yang sangat tinggi.
Namun Harrier mencatat prestasi lumayan dalam Perang Pulau Falkland. Selain 28 BAe Sea Harriers yang berbasis kapal induk, Inggris cepat mengkonversi kapal kontainer untuk mengangkut 14 Royal Air Force Hawker Harrier yang berbasis di darat.
Harrier berhasil menembak jatuh kira-kira 20 pesawat Argentina menggunakan rudal Sidewinder AIM-L. Pilot Argentina berhasil menenggelamkan beberapa kapal Inggris, tapi berkat Harrier kerusakan lebih besar bisa dicegah.
McDonnell Douglas memproduksi AV-8 Harrier, yang tampil baik dalam pertempuran di Afghanistan dan Irak dan saat ini masih digunakan Marinir AS dan angkatan laut Spanyol dan Italia. Mereka digantikan jet F-35B, terlepas dari biaya yang signifikan, menjanjikan peningkatan berkat kemampuan penerbangan supersonik, karakteristik stealth, dan avionik canggih.
5. McDonnell-Douglas F-4 Phantom
McDonnell-Douglas F-4 Phantom (USAF)
F-4 Phantom adalah pesawat perang bertenaga dua turbojet J79 besar yang dapat mendorongnya melewati dua kali kecepatan suara. Contoh langka dari desain yang berhasil digunakan oleh ketiga cabang militer AS, Phantom dua kursi dapat mendeteksi musuh dan melibatkan rudal jarak jauh, radar yang dipasang, dan membawa muatan bom lebih berat.
Phantom sering mendapat komentar buruk terkait kemampuan manuvernya yang lebih rendah dan ketidakefektifan rudal udara-ke-udara. Angkatan Laut menanggapi masalah ini dengan melembagakan sekolah "Top Gun" yang mendidik para penerbang dalam teori manuver pertempuran udara.
Pilot Angkatan Laut Phantom mengklaim 40 MiG ditembak jatuh dalam pertempuran udara-ke-udara. Kemudian model F-4J dan F-4S dioperasikan Angkatan Laut memasukkan bilah sayap yang meningkatkan kemampuan manuver dan kinerja pendaratan, meskipun dengan sedikit mengorbankan kecepatan.
Terlepas dari kekurangannya, Phantom membuktikan dapat menggabungkan kecepatan, muatan berat, sensor canggih, dan kelincahan yang layak dalam satu pesawat besar. Sebuah prinsip yang menginformasikan jet generasi keempat modern seperti FA-18E/ F Super Hornet.
NATIONAL INTEREST