Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komik Raden Saleh Dirilis di Frankfurt Book Fair 2019

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Komik Raden Saleh hadir di Frankfurt Book Fair 2019. Kredit: Istimewa
Komik Raden Saleh hadir di Frankfurt Book Fair 2019. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Buku Nasional (KBN) kembali menampilkan industri penerbitan Indonesia di Frankfurt Book Fair 2019, yang dimulai pada Rabu, 16 Oktober 2019. Tahun ini, Indonesia menjadi bagian dari 7.450 partisipan pameran (exhibitor) dari 104 negara. Adapun tamu kehormatan untuk FBF tahun ini adalah Norwegia.

Menempati stand C71 di Hall 4.0 seluas 120 meter persegi, KBN membawa 350 judul dan 10 penerbit yang didukung dengan travel grant oleh Bekraf, 2 agen literasi, dan 1 agen ilustrasi.

Indonesia menjadi bagian dari 7.450 partisipan Frankfurt Book Fair 2019. Kredit: Istimewa

Di hari pertama, acara utama yang ditampilkan KBN adalah peluncuran buku komik Raden Saleh berjudul “Lebend Und Abenteuer Des Raden Saleh” yang ditulis oleh sejarawan seni, Werner Kraus.

Buku ini diterbitkan dengan dukungan biaya sepenuhnya dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman. “Raden Saleh bisa dikatakan adalah duta budaya pertama Indonesia di Eropa,” ujar Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Perry Pada, yang menceritakan sebagian kisah hidup Raden Saleh terutama saat berada di Eropa, kepada hadirin yang ada di acara peluncuran buku ini.

Bersama dengan Wakil Dubes RI untuk Jerman, hadir di acara peresmian ini adalah Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Toferry Primanda Soetikno, Wakil Kepala Bekraf, Ricky Pesik, Werner Kraus, dan Duta Besar Thailand untuk Jerman, Dhiravat Bhumichitr.

Dalam kata sambutannya, Werner Kraus menyampaikan kebanggaannya bisa mendapatkan  dukungan penuh dari pemerintah Indonesia untuk menuliskan buku komik ini.

“Buku ini merupakan tahap awal, karena sangat tidak mungkin bisa menuliskan keseluruhan hidup Raden Saleh yang begitu kompleks ke dalam 40-an halaman buku komik ini. Raden Saleh tidak hanya seorang pelukis, tapi dia juga seorang ilmuwan, fotografer dan juga penulis. Semoga tahun depan, proyek penulisan ini bisa dilanjutkan,” ujar Werner Kraus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersama dengan buku komik ini, KBRI Jerman juga menampilkan delapan seri perangko Jerman yang menampilkan karya Raden Saleh, diproduksi oleh Deutsche Post.

Delapan karya di perangko ini dikurasi oleh Werner Kraus, yang dinilai sesuai untuk mewakili kompleksitas karakter Raden Saleh. Di antaranya perangko yang menampilkan lukisan diri Raden Saleh sebagai lelaki Jawa; kemudian sosoknya dalam kostum lelaki Eropa; karya maestro Penangkapan Diponegoro; lukisan harimau jawa; dan lukisan Gunung Merapi.

Dalam acara peluncuran ini, secara khusus Werner Kraus menyerahkan buku komik tersebut kepada Ketua KBN, Laura Bangun Prinsloo. “Kami sangat senang menyambut penerbitan buku ini. Buku ini akan kami bawa dan promosikan tidak hanya di Frankfurt Book Fair. Semoga buku komik Raden Saleh ini bisa diterjemahkan dan diterbitkan ke bahasa asing lainnya,” ujar Laura Bangun Prinsloo.

Selain peluncuran buku komik Raden Saleh, industri penerbitan yang ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 ini adalah kehadiran penulis Indonesia Feby Indirani dalam acara gelar wicara berjudul “Women and Literature in Asia Pacific” bersama dua penulis dari Malaysia dan India, Chuah Guat Eng dan Sara Rai, di Pavilion The Agora.

Kemudian tampil juga Natalina Rimba dari penerbit ASTA Ilmu Publishing dalam gelar wicara berjudul “Textbook Publishing: Opportunities for International Publishers K-12” bersama penerbit dari Malaysia, Filipina, dan Singapura di arena Asean Stage.

Industri kuliner juga ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 . Kredit: Istimewa

Industri kuliner juga ditampilkan Indonesia di hari pertama FBF 2019 berupa demo memasak yang ditampilkan Santhi Serad dan Astrid Enricka dari Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) di arena Gourmet Gallery. Keduanya menyuguhkan masakan Gulai Cubadak, daging rending, dan teh bunga telang. Acara ini mengundang perhatian publik yang melintasi arena Gourmet, dan banyak dari antara mereka penasaran dengan bumbu-bumbu Indonesia yang ditampilkan Santhi dan Astrid.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

1 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

2 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

6 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

8 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Meninggal, Simak Perjalanan Karier Mangaka Dragon Ball Ini

Meskipun mulanya kurang antusiasme, tetapi ketika Akira Toriyama merilis Dragon Ball sekuel kedua, popularitas seri ini meningkat


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

9 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

9 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

9 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

10 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

11 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.


Kontroversi Bak Kut Teh Masuk Daftar Makanan Warisan Nasional Malaysia

13 hari lalu

Bak Kut Teh (Tangkapan layar Youtube/The Meatmen Channel)
Kontroversi Bak Kut Teh Masuk Daftar Makanan Warisan Nasional Malaysia

Pengakuan bak kut teh sebagai warisan nasional dianggap sebagai keberagaman budaya dan kuliner di Malaysia. Namun, sebagian warga merasa tidak nyaman.