Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Ungkap Bukti Baru Teori Asteroid Punahkan Dinosaurus

image-gnews
Dinosaurus seukuran anak kanguru, Galleonsaurus dorisae, ditemukan di lembah kuno Australia. Kredit: James Kuether
Dinosaurus seukuran anak kanguru, Galleonsaurus dorisae, ditemukan di lembah kuno Australia. Kredit: James Kuether
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi baru yang dilakukan tim University of South Carolina, menemukan bukti lebih lanjut tentang dampak hantaman asteroid terhadap kepunahan massal dinosaurus berdasarkan penelitian yang dilakukan di White Pond dekat Elgin, South Carolina.

Penelitian, yang dilakukan oleh arkeolog Christopher Moore dan 16 rekannya ini, didasarkan pada temuan berupa lonjakan platinum - elemen benda kosmik seperti asteroid atau komet - di Amerika Utara, Eropa, Asia Barat dan baru-baru ini di Chili dan Afrika Selatan.

"Kami menemukan bukti dan memperluas secara geografis. Ada banyak makalah yang keluar dalam beberapa tahun terakhir dengan data serupa dari situs lain yang hampir mendukung gagasan bahwa ada dampak ekstraterestrial atau ledakan udara komet yang menyebabkan peristiwa iklim Younger Dryas," kata Moore dalam jurnal Scientific Reports  di publikasi Nature.

Younger Dryas adalah kemunculan kembali zaman glasial yang sempat menghentikan proses pemanasan secara bertahap dan telah dimulai setelah berakhirnya zaman Glasial Maksimum Terakhir sekitar 20.000 tahun lalu. Peristiwa ini terjadi pada masa Pleistosen akhir dan beberapa saat sebelum dimulainya masa Holosen. Nama peristiwa ini berasal dari genus tumbuhan yang disebut Dryas octopetala karena daun-daunnya menjadi berlimpah pada periode glasial akhir.

Dalam hipotesis 2007, disebutkan asteroid atau komet menghantam Bumi sekitar 12.800 tahun lalu. Hal itu menyebabkan kepunahan banyak hewan besar, dan kemungkinan penurunan populasi manusia purba.

Selain itu, hantaman asteroid menyebabkan periode pendinginan ekstrem yang berkontribusi pada kepunahan lebih dari 35 spesies megafauna termasuk kukang raksasa.

Moore merupakan peneliti utama pada studi sebelumnya di Amerika Utara. Dia menemukan adanya lonjakan platinum di situs arkeologi, termasuk Pilauco, Chile - yang merupakan penemuan pertama bukti di belahan Bumi selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pertama, kami pikir itu hanya ada di Amerika Utara, dan kemudian ada bukti di Eropa dan di tempat lain bahwa itu adalah peristiwa di belahan Utara. Dan sekarang dengan penelitian di Chile dan Afrika Selatan, sepertinya itu mungkin terjadi secara global," katanya. 

Tim peneliti menemukan konsentrasi platinum dan iridium yang sangat tinggi untuk sedimen dari kawah yang baru ditemukan di Greenland yang bisa menjadi titik dampak. Moore mengatakan, temuan itu kemungkinan bisa mengkonfirmasi terjadinya peristiwa kosmik yang selama ini dianggap telah menjadi penyebab punahnya dinosaurus.

Selain itu, data dari Amerika Selatan dan tempat lain menunjukkan peristiwa tersebut mungkin benar-benar mencakup banyak dampak dari ledakan udara di seluruh dunia. Sementara terjadinya zaman es selama periode Younger Dryas telah didokumentasikan dengan baik, tapi alasan penurunan populasi manusia dan dinosaurus masih belum jelas.

SCIENTIFIC REPORT | NATURE | SCITECH DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

37 hari lalu

Dinosaurus Tyrannosaurus (T-Rex)/Bisnis.com
Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Petugas melakukan pengecekan golongan darah di PMI  Kediri, Jawa Timur  (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru, stok darah ada 236 kantong, hanya cukup untuk lima hari mendatang. ANTARA/Arief Priyono
Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Asteroid Dinkinesh selebar setengah mil di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL
Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Pengunjung menyaksikan film kepunahan massal dinosaurus di Museum Geologi Bandung, Minggu 2 Februari 2020. Ruang pamer Sejarah Kehidupan di museum itu telah dibuka kembali setelah menjalani renovasi sejak Juni 2019 lalu. FOTO: ANWAR SISWADI/TEMPO
Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.


Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Pengeboran minyak lepas pantai Qatar.[www.gdi.com.qa]
Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.