Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muncul di Pameran Dirgantara Cina, Ini Spek Bomber Canggih H-6K

image-gnews
Pesawat pembom Cina H-6K. (Xinhua)
Pesawat pembom Cina H-6K. (Xinhua)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bomber terbaru Cina, H-6K, akan tampil dalam pameran dirgantara yang digelar Angkatan Udara Cina di Changchun, Jilin, mulai Kamis, 17 Oktober 2019, selama 5 hari. 

Menurut laman China Daily, Senin, 14 Oktober 2019,  pengebom jarak jauh H-6K adalah bomber paling canggih dan mampu membawa rudal jelajah supersonik untuk melakukan serangan presisi terhadap target darat atau kapal.

Analis asing berspekulasi bahwa pesawat tersebut memiliki jangkauan penerbangan sekitar 3.500 kilometer. Sementara rudal jelajah seri CJ-10 Cina memiliki jangkauan minimum 1.500 km, artinya pembom mampu mencapai target setidaknya 5.000 km dari tempat lepas landas.

Pembom H-6K mendarat di bandara untuk pertama kalinya pada Mei 2018. Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat mendaratkan pesawat pembom H-6K di bandara di Laut Cina Selatan selama latihan, menandai pertama kalinya pembom Cina menggunakan bandara di wilayah tersebut.

Penerbangan Pertama Pesawat Pengebom B-52 mengangkut rudal Hipersonik AGM-183A.[The Drive]

Beberapa H-6K dari divisi penerbangan yang dipimpin komandan divisi Hao Jianke, lepas landas dari pangkalan udara yang dirahasiakan di Cina Selatan. Mereka melakukan serangan simulasi terhadap target laut sebelum mendarat di sebuah pulau di Laut Cina Selatan, demikian menurut pernyataan diterbitkan oleh Angkatan Udara tahun lalu.

Pesawat kemudian melakukan latihan operasi, memberikan pengalaman bagi unit-unit pembom Angkatan Udara Cina untuk menggunakan pulau-pulau sebagai pangkalan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang peneliti di PLA Air Force Command College, Wang Mingliang, mengatakan bahwa latihan lepas landas dan mendarat di pulau-pulau di Laut Cina Selatan akan membantu Angkatan Udara memperkuat kemampuan tempurnya untuk menghadapi ancaman keamanan laut.

Wang Yanan, editor Aerospace Knowledge, mengatakan kepada China Daily bahwa setelah pembom Angkatan Udara dikerahkan di pulau-pulau di Laut Cina Selatan, jangkauan operasional dan parameter pertahanan laut Cina akan sangat luas.

Menurut pemerintah Cina, setidaknya ada empat bandara besar di Laut Cina Selatan - di Pulau Yongxing di Kepulauan Xisha dan terumbu Meiji, Zhubi dan Yongshu di Kepulauan Nansha - yang bisa didarati pesawat besar. Pada 2016, pesawat jet besar dari maskapai penerbangan Cina melakukan pendaratan dan lepas landas menggunakan bandara di terumbu Meiji, Zhubi dan Yongshu.

Dan kabarnya, Aviation Industry Corp of China, pembuat pesawat terkemuka negara itu, sedang mengembangkan pembom strategis jarak jauh baru. Menurut pengamat kemungkinan memiliki jangkauan operasional setidaknya 12.000 kilometer dan kapasitas angkut maksimum 20 metrik ton bom dan rudal.

Selain Cina dengan H-6K, pengembom besar lain adalah B-52 Stratofortress  milik AS dan TU-160 milik Rusia.
CHINA DAILY | AEROSPACE KNOWLEDGE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

9 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

11 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

20 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

20 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.