TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Pariaman Genius Umar mengimbau warga dan wisatawan menghindari ubur-ubur bluebottle yang terdampar di pantai Pariaman karena dapat membahayakan.
"Dalam beberapa hari terakhir ubur-ubur jenis bluebottle terdampar di Pantai Pariaman," kata dia di Pariaman, Minggu, 6 Oktober 2019.
Menurut dia, sejumlah nelayan di Kota Pariaman beberapa waktu lalu tersengat oleh ubur-ubur tersebut sehingga harus dirawat di rumah sakit setempat.
Oleh karena itu, ia meminta warga dan wisatawan untuk menjauhi ubur-ubur tersebut ketika melihatnya karena memiliki bisa yang berbahaya.
Ia mengatakan ubur-ubur tersebut tiba di Pariaman karena terbawa arus laut.
Baca Juga:
"Ini fenomena alam biasa dan telah terjadi sebelumnya. Saya rasa warga sudah beradaptasi dengan fenomena ini," katanya.
Ia akan memerintahkan organisasi perangkat daerah terkait untuk membersihkan pantai dari ubur-ubur tersebut guna menghindarkan warga dan wisatawan dari sengatan hewan laut itu.
Sebelumnya, komunitas Tabuik Diving Club (TDC) di Kota Pariaman menyisir pantai kota itu guna mengumpulkan ubur-ubur jenis bluebottle yang mulai hari ini terdampar ke tepi laut di daerah itu.
"Sepanjang 2 kilometer di daerah Desa Ampalu saja ubur-ubur ini yang terkumpul oleh kami telah mencapai 50 ekor," kata Ketua TDC Pariaman Tomi Syamsuar.
Ubur-ubur tersebut juga terdampar di daerah objek wisata di Pariaman, di antaranya Pantai Cermin dan Gandoriah.
Penelusuran tersebut karena pihaknya tidak ingin warga serta wisatawan tersengat ubur-ubur bluebottle itu karena racunnya yang bisa mematikan.