Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Jejak Pemukiman Nelayan Prasejarah di Sentani

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Artefak berupa gerabah prasejarah yang ditemukan peneliti Balai Arkeologi di Danau Sentani, Jayapura, 15 Oktober 2019. (Balar Papua/Hari Suroto)
Artefak berupa gerabah prasejarah yang ditemukan peneliti Balai Arkeologi di Danau Sentani, Jayapura, 15 Oktober 2019. (Balar Papua/Hari Suroto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Balai Arkeologi Papua di Danau Sentani bagian barat berhasil menemukan pemukiman prasejarah Situs Yope. Situs ini terletak di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.

Oleh masyarakat setempat, yope berarti kampung di teluk. Yope merupakan sebuah teluk, bagian dari Danau Sentani. Situs Yope dipercaya oleh masyarakat Dondai pernah dijadikan perkampungan oleh nenek moyang mereka, kata peneliti Balai Arkeologi, Hari Suroto, Selasa, 15 Oktober 2019.

Penelitian arkeologi di Situs Yope ini menemukan gerabah prasejarah motif buaya dan bandul jala terbuat dari tanah liat yang dibakar.

Dalam mendapatkan artefak-artefak ini, tim peneliti Balai Arkeologi Papua melibatkan nelayan tradisional Dondai.

"Artefak berada di dalam air, Balai sementara Arkeologi Papua memiliki keterbatasan peralatan menyelam, sehingga nelayan tradisional Dondai terbiasa molo yaitu menangkap ikan sambil menyelam, yang membantu menemukan ini," kata Hari.

Para nelayan mampu menyelam cukup lama dalam air. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Artefak-artefak yang ditemukan berupa pecahan maupun utuh. "Berdasarkan hasil penelitian dan dikaitkan dengan konteks lingkungan sekitar, maka Yope pada masa lalu merupakan hunian prasejarah, dengan rumah-rumah panggung di atas permukaan air," kata Hari Suroto.

Yope dipilih oleh manusia prasejarah untuk dihuni dengan pertimbangan berada di Danau Sentani yang menjadi sumber air tawar, sumber bahan makanan berupa berbagai jenis ikan dan moluska, terdapat hutan sagu yang pohonnya menghasilkan tepung sagu, ulat sagu, daun dan pelepahnya dapat dijadikan bahan konstruksi rumah.

Temuan bandul jala membuktikan bahwa manusia penghuni Yope pada waktu itu beraktivitas menjala ikan, berdasarkan studi etnoarkeologi pada budaya Sentani, sebelum dikenal jala modern, mereka membuat jala dari pintalan serat kulit pohon melinjo.

"Lingkungan sekitar Yope juga dikenal sebagai daerah habitat buaya Nugini (Crocodylus Novaeguineae), sehingga gerabah motif buaya yang ditemukan dapat diasumsikan bahwa gerabah tersebut dibuat di Yope," kata HAri Suroto.

Menurut dia, hal ini merupakan data baru. Jika selama ini Abar di Danau Sentani bagian tengah dikenal sebagai penghasil gerabah, pada masa lalu kemungkinan Yope juga penghasil gerabah, namun budaya ini telah punah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

4 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

4 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

7 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

The Golden Spoon. Dok. Disney+ Hotstar.
6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.


Truk Pelayat Lukas Enembe Terbakar, Ini Kronologi Kejadiannya Menurut Polisi

29 Desember 2023

Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. Peristiwa tersebut diwarnai kericuhan yaitu massa membakar mobil dan menyerang aparat. ANTARA/Gusti Tanati
Truk Pelayat Lukas Enembe Terbakar, Ini Kronologi Kejadiannya Menurut Polisi

Kapolresta Jayapura Kota mengkonfirmasi insiden terbakarnya truck fasilitas untuk mengantarkan rombongan pelayat jenazah Lukas Enembe di Jayapura


Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf atas Kericuhan di Jayapura Kemarin

29 Desember 2023

Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. Peristiwa tersebut diwarnai kericuhan yaitu massa membakar mobil dan menyerang aparat. ANTARA/Gusti Tanati
Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf atas Kericuhan di Jayapura Kemarin

Keluarga almarhum mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meminta maaf atas terjadinya kericuhan saat iring-iringan massa membawa jenazah kemarin.


Apa Itu Helaehili yang Dilantunkan Suku Sentani Saat Mengiringi Jenazah Lukas Enembe?

28 Desember 2023

Masyarakat Adat Suku Sentani dan seluruh masyarakat Kampung Harapan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua melakukan prosesi tangisan meratap (hela-hili) di depan Gedung Stadion Lukas Enembe dan Gereja GKI Filadelfia di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Apa Itu Helaehili yang Dilantunkan Suku Sentani Saat Mengiringi Jenazah Lukas Enembe?

Iring-iringan jenazah mantan Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe disambut nyanyian dan tangisan ratapan (helaehili) oleh masyarakat suku Sentani.


Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Dua arkeolog meneliti arsitektur benteng pertahanan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu Selatan dengan cara ekskavasi atau penggalian pada Kamis (16/11/2023). Diketahui ekskavasi juga pernah dilakukan pada 1995. ANTARA/HO-Kominfotik Kepulauan Seribu
Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.


Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Hanukkiyah, tempat lilin yang digunakan selama hari raya Yahudi Hanukkah, berdiri di sisa-sisa ambang jendela yang terbakar, menyusul infiltrasi mematikan oleh orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Be'eri di Israel selatan, 17 Oktober 2023. REUTERS/ Ronen Zvulun
Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.