Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laweyan Solo Jadi Kampung Batik Ramah Lingkungan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pekerja mengerjakan proses awal pembuatan batik tulis di kawasan Kampung Wisata Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis 20 September 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pekerja mengerjakan proses awal pembuatan batik tulis di kawasan Kampung Wisata Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis 20 September 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Kampung Batik Laweyan Solo, Jawa Tengah, mulai menerapkan konsep Eco Culture Creative Batik agar lebih ramah lingkungan.

"Program ini sudah dirintis di Kampung Batik Laweyan sejak beberapa tahun terakhir. Tujuannya adalah untuk menciptakan kawasan industri yang makin produktif, namun tidak mencemari lingkungan," kata Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan, Alphafebela Priyatmono, pada pertemuan antara pengusaha, pedagang, dan pegiat batik nusantara di Solo, Rabu, 2 Oktober 2019.

Ia mengatakan konsep tersebut penting diangkat karena industri batik merupakan salah satu faktor yang mencemari air sungai.

"Dengan pengembangan konsep ramah lingkungan ini harapannya bisa meminimalisasi limbah produksi agar tidak mengotori lingkungan," katanya.

Ia mengatakan konsep Eco Culture Creative Batik dimulai dengan mengkampanyekan pentingnya keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menyaring limbah-limbah produksi batik agar tidak secara langsung mengotori lingkungan saat dialirkan ke sungai.

"Sebetulnya di tempat saya ada IPAL komunal tetapi belum dimanfaatkan oleh setiap rumah produksi batik. Beberapa di antaranya memang sudah punya IPAL pribadi tetapi ada juga yang belum. Ini akan kami kembangkan agar semuanya bisa terhubung ke IPAL," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan saat ini setidaknya ada 88 produsen batik di Kampung Laweyan dan puluhan pengusaha lainnya yang berada di kelurahan sekitar Laweyan.

"Seluruhnya sepakat mengusung konsep ramah lingkungan ini. Harapannya ke depan Solo bisa ditetapkan sebagai pusatnya Eco Culture Creative Batik di Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama Pengurus Yayasan Warna-warni Indonesia Sulis Setyadi menyatakan dukungannya atas konsep tersebut.

"Pada prinsipnya industri bukan hanya untuk memajukan proses jual belinya, tetapi juga harus mendukung pelestarian lingkungan sekitar," katanya.

Pertemuan tersebut sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional 2019 yang diselenggarakan di Kota Solo. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menghadiri peringatan hari batik tersebut di Istana Mangkunegaran Surakarta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

21 jam lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

2 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

2 hari lalu

Beberapa pengunjung Pra Bumi Sustain Market Vol 2 di Padang, 19-21 April 2024, sedang memilih buku bekas. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

3 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

5 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

14 hari lalu

Bus listrik VKTR-BYD yang beroperasi di jalur non-BRT Transjakarta. Dok. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk
Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

30 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

32 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.