TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Daun Kratom. Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah AKBP I Made Kariada mengatakan, tumbuhan daun Kratom yang dinyatakan berbahaya untuk kesehatan manusia karena diduga mengandung bahan baku narkoba, belum masuk dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Selain itu, semut tercepat di dunia dapat berlari sejauh 108 kali panjang tubuhnya sendiri setiap detik. Juga, Facebook menggelar acara Facebook Indonesia Summit 2019 bertajuk 'Kita Satu, Kita Laju' guna merayakan semangat komunitas dan bisnis yang ada di Indonesia.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. BNN Kalteng: Daun Kratom Bisa untuk Bahan Narkotika, tapi ...
Daun Kratom atau Mitragyna Speciosa. Kredit: Wikipedia
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah AKBP I Made Kariada mengatakan, tumbuhan daun Kratom yang dinyatakan berbahaya untuk kesehatan manusia karena diduga mengandung bahan baku narkoba, belum masuk dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Setahu saya Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika memang tidak ada mengatur tentang tumbuhan Kratom. Tetapi saya dapat informasi tumbuhan tersebut akan dimasukkan dalam undang-undang itu dan akan selesai pada tahun 2021," kata I Made Kariada di Palangka Raya, Rabu, 16 Oktober 2019.
Ia mengatakan, agar tumbuhan tersebut tidak disalahgunakan, pihaknya akan gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kalteng.
2. Semut Tercepat di Dunia dari Sahara, Kecepatannya 161 Meter/Detik
Semut Perak Sahara. Kredit: Harald Wolf/SWNS
Semut tercepat di dunia dapat berlari sejauh 108 kali panjang tubuhnya sendiri setiap detik. Dinamakan Perak Sahara, berdasarkan gurun di mana ia hidup, semut ini berjalan dengan kecepatan 360 mph atau 161 meter/detik, menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology yang dikutip Daily Mail, 17 Oktober 2019.
Dikenal secara ilmiah sebagai Cataglyphis bombycina, makhluk mungil itu berjalan lebih cepat menurut proporsi tubuhnya dibandingkan seekor cheetah dan melakukan sekitar 12 langkah untuk setiap langkah yang dilakukan pelari cepat Jamaika Usain Bolt dalam sedetik.
“Kecepatan kontraksi otot Perak Sahara mungkin 'dekat dengan batas fisiologis',” kata para peneliti. Semut itu mencapai rekor kecepatan 33,7 inci (855 milimeter) per detik dengan mengayunkan enam kaki mungilnya dengan sangat cepat.
3. Facebook Indonesia Summit Rayakan Semangat Komunitas dan Bisnis
Vice President Facebook untuk Asia Tenggara Benjamin Joe dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019 di Jakarta, Rabu 16 Oktober 2019. TEMPO/Galuh Putri Riyanto
Untuk pertama kalinya, Facebook menggelar acara Facebook Indonesia Summit 2019 bertajuk 'Kita Satu, Kita Laju' guna merayakan semangat komunitas dan bisnis yang ada di Indonesia.
Selama satu hari, perwakilan keluarga besar Facebook, termasuk WhatsApp dan Instagram, turut memeriahkan acara ini di sesi talkshow dan workshop.
"Ini pertama kalinya Facebook mengadakan Facebook Indonesia Summit. Alasan utamanya ialah kami ingin menghubungkan, mendukung, serta merayakan komunitas dan bisnis, baik kecil atau besar, sehingga mereka bisa saling belajar satu dengan yang lainnya," ungkap Vice President Facebook untuk Asia Tenggara, Benjamin Joe di Jakarta Selatan, Rabu 16 Oktober 2019.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.