Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misi Change-4, Ini Alasan Cina Tak Jadi Kirim Kura-kura ke Bulan

image-gnews
Misi Change-4 Cina berhasil mendarat di Bulan, Januari 2019. (CNSA / CLEP)
Misi Change-4 Cina berhasil mendarat di Bulan, Januari 2019. (CNSA / CLEP)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina tiba-tiba membatalkan rencana mengirim kura-kura ke Bulan sebagai bagian dari misi Change-4. Pembatalan itu dilakukan setelah ilmuwan Cina menyadari bahwa mereka hanya akan memiliki oksigen untuk hidup selama sekitar 20 hari.

News Week, baru-bari ini melaporkan bahwa waktu 20 hari tersebut jauh lebih pendek daripada waktu yang dibutuhkan pesawat ruang angkasa untuk sampai ke permukaan Bulan. 

Peneliti dari Institut Penelitian Teknologi di Universitas Chongqing, Xie Gengxin, bertugas merancang eksperimen biologi di Change-4.

"Tim awalnya ingin mengirim spesies kecil kura-kura ke Bulan. Ini bisa memberikan informasi penting tentang bagaimana hewan bereaksi terhadap kondisi gravitasi di permukaan Bulan, temuan yang dapat membantu misi berawak di masa depan di sana," ujar Gengxin kepada majalah teknologi IEEE Spectrum.

Change-4 diluncurkan pada 7 Desember 2018 dan mendarat di permukaan Bulan pada 3 Januari 2019. Dua bulan sebelum lepas landas, percobaan biologi diintegrasikan dengan pesawat ruang angkasa — jadi apa pun yang terlibat harus tetap hidup selama sekitar tiga bulan sebelum mencapai Bulan.

"Penyelidikan Change-4 menuntut agar berat tidak melebihi 3kilogram," katanya kepada majalah itu. "Meskipun sangat berarti untuk memilih kura-kura, oksigen di dalam muatan hanya dapat digunakan selama sekitar 20 hari untuk kura-kura."

Menurut Gengxin, timnya tidak mengesampingkan pengiriman hewan untuk misi Change di masa depan. Mereka berharap untuk mengirim lebih banyak muatan hidup di masa depan, dan jika mereka diberi alokasi muatan yang lebih besar, dimungkinkan untuk mengirim hewan di masa depan.

Ada sejarah panjang tentang hewan yang dikirim ke luar angkasa. Lalat buah pertama dikirim 62 mil ke atmosfer Bumi pada 1972. Dua tahun kemudian, monyet pertama — disebut Albert I dan Albert II — dikirim dengan roket V-2. Keduanya meninggal, dengan tercekiknya Albert I dan Albert II terbunuh karena benturan setelah kegagalan parasut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1968, Uni Soviet mengirim kura-kura pertama ke angkasa menggunakan pesawat yang akan mengorbit Bulan. Mereka selamat dari perjalanan kembali ke Bumi.

Manusia saat ini adalah satu-satunya yang hidup setelah mengunjungi permukaan Bulan. Namun, mungkin ada ribuan tardigrada, makhluk mikroskopis yang hidup di air yang dikenal karena kemampuan bertahannya yang ekstrem, hidup di Bulan saat ini .

Pada Agustus 2019, diumumkan bahwa pendarat Bulan Israel, Beresheet, jatuh ke permukaan Bulan, memiliki sebuah kotak yang penuh dengan makhluk-makhluk ini di dalamnya. Nova Spivack, pendiri perusahaan yang mengirim muatan, mengatakan dia punya alasan untuk percaya bahwa tardigrada selamat dari kecelakaan.

Untuk Change-4, tim akhirnya mengirim benih dan telur serangga. Ini menghasilkan benih yang tumbuh di Bulan — pertama kali manusia berhasil menumbuhkan organisme hidup di benda angkasa lain selain Bumi.

NASA melaporkan bahwa benih kapas mati beberapa jam kemudian ketika malam di Bulan dengan suhu turun bisa sampai suhu minus 133 derajat Celcius. Gengxin mengatakan analisis mereka tentang percobaan telah mengungkapkan bahwa biji kapas menumbuhkan dua daun, bukan hanya satu seperti yang dipikirkan pertama kali.

NEWS WEEK | IEEE SPECTRUM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

5 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

8 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

16 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

16 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

1 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.