TEMPO.CO, Jakarta - Badai Hagibis di Jepang telah berlalu, Minggu, 13 Oktober 2019. Imbauan evakuasi telah dicabut pada Minggu pagi di Tokyo dan sebagian besar Jepang tengah dan timur. Langit terlihat cerah.
Bandara Haneda di Tokyo dan sebagian besar layanan kereta shinkansen kembali beroperasi mulai Minggu pagi setelah penghentian suspensi besar-besaran pada hari sebelumnya. Meski begitu, banyak penerbangan ke dan dari Haneda untuk hari Minggu telah dibatalkan, sementara operasi kereta bawah tanah Tokyo awalnya ditangguhkan pada jam-jam dini hari untuk pemeriksaan keamanan.
Setidaknya lima orang telah tewas, dan 11 lainnya belum ditemukan ketika topan Hagibis menghantam Jepang, termasuk daerah metropolitan Tokyo, Sabtu, 12 Oktober 2019. Hujan yang luar biasa lebat dan lama, membuat banyak sungai meluap ke daerah perumahan.
Menurut laporan Kyodo, Minggu, 13 Oktober 2019, lebih dari 90 orang terluka di seluruh negeri. Operasi penyelamatan sedang berlangsung di daerah tengah, timur dan timur laut yang dilanda banjir dan tanah longsor.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tertinggi untuk Tokyo dan prefektur Gunma, Saitama, Kanagawa, Yamanashi, Nagano, Shizuoka, Niigata, dan Fukushima.
Beberapa operator bendungan telah mengizinkan pelepasan air sebagai tindakan darurat untuk menghindari kemungkinan pecahnya bendungan, suatu langkah yang dapat meningkatkan jumlah air lebih jauh ke hilir di mana sungai-sungai sudah meluap.
Tornado menghantam sebagian Ichihara, Prefektur Chiba, menghancurkan 12 rumah dan merusak lebih dari 70 rumah lainnya.
Pejabat setempat mengatakan seorang pria berusia 50-an ditemukan tewas dalam sebuah mobil terbalik, karena tornado kemungkinan menyebabkan kendaraannya terguling.
Hari ini, babak kualifikasi balap mobil Formula 1 akhirnya dilanjutkan setelah dihentkan Sabtu akibat Topan Hagibis.
KYODO | F1