TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko meminta perguruan tinggi menganggarkan khusus untuk tes urine dengan tujuan untuk mencegah dan memberantas narkoba di kalangan mahasiswa.
“Kalau ada yang positif serahkan ke kampus,” kata Heru usai menyampaikan kuliah umum di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Rabu, 2 Oktober 2019.
Dalam kuliah umumnya Heru menyampaikan ancaman narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS). Dari 830 ragam NPS di dunia, sebanyak 74 jenis di antaranya beredar di Indonesia.
“Masalah narkoba sekarang terkait dengan farmasi,” ujarnya. Heru berharap mahasiswa dan dosen Farmasi ITB tidak ada yang tergoda untuk membuat narkoba.
Menurut Heru perhatian Badan Narkotika Nasional kini mengarah ke wilayah Jawa Barat. Alasannya penduduknya terbanyak di Indonesia. Dari sekitar 3,6 juta pengguna narkoba di Indonesia sebanyak 600 ribuan berada di Jawa Barat. “Kebanyakan kasusnya ganja dan shabu,” kata dia.
Pengguna narkoba di Jawa Barat, menurut Heru, meningkat. Namun catatan tertinggi berada di Medan dan Jakarta. Daerah pantauan khusus BNN di Jawa Barat seperti lembaga pemasyarakatan semisal di Cirebon.
Daerah rawan peredaran narkoba lainnya, yaitu Bogor, kebanyakan terkait ganja, Bandung berupa ganja dan shabu, kemudian Depok. “Terutama kos-kosan jadi daerah perhatian kita,” ujar Heru.
Di beberapa tempat itu kalangan muda seperti mahasiswa tergolong rentan. Separuh kasusnya karena coba pakai. Di kalangan kampus ada pengaruh senior ke mahasiswa untuk mencoba pakai narkoba. Karena itu kampus diminta ikut memberantas narkoba dengan tes urine.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi hanya menanggapi singkat ide tes urine di kampusnya. “Kita tunggu instruksi menteri,” katanya.
Sementara itu dari laman resmi BNN, beberapa kampus swasta telah menggelar tes urine untuk menjaring pemakai narkoba di kalangan mahasiswa. Universitas Pancasila dikabarkan telah menguji urine seluruh mahasiswanya pada awal September lalu. Pun Universitas Islam 45 Bekasi disertai deteksi anjing pelacak di lokasi yang dinilai rawan sebagai tempat penyalahgunaan narkoba.
ANWAR SISWADI