Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog: Candi Borobudur Semakin Aus, Pengunjung Harus Dibatasi

image-gnews
Sejumlah lampion berterbangan di sekitar Candi Borobudur saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 19 Mei 2019. Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah lampion berterbangan di sekitar Candi Borobudur saat perayaan Waisak 2563 BE/2019 di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, 19 Mei 2019. Pelepasan ribuan lampion itu merupakan simbol perdamaian serta menjadi rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kondisi Candi Borobudur sudah semakin aus, terutama di tempat yang sering diinjak oleh pengunjung, kata  Marsis Sutopo, tim ahli Cagar Budaya Nasional dan Asesor Cagar Budaya

"Sementara, jumlah pengunjung ke candi itu tidak dibatasi," kata Marsis dalam diskusi “Reorganisasi Pengelolaan Kawasan Candi Borobudur” di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin, 30 September 2019.

Kerusakan candi bisa diminimalisir jika pemanfaatan untuk pariwisata tetap mempertahankan aspek pelestarian. Dua aspek ini memang sudah berjalan tetapi belum ada sinkronisasi dan harmonisasi.  

“Aspek keseimbangan itu perlu ditingkatkan lagi, tetapi karena koordinasi dan harmonisasi belum berjalan secara optimal sehingga kadang kala menjadi kekhawatiran dari pihak-pihak pemerhati pelestarian (candi),” kata Marsis.

Peninggalan nenek moyang ini ternyata setelah 1200 tahun dibangun, mendatangkan banyak  manfaat tapi juga masalah. Mendatangkan banyak manfaat karena menjadi destinasi wisata. Setiap tahun dapat mendatangkan jutaan wisatawan nusantara maupun  mancanegara. Bahkan sekarang sudah ditetapkan menjadi salah satu dari sepuluh Bali Baru sesuai kebijakan pengembangan pariwisata nasional.

Ia menyatakan, Candi Borobudur dibangun pada sekitar abad VIII - IX Masehi, yang kemudian ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya pada sekitar awal abad XI Masehi, ditemukan kembali pada tahun 1814. Lalu dipugar pertama kali pada tahun 1907-1911, kemudian dipugar lagi secara besar-besaran pada  1973-1983 sampai menjadi kondisinya sekarang ini.

Candi Borobudur akan dijadikan sebagai destinasi wisata super prioritas bersama dengan Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.

Namun, seiring dengan manfaat yang telah diberikan oleh Candi Borobudur kepada dunia pariwisata secara bersamaan juga membawa masalah dalam pelestariannya.

 “Untuk menyeimbangkan antara kepentingan pelestarian dan pariwisata tentunya memerlukan tata kelola yang dapat mengakomodasi semua kepentingan secara seimbang,” kata dia.

Candi Borobudur yang ditetapkan sebagai World Heritage pada 1972 ini sebenarnya hanya bisa menampung 128 orang (faktor pemulihan). Namun nyatanya tanpa faktor pemulihan menampung  1.391 orang (dalam waktu bersamaan).

Ia mencontohkan, dalam satu waktu bersamaan dibatasi dua jam, maka jika sehari itu 12 jam sehingga jumlah pengunjung yang bisa naik ke candi hanya 128 orang dikalikan enam. Ini sebagai contoh pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke candi.

Kunjungan wisatawan ke candi itu pada 2017 mencapai 3,9 juta orang.Wisatawan terakumulasi di candi, yaitu di  zona 1, dan zona 2.  

“Dalam jangka panjang mengancam kelestarian candi,” kata Marsis.

Ia menambahkan, kerusakan paling kelihatan adalah keausan batu candi. Di tangga dan tempat-tempat yang sering diinjak pengunjung. Ketika dipijak pasti ada tekanan. Baik ketika naik maupun ketika pengunjung turun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Itu sudah menjadi kenyataan kerusakan. Itu yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa jumlah orang naik candi harus dibatasi,” kata Marsis.

Sedangkan zona 3, 4, 5 belum dikelola dengan baik. Padahal zona ini dapat dijadikan sebagai Heritage Action Zone.

Lagi pula,   candi-candi di sekitar kawasan Borobudur (Kab Magelang) belum dikelola optimal. Seharusnya  menjadi satu kesatuan sebagai destinasi wisata dengan Candi Borobudur.

Ia menyatakan, potensi budaya masyarakat setempat belum dikembangkan secara optimal untuk pemajuan kebudayaan dan daya tarik wisata.  Perlu pembinaan untuk peningkatan kualitas. Budaya kreatif masyarakat untuk mendukung aktivitas wisata masih kurang.

“Masyarakat lokal banyak yang menjadi pengasong. Pengelolaan wisata Borobudur masih terfragmentasi.  Satu lokasi banyak pihak,” katanya.

Untuk membatasi jumlah orang yang naik ke candi dalam waktu bersamaan,  ada usulan salah satu solusi. Misalnya tarif naik candi lebih mahal daripada harga tiket yang tanpa naik ke candi.

Selain itu desa-desa di sekitar uang sudah dibentuk balkondes atau Balai ekonomi desa  sebagai wahana pengetahuan soal Candi Borobudur. Kawasan dan masyarakat yang ada di zona tiga ini harus siap. Di balkondes sudah diberitahu dan diberikan edukasi tentang candi peninggalan zaman Wangsa Syailendra itu.

Soal sinkronisasi pengelolaan candi, saat ini sangat diperlukan. Para pengelola adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PT Taman Wisata Candi (BUMN) dan pemerintah daerah.  Masing-masing pihak memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.

Prinsip pengelolaan Candi Borobudur,  kata dia meliputi pelestarian yaitu  perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Pelestarian Candi Borobudur bersatu dan terikat dengan lingkungan budayanya
(cultural landscape). Pelestarian untuk dan oleh semua pihak, pelestarian budaya tangible dan intangible serta pelestarian berwawasan kemanfaatan yang terintegrasi.

“Perlu pengelolaan yang terpadu (satu atap manajemen) yang sinergis antar pihak sehingga kawasan Candi Borobudur tetap lestari dan memberikan manfaat kepada banyak pihak. Yaitu masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha,” kata alumnus jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada ini.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur terus meningkat. Jika pada 2017 ada sebanyak 3,9 juta wisatawan, maka pada 2018 semakin banyak lagi.

“Kunjungan wisatawan pada  2018, wisatawan nusantara sebanyak 3.699.893. Wisatawan mancanegara sebanyak  308.784. Total 4.008.677,” kata Nanik Lestari, humas PT Taman Wisata Candi Borobudur,  Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

17 hari lalu

Bhikhu melaksanakan Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi Borobudur saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

Apa saja isi kajian BRIN?


Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

32 hari lalu

Budaya Jamu dipercaya telah hidup sejak abad ke-8 Masehi, terbukti dari relief di Candi Borobudur dan manuskrip kuno seperti Kakawin Ramayana dan Serat Centini. Shutterstock
Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia


Pelajar Boleh Naik Candi Borobudur Setiap Senin, Berapa Harga Tiketnya?

45 hari lalu

Candi Borobudur menyiapkan program Kumpul Bocah saat musim liburan sekolah. Tempo/Arimbihp
Pelajar Boleh Naik Candi Borobudur Setiap Senin, Berapa Harga Tiketnya?

Mulai 19 Februari, rombongan pelajar bisa naik Candi Borobudur. Dibatasi hanya 1.200 orang.


6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

55 hari lalu

Petugas saat melihat hasil pemeriksaan Rontgen Thorax milik warga saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
6 Fakta TBC Di Indonesia, Pernah Hampir Sejuta Kasus Hingga Ada di Candi Borobudur

Kasus TBC sudah ada sejak abad ke-8. Pernah mencapai 969.000 kasus setahun.


Kilas Balik Teror Bom Candi Borobudur Pada 1985

21 Januari 2024

Bom Candi Borobudur merupakan peristiwa pemboman peninggalan bersejarah Candi Borobudur dari zaman Dinasti Syailendra yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Senin 21 Januari 1985. Dok.TEMPO/Syahril Chili
Kilas Balik Teror Bom Candi Borobudur Pada 1985

Hari ini pada 1985, terjadi teror bom di Candi Borobudur. Pengeboman membuat 9 stupa yang tersusun dari 2.692 blok batu itu 60-70 persen runtuh.


Bali Overtourism, Kunjungi 5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia

16 Januari 2024

Calon penumpang pesawat berjalan di Jalan Tol Bali Mandara setelah mobil yang ditumpanginya terjebak kemacetan saat akan menuju ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali, Jumat 29 Desember 2023. Kemacetan itu terjadi sejak Jumat sore akibat padatnya kendaraan yang melintas di kawasan jalan akses Bandara I Gusti Ngurah Rai pada musim liburan akhir tahun. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Bali Overtourism, Kunjungi 5 Destinasi Wisata Super Prioritas di Indonesia

5 destinasi wisata super prioritas bisa jadi opsi karena Bali sudah terlalu banyak wisatawan.


Pengunjung Pertama Candi Borobudur di 2024 Dapat Suvenir dan Sarapan Gratis

1 Januari 2024

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Mohamad Nur Sodiq mengalungkan syal pada pengunjung pertama 2024. ANTARA/Heru Suyitno
Pengunjung Pertama Candi Borobudur di 2024 Dapat Suvenir dan Sarapan Gratis

Kegiatan penyambutan pengunjung pertama merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh pengelola Candi Borobudur.


Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

22 Desember 2023

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahyono dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto saat pembukaan booth Toyota di Museum Angkut Nasional di Malang, Jawa Timur, Rabu, 20 Desember 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Rekomendasi Aktivitas Liburan Akhir Tahun untuk Menjauhkan Anak dari Gawai

Liburan akhir tahun bisa jadi momentum untuk menjauhkan anak dari gawai.


Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko Belum Batasi Pengunjung dan Wajibkan Masker

20 Desember 2023

Candi Borobudur menyiapkan program Kumpul Bocah saat musim liburan sekolah. Tempo/Arimbihp
Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko Belum Batasi Pengunjung dan Wajibkan Masker

Pengunjung Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang merasa tidak enak badan diimbau pakai masker sebagai proteksi selama kasus Covid-19 naik.


Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

16 Desember 2023

Sejumlah umat Buddha melaksanakan Pradaksina (berjalan mengelilingi candi) saat ritual Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023  di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Juli 2023. Upacara yang diikuti ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia tersebut merupakan ritual persembahan melalui media api sebagai upaya spiritualita membersihkan diri. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Tak Hanya Borobudur, ini Deretan Candi Budha Populer di Benua Asia

Candi Borobudur punya potensi jadi tempat ibadah umat Budha dunia.