Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Belum Manfaatkan Keanekaragaman Hayati Secara Optimal

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Profesor Fakultas Kehutanan IPB Iskandar Siregar, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Endang Sukara, Plt Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Agung Kuswandono, Direktur Riset dan Pengabdian Mayarakat Kemenristek/BRIN Ocky Karna Radjasa dalam acara seminar nasional bertajuk Pencegahan Pencurian Sumber Daya Hayati (Biopiracy). TEMPO/ Galuh Putri Riyanto
Profesor Fakultas Kehutanan IPB Iskandar Siregar, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia Endang Sukara, Plt Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Agung Kuswandono, Direktur Riset dan Pengabdian Mayarakat Kemenristek/BRIN Ocky Karna Radjasa dalam acara seminar nasional bertajuk Pencegahan Pencurian Sumber Daya Hayati (Biopiracy). TEMPO/ Galuh Putri Riyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Potensi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia belum dimanfaatkan secara luas dan optimal. Plt. Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman dan Invesatsi Agung Kuswandono, mengutip satu penelitian, mengatakan Indonesia baru memanfaatkan sekitar 5 persen kekayaan hayatinya untuk Industri.

"Saya jadi iri dengan negara-negara lain yang memiliki semangat untuk mengembangkan sumber daya hayatinya. Misalnya sebut saja Korea Selatan yang terkenal dengan gingsengnya," kata di acara seminar nasional bertajuk Pencegahan Pencurian Sumber Daya Hayati (Biopiracy) di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin 28 Oktober 2019.

"Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pangan, papan, obat-obatan, dan kosmetik," tambahnya.

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam seminar itu.

Agung mengungkapkan bahwa seminar nasional ini menjadi penting lantaran Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia atau disebut megabiodverisitas. Ia melanjutkan bahwa Indonesia setidaknya memiliki 47 ekosistem hayati berbeda sehingga menghasilkan endemisme hayati yang tertinggi di dunia.

Selain itu, Agung juga mendorong pemerintah, periset, swasta, dan berbagai pihak lainnya untuk mulai memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara luas dan optimal, terutama di level industri. Hal ini dikarenakan bisa mendatangkan keuntungan matriil.

"Salah satu contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati di bidang farmasi. Berdasarkan salah satu penelitian, 118 jenis obat yang diresepkan dokter di Amerika itu berbasis sumber daya hayati. Industri obat berbasis tumbuhan alami ini nilainya mencapai USD 400-900 miliar per tahunnya," ungkap Agung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, Agung berharap saat ini Indonesia mulai mengidentifikasi keanekaragaman hayatinya dan kemudian dikembangkan ke taraf industri. "Saat ini, inovasi di bidang hayati kebanyakan berhenti di level lab atau universitas saja. Padahal kalau bisa masuk ke taraf industri ini bisa mengangkat martabat Indonesia di mata dunia serta menyejahterakan rakyat Indonesia," ujarnya.

Selain belum berhasil memanfaatkan keanekaragaman hayati secara luas dan optimal, Agung mengungkapkan Indonesia belum bisa melindungi keanekaragaman hayatinya dari biopiracy. Agung menjelaskan bahwa biopiracy adalah suatu pencurian atau pembajakan terhadap sumber daya hayati di suatu negara, dalam hal ini Indonesia.

"Indonesia sudah banyak kecolongan. Yang paling banyak itu pencurian yang mengatasnamakan penelitian. Misalnya ada peneliti asing harusnya meneliti satu sumber daya hayati saja, tapi malah meneliti semuanya," kata dia.

Lebih jauh lagi, Agung mengungkapkan bahwa biopiracy terjadi juga karena masyarakat Indonesia yang belum begitu peduli terhadap kelangsungan sumber daya hayatinya. Padahal, ia menyebutkan bahwa biopiracy ini merugikan Indonesia.

"Waktu itu ada kejadian, salah satu daerah mengekspor sapi hidup ke negara lain tanpa mengebirinya. Itu berarti kita ngasih secara cuma-cuma galur murni sapi Indonesia ke mereka. Bisa-bisa di tahun mendatang kita nggak punya sapi, malah mereka yang punya," kata Agung.

GALUH PUTRI RIYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

23 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

27 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

28 hari lalu

Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.


Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

29 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.


ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

35 hari lalu

Impor Sapi Bakalan Dibuka Lagi
ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.


Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

37 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.


Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

52 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung Kantor PT Bank Mandiri (Persero) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hari ini, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden.
Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

Dua foto satelit NASA menggambarkan perubahan lahan dan hutan di lokasi proyek IKN Nusantara. Memantik kekhawatiran dampak deforestasi.


Israel Izinkan Penjualan Daging Steak Hasil Budidaya

22 Januari 2024

Ilustrasi steak. shutterstock.com
Israel Izinkan Penjualan Daging Steak Hasil Budidaya

Aleph Farms, menerima persetujuan dari Tel Aviv untuk menjual ke pasar internasional daging steak pertama hasil sel daging sapi yang dibudidayakan.


Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

KAA, Bendera nasional Liberia. Wikipedia.org
Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah


Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Timnas AMIN: Cocok Meniru Jokowi

5 Januari 2024

Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) mengumumkan sejumlah nama baru anggota Timnas AMIN di Jakarta,  Selasa, 21 November 2023. Timnas AMIN menambah sejumlah posisi dalam jajaran Timnas, mulai dari Dewan Pembina, Pelatih, Dewan Pertimbangan, Dewan Penasehat, Deputi Dewan Pakar, serta Tim Kampanye Daerah yang diisi oleh sejumlah tokoh politik, kyai dan aktivis yang semuanya mencapai 700 orang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Timnas AMIN: Cocok Meniru Jokowi

Jubir Timnas AMIN meyakini Prabowo sosok yang cocok melanjutkan yang dilakukan Jokowi dalam hal impor. Bahkan, persoalan tenaga kerja pun impor.