Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkebunan Rotan Kalimantan Tengah Terancam Sawit

image-gnews
Satgas Patroli Laut Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, dalam Operasi Jaring Wallacea 2 yang dikendalikan oleh Kantor Pusat DJBC berhasil menindak sebuah kapal bermuatan rotan yang akan diekspor ke Malaysia padai Selasa, 7 November 2017. (Dok. Bea Cukai)
Satgas Patroli Laut Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, dalam Operasi Jaring Wallacea 2 yang dikendalikan oleh Kantor Pusat DJBC berhasil menindak sebuah kapal bermuatan rotan yang akan diekspor ke Malaysia padai Selasa, 7 November 2017. (Dok. Bea Cukai)
Iklan

TEMPO.CO, Palangka Raya - Kondisi perkebunan rotan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, yang merupakan sentra penghasil rotan, saat ini mulai terpuruk.

Selain karena harga yang tak kunjung membaik, masuknya perkebunan kelapa sawit juga menjadi penyebab rotan tak lagi menjadi primadona

"Bila tidak segera diatasi, maka akan berubah fungsi menjadi kebun kelapa sawit," ujar Ronald, Kepala Sub Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Katingan, kepada wartawan di Palangka Raya, Jumat, 11 Oktober 2019.

Ronald mengatakan dengan terus terpuruknya harga rotan dan belum dibukanya keran ekspor rotan mentah dan rotan setengah jadi membuat sejumlah petani rotan putus asa dan besar kemungkinan lahan yang selama ini ditanami rotan berubah menjadi kebun kelapa sawit karena lebih menguntungkan.

"Kita berharap kepada pemerintah dalam hal ini Menteri Perdagangan untuk mau membuka keran ekspor rotan," ujarnya

Seperti diketahui sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2011 mengenai larangan ekspor rotan dalam bentuk mentah dan setengah jadi, harga rotan turun drastis hingga Rp 2.200 per kilogram.

Kondisi ini terjadi bertahun-tahun dan hingga akhirnya pada bulan Agustus 2019 harganya merambat naik menjadi Rp 3.000 per kg. Namun harga itu jauh lebih rendah bila dibandingkan tahun 2011 lalu sebelum keluarnya Peraturan Menteri Perdagangan. Saat itu harga rotan masih di kisaran Rp 7.000-8.000 per kg.

Nurul Edy, Asisten II Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan pihaknya sudah beberapa kali meminta untuk dibuka keran ekspor itu. "Namun hingga saat ini tidak dibuka," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kalimantan Tengah dan Katingan sebagai penghasil rotan terbanyak sudah berusaha mengembangkan rotan menjadi bahan produk namun hasilnya tidak maksimal.

"Produk bahan rotan tidak laku dijual dan tidak berkembang padahal pemerintah sudah melakukan pelatihan baik di Kabupaten Katingan dan di Jawa Barat, namun hasilnya tetap tidak baik," keluhnya.

Setian, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, mengatakan bahwa pihaknya bersedia bersama-sama melakukan kajian mengapa harga rotan terpuruk. "Kami (BI) akan sama-sama kaji masalah ini dan mencarikan solusi ke depan," ujarnya.

Masukan dari BI, kata Setian, agar produk rotan dihilirisasikan saja. "Padahal jika kita buat menjadi produk maka harga akan lebih menjual dan mahal dari pada produk mentah," ujarnya.

Selama ini BI sudah memberikan bantuan pada dua UMKM pembuat tas dari rotan. "Dan kita bawa saat acara BI yang dinamai Kerajinan Kreatif Indonesia (KKI) yang diselenggarakan setiap tahun," ujarnya. "Dan ternyata itu berefek positif karena banyak yang membeli dengan harga bagus."

KARANA WW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

22 hari lalu

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di area acara Peresmian Pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, pada Kamis, 15 Februari 2024 di JIExpo Convention Center & Theater, Jakarta Utara. TEMPO/Adinda Jasmine
Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

22 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

22 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

22 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

22 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi dan jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat, di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Rakyat Menjadi Rp 60 Juta

Pemerintah naikkan dana peremajaan sawit rakyat menjadi Rp 60 juta. Berlaku mulai Mei tahun ini.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

22 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

27 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

31 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.


BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

31 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang selama tiga hari merata di Kalimantan Tengah.


Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

31 hari lalu

Minyak Makan Merah. (Foto: Humas Kemenkop)
Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.