TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi berencana meningkatkan portofolio perangkat 5G dengan meluncurkan lebih dari 10 smartphone 5G pada 2020. Hal itu disampaikan CEO Xiaomi Lei Jun dalam pidatonya di konferensi Internet Dunia di Wuzhen, Cina, demikian dikutip Android Authority, Senin, 21 Oktober 2019.
Meskipun begitu, jaringan 5G komersial belum diluncurkan di Cina. "Namun, permintaan smartphone 5G pertamanya di Cina, Mi 9 Pro 5G , telah melebihi harapan perusahaan," kata Lei Jun kepada Reuters.
Di balik permintaan yang kuat itu, merek asal Negeri Tirai Bambu itu mengkonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan smartphone 5G untuk berbagai segmen. Mulai dari harga premium, menengah, bahkan kelas bawah tahun depan.
Namun, Cina diklaim siap untuk mendapatkan 9 juta pelanggan 5G segera setelah layanan ditayangkan di negara itu. Jumlah koneksi 5G di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 1,4 miliar pada 2025. "Orang-orang di industri khawatir model 4G tahun depan tidak akan laku," ujar Lei Jun.
Selain meluncurkan Mi 9 Pro 5G di pasar domestik bulan lalu, Xiaomi sudah menjual Mi Mix 3 5G di Eropa. Smartphone terbarunya dengan tampilan sampul, Mi Mix Alpha, juga mendukung jaringan 5G dan akan diluncurkan di Cina awal tahun depan.
Menurut perusahaan riset pasar Canalys, Huawei telah mengambil tenaga di Cina, sementara Xiaomi melihat pengiriman menurun di 2019. Penjualan perangkat Huawei di Cina telah dikaitkan dengan larangan Amerika Serukat baru-baru ini.
Namun, kehadiran Xiaomi di daerah lain seperti India dan Eropa terus tetap kuat. Sementara India bukan pasar yang siap untuk 5G sekarang, dan di Eropa Xiaomi memanfaatkan popularitas Huawei yang memudar di wilayah tersebut.
Namun, Huawei juga berjanji akan meningkatkan portofolio perangkat 5G untuk tahun 2020. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan akan meluncurkan smartphone 5G yang lebih terjangkau tahun depan.
ANDROID AUTHORITY | REUTERS