TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sumatera Selatan, dalam beberapa hari ini kembali membagikan masker untuk melindungi warga kota setempat dari asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kiriman kabupaten sekitar.
"Kabut asap beberapa hari ini kembali pekat dan pencemarannya mencapai level berbahaya bagi kesehatan. Melihat kondisi tersebut dilakukan kegiatan pembagian masker di pusat keramaian dan aktivitas warga untuk menghindari asap Karhutla," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Letizia, di Palembang, Selasa, 15 Oktober 2019.
Dengan menggunakan masker diharapkan warga bisa meminimalkan kontak langsung dengan asap yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) yang beberapa bulan terakhir penderitanya mengalami peningkatan.
Memasuki puncak musim kemarau Agustus hingga Oktober 2019 ini beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Kabupaten Banyyuasin mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut yang asapnya mencemari udara di kota ini.
Melihat kondisi itu, warga yang tersebar di 18 kecamatan diimbau agar menggunakan masker jika melakukan aktivitas di luar rumah untuk menghindari terhirup langsung asap dampak Karhutla.
"Asap dari kebakaran itu terbawa angin ke kota ini sehingga perlu diantisipasi dengan menggunakan masker agar tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan." ujarnya.
Asap yang ditimbulkan dari lahan gambut yang terbakar bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan masalah gangguan kesehatan lainnya.
Melihat dampak gangguan kesehatan tersebut, Dinas berupaya melindungi warga kota dengan membagikan masker dan gencar menyampaikan imbauan menggunakan masker serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Asap kiriman dari daerah sekitar yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas serta rawan terbakar, merupakan masalah yang perlu diantisipasi pada setiap musim kemarau," kata dr Letizia.
ANTARA