TEMPO.CO, Jakarta - Iran meluncurkan jet tempur latih Kowsar-88 di Pangkalan Angkatan Udara Iran di Hamedan, Rabu, 16 Oktober 2019. Pesawat buatan dalam negeri adalah salinan jet tempur lawas Amerika F-5B.
Sebagai pesawat latih, Kowsar-88/Yasin dilengkapi dua kursi. Namun pesawat diklaim bisa juga berfungsi sebagai pesawat tempur ringan. Ini merupakan prototipe kedua yang dihasilkan Industri Pesawat Terbang Iran Owj Tazarve, setelah April lalu meluncurkan versi jet tempur yang diberi nama Hesa Kowsar.
Jet tempur Hesa Kowsar yang dirancang dan dibangun di dalam negeri dipamerkan di langit Teheran selama parade militer yang menandai Hari Tentara Nasional, April 2019. Kowsar yang memiliki dua tempat duduk - meniru model jet tempur F-5 Amerika yang pertama kali terbang pada tahun 1959 - telah dianggap sebagai masa depan angkatan udara negara itu.
Kowsar pertama kali dibuka ke publik tahun lalu, seperti yang dilaporkan Breitbart News.
Pada saat itu Menteri Pertahanan Jenderal Amir Hatami memuji kemampuan para ahli Iran meskipun "ada sanksi oleh musuh". Hatami dikutip Press TV mengatakan jet tempur Kowsar adalah "simbol perlawanan terhadap arogansi (global) dan berdiri melawan tuntutan berlebihan dari sistem kekaisaran, yang dipimpin oleh Setan Besar Amerika Serikat."
Konsep desain Kowsar-88 dimulai pada Desember 2007, dan menghasilkan pesawat bermesin ganda yang memiliki kemiripan dengan jet AIDC AT-3 Taiwan dan Mikoyan MiG-AT. Program ini secara resmi diumumkan pada 2013. Pesawat ini dirancang untuk memaksimalkan penggunaan komponen dari F-5A / B yak sudah pensiun, termasuk sistem avionik dan hidrolika, roda pendarat, dan mesin.
Pesawat F-5 Tger. (U.S. Air Force photo)
Iran harus membuat pesawat tempur sendiri, menyusul embargo yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya.
Untuk kelompok pertama pesawat, Angkatan Udara Iran menyediakan tiga RF-5A dan enam F-5A sebagai badan pesawat, dan berjanji untuk menambah enam F-5B dua kursi.
Secara resmi, pesawat ini ditenagai oleh dua turbofan J90, yang dideskripsikan sebagai produk lokal berdasarkan J85 General Electric, seperti yang digunakan dalam F-5A. Tampaknya J85 yang diperbaharui benar-benar diinstal.
Ada rencana penggunaan mesin Salyut AI-222-25F yang dipasok oleh Rusia. Rencana untuk melengkapi pesawat dengan kokpit kaca — masing-masing dengan HUD , tiga kontrol besar MFD dan HOTAS — ditinggalkan karena kontraktor Cina yang terlibat dihalangi oleh sanksi PBB terhadap Iran.
Pekerjaan pembangunan prototipe Kowsar-88 dimulai pada tahun 2016 setelah permintaan Iran untuk pengadaan 24 jet latih canggih Yak-130 ditolak.
Awalnya pesawat dijadwalkan terbang pada Februari 2017, tetapi mesin yang dialokasikan digunakan dan pesawat itu masih belum lengkap ketika diluncurkan di Teheran pada 15 April 2017.
Angkatan Udara Iran akan menggunakan 50 Kowsar-88 sebagai jet latih dan pesawat serang ringan mulai 2023. Jika sanksi ditarik, Iran berencana untuk membeli 24 Yakovlev Yak-130 buatan Rusia, dan memensiunkan F-5B Simorgh untuk digunakan sebagai badan pesawat Kowsar-88.
BREIBART | AINONLINE | PRESSTV