Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Iklan Politik, Karyawan Facebook Kecam Mark Zuckerberg

image-gnews
Facebook CEO Mark Zuckerberg, bersaksi untuk dengar pendapat Komite Energi dan Perdagangan DPR mengenai penggunaan dan perlindungan data pengguna di Capitol Hill, Washington, 11 April 2018. REUTERS
Facebook CEO Mark Zuckerberg, bersaksi untuk dengar pendapat Komite Energi dan Perdagangan DPR mengenai penggunaan dan perlindungan data pengguna di Capitol Hill, Washington, 11 April 2018. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan Facebook mengecam CEO-nya Mark Zuckerberg untuk kebijakan iklan kontroversial yang mereka katakan bisa melindungi informasi keliru.

Dalam surat yang ditandatangani ratusan pekerja, karyawan mengkritik Facebook dan Zuckerberg karena penolakan memperbaiki informasi menyesatkan yang muncul dalam iklan politik berbayar. 

Dalam surat tersebut, karyawan menilai informasi yang salah mempengaruhi banyak hal. Kebijakan saat ini mengenai iklan politik itu dinilai sebagai  ancaman terhadap apa yang diperjuangkan Facebook.

"Kami sangat menentang kebijakan ini. Itu tidak melindungi suara, tapi sebaliknya memungkinkan politisi untuk memanfaatkan platform kita dengan sasaran orang-orang yang percaya bahwa konten yang diposting tokoh politik dapat dipercaya," tertulis dalam surat itu, seperti dikutip Daily Mail, Senin, 28 Oktober 2019.

Kebijakan itu, kata mereka, tidak hanya bertentangan dengan sikap terhadap kebebasan berbicara, tapi juga dapat mengganggu pemilihan presiden AS tahun 2020.

Surat itu ditulis sebagai tanggapan terhadap sikap Facebook yang dibuat pada September lalu bahwa iklan politik berbayar sebagai bagian dari kebebasan berpendapat. Zuckerberg juga membela kebijakan Facebook, baik dalam pidato di Universitas Georgetown dan dalam sidang kongres bulan ini.

"Kebijakan kami adalah kami tidak memeriksa pidato politisi, dan alasannya adalah kami percaya dalam demokrasi adalah penting bahwa orang bisa melihat sendiri apa yang dikatakan politisi," kata Zuckerberg dalam audiensi.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Facebook mengatakan akan menahan diri untuk tidak menghapus klaim dalam iklan politik, bahkan yang dianggap salah. Sikap kontroversial telah menarik kemarahan dari pengguna, politisi, dan sekarang, karyawan yang tidak puas.

Dalam surat mereka, pekerja menguraikan beberapa tuntutan yang mereka katakan demi meraih kembali integritas platform itu. Termasuk memperlakukan informasi salah, yang muncul dalam iklan politik seperti konten menyesatkan lainnya di Facebook.

Pekerja juga mengadvokasi untuk lebih jelas melabeli iklan politik dengan isyarat visual, klarifikasi kebijakannya seputar informasi yang salah, dan melarang penggunaan iklan bertarget. Dengan menggunakan banyak alat penargetan iklan Facebook, para pekerja mengatakan kemampuan politisi Facebook untuk masuk ke audiensi terlalu besar dan dapat melemahkan debat publik.

"Risiko dengan membiarkan hal ini adalah sulit bagi orang-orang di daerah pemilihan untuk berpartisipasi dalam pengawasan publik yang kami katakan datang bersamaan dengan pidato politik," tulis para karyawan Facebook. "Iklan-iklan ini seringkali sangat mikro-target sehingga percakapan di platform kami jauh lebih sunyi daripada di platform lain."

DAILY MAIL | NEW YORK TIMES

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

5 hari lalu

WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Chat (Phone Arena)
Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

6 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

13 hari lalu

Konglomerat pendukung IKN Nusantara antara lain Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thaher bertemu sesuai unggahan di Instagram politisi Maruarar Sirat, 7 Desember 2023. Foto: IG @maruararsirait
Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

18 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

21 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

25 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

25 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

26 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

28 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

33 hari lalu

WhatsApp bisa sematkan tiga pesan. (WhatsApp)
WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.