Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lepasnya Gunung Es Raksasa Antartika Diprediksi Sejak 20 Tahun

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Gunung es raksasa telah melesat dari bagian depan Rak Es Amery di Antartika Timur. (Gambar:  ESA Sentinel-1A)
Gunung es raksasa telah melesat dari bagian depan Rak Es Amery di Antartika Timur. (Gambar: ESA Sentinel-1A)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lepasnya sebuah gunung es raksasa yang disebut "Loose Tooth" dari dataran Amery  di Antartika Timur, sudah diprediksi akan terjadi sejak 20 tahun lalu.

Gunung es seukuran lima kali negara Malta itu, terlepas dari induknya pada 26 September 2019, mengakhiri permainan menunggu yang telah berlangsung selama hampir dua dekade.

Gunung es itu sudah sejak lama diketahui retak parah, sehingga para ilmuwan hanya menunggu waktu lepasnya bongkahan es raksasa setebal 210 meter tersebut.

 "Kami pertama kali melihat keretakan di bagian depan lapisan es pada awal 2000-an dan memperkirakan gunung es besar akan pecah antara 2010 - 2015," kata Helen Amanda Fricker, seorang glaciologist di Scripps Institute of Oceanography di University of California, San Diego, seperti dikutip LiveSceince, Rabu, 2 Oktober 2019.

"Saya sangat senang melihat hal ini setelah bertahun-tahun. Kami tahu itu akan terjadi pada akhirnya."

Gunung es ini berukuran 1.636 kilometer persegi (bayangkan DKI Jakarta saja hanya 664,5 km persegi). Patahnya gunung es ini  tampaknya menjadi bagian dari siklus kehidupan alami Amery Ice Shelf, yang melepas gunung es besar setiap 60 hingga 70 tahun, kata Fricker.

"Kami tidak berpikir hal ini terkait dengan perubahan iklim," katanya. "Itu bagian dari siklus normal rak es."

Antartika Barat telah kehilangan es dengan cepat ketika iklim global memanas, Antartika Timur lebih tangguh, bahkan meluaskan dataran es antara tahun 1992 dan 2017. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketahanan ini dapat mencapai batasnya.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences pada tahun 2019 menyarankan bahwa 30% kenaikan permukaan laut dari pencairan es Antartika sejak 1979 berasal dari Antartika Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung es baru tidak akan berkontribusi pada kenaikan permukaan laut karena sebelumnya merupakan bagian dari lapisan es mengambang.

"Pecahnya gunung es ini tidak akan secara langsung mempengaruhi tinggi permukaan laut, karena lapisan es itu sudah mengambang, seperti es batu dalam segelas air," kata Ben Galton-Fenzi, ahli glasiologi di Program Antartika Australia, mengatakan dalam pernyataan itu.

Namun, tim peneliti sekarang akan mengawasi untuk melihat apakah hilangnya es memungkinkan lebih banyak air laut untuk menembus di bawah Rak Es Amery, yang dapat mempercepat hilangnya lapisan es.

Rak es yang mengambang bertindak seperti bendungan, menahan gletser darat Antartika yang kuat dan memperlambat es lepas  ke laut. Jumlah es yang hilang dari Antartika diperkirakan mencapai 3 triliun ton dalam 25 tahun terakhir, menyebabkan kenaikan permukaan laut 8 milimeter.

Penelitian yang sama memperkirakan bahwa pada periode interglasial Bumi sebelumnya, ketika planet ini relatif nyaman dan bebas es, es Antartika menyusut sekitar 50 meter per tahun. Saat ini menyusut pada tingkat 1 kilometer per tahun.

Tingkat kehilangan es semakin cepat. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2019 dalam Prosiding National Academy of Sciences, Antartika kehilangan 252 gigaton es setiap tahun antara 2009 dan 2017. (Satu gigaton adalah satu miliar metrik ton.) Antara 1979 dan 1990, angka itu hanya 40 gigaton per tahun.

Antartika Timur tidak terkecuali, menurut peneliti Wilkes Land, Antartika Timur (yang berada di selatan Rak Es Amery) menjadi perhatian khusus, karena menampung lebih banyak es daripada Antartika Barat dan Semenanjung Antartika.

LIVESCIENCE | DAILYMAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

45 hari lalu

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Muda Indonesia Ikut Ekspedisi Jelajahi Antartika

Gerry Utama dari Indonesia ikut ekspedisi ke kutub selatan untuk menjelajahi Antartika.


Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

53 hari lalu

Cina membangun pusat penelitian Brasil di Antarktika senilai US$ 100 juta. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Peneliti Cina Meriset Antarktika, Mengebor Danau Subglasial Kedalaman 3.600 Meter

Kelompok peneliti dari Cina akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika


Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

14 Februari 2024

Ilustrasi kapal pesiar. Freepik.com/Chandlervid85
Impian Berlayar ke Antartika Buyar, Kapal Pesiar Diam-diam Ubah Rute Perjalanan

Penumpang kapal pesiar ini sudah membayar mahal, sampai Rp203 juta per orang untuk ikut ke Antartika.


Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

22 Januari 2024

Bongkahan es raksasa yang terbentuk dari sisi barat Ronne Ice Shelf di Antartika. Kredit: ESA/Earth Observation
Ilmuwan Berusaha Ungkap Teka-teki Es Laut Antartika

Ilmuwan meneliti penyebab berkurangnya lapisan es di Antartika. Bisa membantu pemerintah merencanakan cara merespons kenaikan air laut.


Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

9 Januari 2024

Sensus Penguin Antartika
Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

Mikroplastik di Antartika dikaji pada kotoran penguin dan air.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.


Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

26 September 2023

Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

Es laut di benua Antartika dan samudra Arktik sedang mengalami tren penurunan es laut.


8 Bandara Ini Bikin Pilot dan Penumpang Tegang saat akan Mendarat

2 September 2023

Pesawat Boeing yang hendak mendarat di Bandara Paro, Bhutan (20/5). Bandara ini kecil terletak di antara pegunungan Himalaya, berada 1,5 mil di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh puncak tajam hingga 18.000 kaki. (dailymail)
8 Bandara Ini Bikin Pilot dan Penumpang Tegang saat akan Mendarat

Bandara didesain dengan infrastruktur yang kuat, seperti alat bantu visual dan peringatan, juga landasan pacu yang memadai. Tapi 8 bandara ini tidak.


7 Destinasi Wisata Ekstrem untuk Penyuka Petualangan

9 Agustus 2023

Taman Nasional Death Valley di California, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jojo
7 Destinasi Wisata Ekstrem untuk Penyuka Petualangan

Jika Anda menyukai petualangan, lanskap ekstrem dan kondisi menantang tentu menjadi daya tarik untuk destinasi wisata