Studi Mengklaim 9 Tanaman Bisa Dibudidayakan di Mars

Ilustrasi wahana NASA Opportunity di permukaan Mars. Kredit: NASA/JPL
Ilustrasi wahana NASA Opportunity di permukaan Mars. Kredit: NASA/JPL

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menemukan bahwa sembilan sayuran berbeda dapat dibudidayakan di Mars. Jika manusia berhasil mendarat di Mars, petani akan memainkan peran penting dalam memberi makan mereka yang tinggal di sana.

Para ilmuwan di Wageningen University & Research mencoba menumbuhkan sepuluh tanaman berbeda di tanah Bulan dan Mars yang disimulasikan. Tanah disimulasikan regolith, lapisan bahan anorganik di bagian atas Mars dan Bulan yang menutupi batu.

“Kami sangat senang ketika melihat tomat pertama yang ditanam di tanah Mars menjadi merah. Ini berarti langkah selanjutnya menuju ekosistem pertanian tertutup yang berkelanjutan telah diambil," ujar Wieger Wamelink, salah satu peneliti studi tersebut, sebagaimana dikutip Modern Farmer, Selasa 16 Oktober 2019.

Studi tersebut menuliskan bahwa tomat, kacang polong, dan bawang perai hanyalah beberapa sayuran yang berpotensi tumbuh di planet merah. Para peneliti menemukan bahwa sembilan tanaman tumbuh dengan baik, tapi bayam tidak.

Mereka dapat memanen produk yang dapat dimakan dari tanaman yang tumbuh subur, termasuk quinoa, lobak dan tomat. Tanaman yang ditanam di tanah Bumi dan regolith Mars lebih baik daripada yang di Bulan.

Studi yang dipublikasikan di Open Agriculture itu juga menemukan bahwa biji dapat diproduksi untuk lobak, selada dan gandum hitam. Bulan lalu, dua ilmuwan planet menerbitkan sebuah makalah, meneliti apa yang diperlukan untuk memberi makan 1 juta penduduk Mars.

Mereka menemukan sistem pangan seperti itu akan membutuhkan satu abad untuk mandiri, sementara itu, orang harus mengangkut sejumlah besar hasil bumi. Para ilmuwan itu mengatakan pertanian akan menjadi bagian besar dari memberi makan populasi Mars.

Para peneliti menemukan bahwa hidroponik dan aeroponik dapat digunakan untuk menumbuhkan produk di Mars atau Bulan. Tapi menanam sayuran di regolith berarti hanya benih yang perlu diangkut dari Bumi, di samping peralatan umum yang diperlukan untuk bertani.

MODERN FARMER | OPEN AGRICULTURE








Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi koleksi planet ekstrasurya. (NASA/JPL-Caltech)
Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

Kehidupan di luar Bumi masih belum terjawab baik itu di batas tata surya maupun lebih jauh hingga ke eksoplanet, tapi semakin dekat.


5 Fakta Unik tentang Kantong Semar

10 hari lalu

Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
5 Fakta Unik tentang Kantong Semar

Kantong semar (Nephentes) merupakan tumbuhan pemakan serangga yang jamak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Berikut adalah 5 fakta unik tentang kantong semar.


Kiat-kiat Merawat Kantong Semar

10 hari lalu

Ilustrasi kantong semar. Wikipedia
Kiat-kiat Merawat Kantong Semar

Kantong semar (Nephentes) merupakan tumbuhan pemakan serangga yang jamak dibudidayakan sebagai tanaman hias. Berikut adalah cara merawat kantong semar.


Rolls-Royce Terima Dana Pembuatan Reaktor Nuklir Mini untuk Pangkalan di Bulan

11 hari lalu

Ilustrasi pangkalan di bulan yang ditenagai oleh mikroreaktor Rolls-Royce. (Kredit gambar: Rolls-Royce Holdings)
Rolls-Royce Terima Dana Pembuatan Reaktor Nuklir Mini untuk Pangkalan di Bulan

Rolls-Royce berharap memiliki model demonstrasi untuk reaktor mikro modular yang siap dikirim ke Bulan pada 2029.


Jangan Dibuang, Begini Cara Menanam Kembali Sisa Sayuran

12 hari lalu

Ilustrasi sayuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Jangan Dibuang, Begini Cara Menanam Kembali Sisa Sayuran

Sisa-sisa sayuran yang telah kering dapat menumbuhkan tanaman baru. Begini caranya.


Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

12 hari lalu

Petugas memantau penampakan hilal guna menetapkan 1 Syawal 1443 H di Masjid Al-Musyari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Ahad, 1 Mei 2022. Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 2 Mei 2022. ANTARA/Aprillio Akbar
Pengamatan Hilal Bisa Dikacaukan oleh Berbagai Obyek Astronomis

BMKG menilai obyek astronomis selain matahari dan bulan berpotensi mengacaukan pengamatan atau rukyat hilal.


Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

18 hari lalu

Astronom Jepang, Daichi Fujii, menangkap gambar peristiwa meteorit menabrak Bulan yang tampak lewat kilatan cahaya terang di kiri bawah pada 23 Februari 2023. mage credit: Daichi Fujii Hiratsuka City Museum
Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.


Pusat Astronomi Internasional: Ramadan 2023 Kemungkinan Jatuh pada 23 Maret

19 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa.  NOAH SEELAM/AFP/Getty Images
Pusat Astronomi Internasional: Ramadan 2023 Kemungkinan Jatuh pada 23 Maret

Pusat Astronomi Internasional di Uni Emirat Arab mengungkap bulan suci Ramadan 2023 kemungkinan akan jatuh pada 23 Maret.


5 Jenis Edelweiss yang Perlu Anda Ketahui

20 hari lalu

Bunga Alpine Edelweiss. Shutterstock
5 Jenis Edelweiss yang Perlu Anda Ketahui

Edelweiss dikategorikan sebagai tanaman langka karena jumlahnya yang semakin berkurang di alam bebas.


NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

22 hari lalu

Minecraft. playstation.com
NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

Kolaborasi ini merupakan bagian dari kemitraan yang sudah ada antara Office of STEM Engagement NASA dan Microsoft sebagai pemilik Minecraft.