TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa membuka program beasiswa pendidikan tinggi Erasmus Plus. Beasiswa tersebut diberikan untuk masyarakat Indonesia yang diselenggarakan oleh konsorsium atau kumpulan perguruan tinggi di negara anggota UE.
“Pertama ada program Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD), program magister (S2) yang digelar oleh konsorsium dari berbagai negara yang menghasilkan gelar kesarjanaan bersama atau ganda,” ujar Program Manager Erasmus Plus of the EU Delegation to Indonesia, Destriani Nugroho di Kantor UE, Sudirman, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.
EMJMD terdiri atas 60, 90 atau 120 kredit European Credit Transfer System (ECTS) pada tingkat S2. Sehingga jangka waktu pendidikan adalah selama satu tahun atau dua tahun akademik.
Program ini mencakup berbagai macam disiplin ilmu, mulai dari pertanian dan kehutanan, bisnis dan manajemen, komunikasi dan informatika, pendidikan dan pengajaran, teknik, humaniora hukum dan lain-lain. Kedua adalah program Erasmus Mundus Joint Doctorate (EMJD).
“EMJD merupakan program pelatihan dan penelitian terpadu yang ditawarkan oleh suatu konsorsium universitas. Kandidat doktor akan menjalani masa pelatihan sekurang-kurangnya di dua negara Eropa yang menjadi bagian konsorsium,” kata Destriani.
Lebih lanjut, Destriani menjelaskan bahwa kandidat doktor harus menjalani program S3 di Eropa, sekurang-kurangnya dua pertiga dari kurun waktu yang ditanggung beasiswa. Kandidat doktor juga harus menyelesaikan program dalam kurun waktu maksimal dalam waktu empat tahun, sedang EMJD diberikan untuk kurun waktu maksimum 3 tahun.
Kemudian yang ketiga ada program Scholar (Dosen), untuk para akademisi yang ingin melakukan penelitian dan kegiatan ilmiah di lembaga-lembaga yang ikut serta EMJMD, untuk kurun waktu 3 bulan.
“Dan ada Erasmus Mundus Jurnalism, ini merupakan bagian inisiatif dari Erasmus Mundus Master yang lebih luas dari UE. Program ini pendaftarannya sudah dibuka mulai Oktober 2019-Januari 2020, dan akan diumumkan pada April 2020,” tutur Destriani.
Beasiswa Eramundus Plus mencakup biaya kuliah dan uang pangkal termasuk asuransi, biaya perjalanan, akomodasi, dan tunjangan bulanan untuk magister dan kandidat doktor. Untuk dosen, akan mendapatkan biaya hidup termasui biaya perjalanan. “Untuk mahasiswa sekitar 24.000 Euro dan magister 48.000 Euro. Itu selama setahun,” kata Destriani.