Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Likuefaksi Palu dan Padang, Ini Kata Peneliti LIPI

Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana likuefaksi tercatat pernah terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat pada 2009, dan di Kota Palu, Sulawei Tengah, tahun lalu disertai gempa bumi dan tsunami. Namun, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI menyebutkan ada perbedaan dari likuefaksi di kedua wilayah tersebut.

Menurut Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Adrin Tohari, fenomena likuefaksi yang terjadi di Kota Padang 2009 berupa penurunan tanah. "Perpindahan tanah lateral yang diikuti dengan semburan pasir," ujar Adrin kepada Tempo baru-baru ini.

Likuefaksi merupakan suatu fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah pasir lepas yang jenuh air akibat goncangan gempa bumi, sehingga mengakibatkan lapisan pasir berperilaku seperti cairan. Likuefaksi terjadi saat guncangan gempa bumi terjadi.

Likuefaksi di Kota Padang, kata Adrin, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerusakan lantai rumah dan penurunan pondasi bangunan rumah dan bangunan tinggi, serta dibarengi dengan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6.

Berbeda dengan likuefaksi di Kota Palu, Balaroa dan Petobo serta di Kabupaten Sigi (Jono Oge, Lolu dan Sibalaya Selatan), terjadi bersamaan dengan gempa bumi dan tsunami yang meratakan beberapa wilayah Sulawesi Tengah itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Fenomena likuefaksi yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Sigi adalah likuefaksi aliran, selain pergerakan osilasi dan perpindahan lateral yang disertai penurunan tanah dan semburan pasir," tutur Adrin. "Fenomena likuefaksi aliran ini yang menyebabkan korban jiwa yang besar."

Likuefaksi terjadi di Palu pada 28 September 2019, yang ditimbulkam gempa bermagnitudo 7,4. Dua lokasi yang terdampak hampir rata dengan tanah karena fenomena geologi itu. "Perbedaan jarak sumber gempa dan kondisi kemiringan lahan yang membedakan perbedaan fenomena likuefaksi dan dampak yang terjadi," kata Adrin.

Likuefaksi bisa terjadi di wilayah yang berada pada zona gempa bumi besar, termasuk daerah pantai dan gunung api yang masih aktif. Gempa bumi magnitude lebih dari 6,0 bisa menyebabkan likuefaksi asalkan gempa bumi tersebut menghasilkan percepatan tanah puncak lebih dari 0,1 g dan durasi lebih dari 1 menit.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


BRIN Pecat Andi Pangerang, Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah

5 hari lalu

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (tengah) berada di dalam mobil kepolisian setibanya  di Terminal 2 Bandara Soekarno, Hatta, Tangerang, Banten, Minggu 20 April 2023. Andi Pangerang Hasanuddin ditangkap terkait komentarnya yang bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah beberapa waktu lalu di media sosial. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
BRIN Pecat Andi Pangerang, Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah

Andi Pangerang dinilai terbukti melakukan kesalahan dan pelanggaran berat terkati unggahannya tersebut.


Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

6 hari lalu

Ilustrasi gedung LIPI. Wikipedia.org
Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi.


Lowongan Kerja Dosen Tidak Tetap Peneliti di ITB, Gaji Kotor Rp 120 Juta per Tahun

10 hari lalu

Institut Teknologi Bandung (ITB) sepakat menjalin kerja sama dengan Seoul National University (SNU), Korea Selatan terkait pertukaran ilmu dan pengembangan penelitian. Dok.ITB
Lowongan Kerja Dosen Tidak Tetap Peneliti di ITB, Gaji Kotor Rp 120 Juta per Tahun

Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka lowongan dosen tidak tetap peneliti dengan kebutuhan total 22 orang.


Protes Pengusiran, Jurnalis di Sumatera Barat Gelar Protes di Kantor Gubernur

22 hari lalu

Sejumlah jurnalis menggelar protes di depan kantor Gubernur Sumbar/Fachri Hamzah/ Tempo
Protes Pengusiran, Jurnalis di Sumatera Barat Gelar Protes di Kantor Gubernur

Jurnalis di Sumatera Barat menggelar aksi protes atas pengusiran yang dilakukan pegawai Pemprov Sumbar saat pelantikan Wakil Wali Kota Padang.


Kopi Bamboo Drip dari Baturaja Masuk Inovasi Terbaik API Award 2023

22 hari lalu

Sidiq Hanapi, peneliti dan penikmat kopi memperlihatkan metode petik merah dihadapan petani Baturaja di Kampung Tualang Talang Aman Baturaja, Kab OKU. (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Kopi Bamboo Drip dari Baturaja Masuk Inovasi Terbaik API Award 2023

Sebelum sampai di meja penyeduh kopi, Kopi Bamboo Drip dari Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, melewati sejumlah proses secara alami.


Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

24 hari lalu

Pemerhati Politik Mochtar Pabottingi saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

Penulis sekaligus ilmuwan politik nasional, Mochtar Pabottingi, mengalami koma setelah terkena serangan jantung pada Idul Fitri lalu.


3 Orang Mahasiswa UBH Padang Ditahan Selama Tiga Jam usai Gelar Aksi saat Kunjungan Wapres

28 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
3 Orang Mahasiswa UBH Padang Ditahan Selama Tiga Jam usai Gelar Aksi saat Kunjungan Wapres

Sebanyak 3 orang mahasiswa Universitas Bung Hatta diamankan Polresta Padang saat menggelar aksi demonstrasi saat Wapres berkunjung ke Padang


BRIN Respons Penangkapan ASN Pengancam Warga Muhammadiyah, Gelar Sidang Disiplin

31 hari lalu

Petugas Dittipidsiber Bareskrim Polri membawa  peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin (tengah) setibanya di Terminal 2 Bandara Soekarno, Hatta, Tangerang, Banten, Minggu 30 April 2023. Andi Pangerang Hasanuddin ditangkap terkait komentarnya yang bernada ancaman terhadap warga Muhammadiyah beberapa waktu lalu di media sosial. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
BRIN Respons Penangkapan ASN Pengancam Warga Muhammadiyah, Gelar Sidang Disiplin

BRIN akan terus melanjutkan proses sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk kasus Andi.


Objek Wisata Pantai Padang Dipenuhi Tumpukan Sampah

33 hari lalu

Tumpukan sampah memenuhi objek wisata Pantai Padang dekat kawasan Masjid Al Hakim Kota Padang. TEMPO/Fachri Hamzah
Objek Wisata Pantai Padang Dipenuhi Tumpukan Sampah

Tumpukan sampah tersebut, menurut pengunjung, menganggu keindahan pantai Padang.


Suhu Panas Melanda Sebagian Indonesia tapi Hujan Deras, Ini Kata Peneliti

35 hari lalu

Suhu udara di dekat permukaan pada tanggal 26 April 2023. Suhu yang tinggi ditunjukkan dengan warna merah gelap. (Ventusky.com)
Suhu Panas Melanda Sebagian Indonesia tapi Hujan Deras, Ini Kata Peneliti

Suhu panas disertai hujan deras merupakan karakteristik di bulan April yang tengah berada di masa pancaroba.