TEMPO.CO, Jakarta - Daun kratom, yang diolah menjadi suplemen dalam bentuk bubuk, kapsul, atau daun kering di luar negeri, telah menjadi viral baru-baru ini. Kepolisian Resor Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin lalu telah mengamankan dua truk bermuatan 12 ton daun kratom di depan pos polisi bundaran besar Jalan Yos Sudarso yang hendak dikirim ke luar negeri.
"Daun kratom ini berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hendak dibawa ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan rencananya akan dikirim ke luar negeri," kata Kapolres Palangka Raya Ajun Komisaris Besar Timbul RK Siregar, Senin, 14 Oktober 2019, sebagaimana dikutip Antara.
Sebelum menetapkan status tiga pria pembawa daun kratom, polisi berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta pihak Badan Narkotika Nasional Kota Palangka Raya mengenai hal tersebut.
Apakah daun kratom dan benarkah berbahaya? Dalam beberapa tahun terakhir, di Amerika beberapa vendor herbal telah bergeser untuk menjual suplemen herbal yang disebut Mitragyna Speciosa atau Kratom, sebagaimana dikutip baltimorepostexaminer baru-baru ini. Produk ini dijual dalam bentuk bubuk dan kapsul atau daun kering.
Bagi para penggunanya, Kratom terdengar seperti obat yang sempurna dalam banyak hal. Pada dosis rendah, misalnya, dapat merangsang seperti secangkir kopi yang kuat. Sedangkan pada dosis yang lebih tinggi, disarankan untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
Kratom berasal dari tanaman alami dan telah digunakan di Asia selama berabad-abad. Bahkan, semakin banyak warga Amerika yang menemukan itu menjadi obat alternatif untuk penghilang rasa sakit yang diresepkan.
Namun, media besar seperti New York Times memberitakan Kratom sebagai penyalahgunaan obat, yang membuatnya lebih kontroversial. Kratom adalah pohon cemara tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan telah digunakan sebagai obat tradisional selama berabad-abad.
Mekanisme kerjanya masih diperdebatkan, tapi disarankan bahwa Kratom mengandung senyawa biokimia aktif yang mengaktifkan reseptor opioid pada tingkat dosis yang cukup, yang menyiratkan bahwa Kratom dapat digunakan dalam manajemen nyeri dan gangguan mood.
Selama beberapa dekade terakhir, Mitragyna Speciosa telah beralih dari ramuan offbeat menjadi suplemen utama, terutama di bagian manajemen nyeri. Sementara penjualan keseluruhan Kratom tidak terdokumentasi dengan baik, diperkirakan bahwa jumlah pengguna di Amerika Serikat saja adalah antara 3-5 juta orang.
Alasan utama mengapa Kratom begitu kontroversial adalah legalitas bernuansa suplemen di Amerika Serikat serta laporan campuran Food and Drug Administration (FDA) dan Drug Enforcement Administration (DEA). Contohnya, pada 2013, Kratom mendapat sorotan tajam, DEA menyatakan bahwa tidak ada penggunaan medis 'sah' untuk Mitragyna Speciosa.
BALTIMOREPOSTEXAMINER | NEW YORK TIMES | ANTARA