Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Operasi Hujan Buatan Isi Cadangan Air Waduk Kaskade Citarum

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) atau operasi hujan buatan ditargetkan mampu mengisi cadangan air waduk Kaskade Citarum sekitar 20 persen.

Waduk Kaskade Citarum terdiri dari Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang merupakan tulang punggung dari ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jawa Bali.

Selain untuk produksi listrik, air yang bersumber dari Waduk Kaskade Citarum juga digunakan untuk pertanian di Jawa Barat, termasuk memenuhi kebutuhan air baku bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya, termasuk industri.

"Pembangkit Listrik Tenaga Air memegang posisi strategis dalam suplai listrik. Dibanding batu bara dan minyak bumi jauh lebuh murah dan hanya butuh waktu singkat untuk memproduksinya menjadi listrik. Permasalahannya, kondisi pada minggu lalu sebelum TMC, ketiga waduk dalam posisi minus di bawah batas operasi normal sehingga memang diperlukan TMC untuk meningkatkan cadangan waduk," ujar Dian Al Maruf, Kabid Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum di Bandung, Rabu, 29 Oktober 2019.

Sebelum operasi TMC, pada Jumat, kondisi tinggi muka air di Waduk Saguling tercatat -1,09 meter di bawah batas operasi normal, Waduk Cirata -0,26 meter di bawah batas operasi normal, dan Waduk Jatiluhur -1,84 meter di bawah batas operasi normal.

Untuk operasional listrik sudah minim, bahkan secara keseluruhan untuk pertanian dan kebutuhan bahan baku air, kendati sudah dibuatkan rencana operasi pengelolaan waduk dari Januari hingga Desember. Jika Waduk Jatiluhur tidak ada air, maka imbas terhadap cadangan air bagi masyarakar Jakarta. Karena 80 persen kebutuhan air penduduk Jakarta bersumber dari Jatiluhur lewat Citarum Barat, papar Dian Al Maruf.

Disisi lain, lanjut Dian, jika sudah berada di batas operasi normal bawah, maka warning (peringatan) bukan hanya kondisi cadangan air saja, tapi juga keamanan bendungan. Terjadi retakan jika air mengering dan jika air melimpah, bendungan bisa jebol. Jadi, perlu waduk dijaga ketersediaan airnya, ujarnya.

Hal senada disampaikan Muhammad Munir, General Manager Unit Pembangkitan Cirata. PLTA Cirata dan Saguling mempunyai peran strategis sebagai pengatur frekuensi sistem kelistrikan Jawa Bali dan fungsi sebagai unit line charging ke sistem 500 KV jika terjadi black out sistem Jawa Bali, paparnya.

Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) mengatakan untuk wilayah Jawa Barat, diusulkan dilaksanakan operasi TMC sebanyak dua kali dalam setahun. Idealnya, di Jabar dilaksanakan TMC dua kali. Karena operasi TMC juga bergantung ketersediaan awan potensial untuk disemai. Sehingga lebih preventif, ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Operasi TMC di Jabar, kata Tri Handoko Seto, diusulkan dilaksanakan sekitar Mei, agar pada musim kemarau cadangan air banyak. Selanjutnya, pada Oktober dilaksanakan TMC kedua. "Oktober selain mengisi cadangan waduk kembali juga untuk tujuan pembahasan lahan-lahan akibat kemarau," ujarnya.

Seto juga mengimbau Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (institusi yang membawahi Kaskade Citarum) agar memperkuat prediksi iklim untuk rencana pengelolaan waduk tahunan, termasuk melakukan upaya optimalisasi waduk. "Prediksi harus menjadi dasar pengambilan keputusan pengelolaan waduk. Selain itu, melakukan upaya-upaya optimalisasi pengelolaan, dari ketersediaan air yang sebatas cukup menjadi meningkat cadangannya sehingga bisa dimanfaatkan lebih luas," ujarnya.

Seperti diketahui, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) memulai operasi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) Jumat lalu di daerah tangkapan air waduk kaskade Citarum Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara BBTMC-BPPT dengan Perum Jasa Tirta II, PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Barat. Selain itu, juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Pusat Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Gefisika (BMKG).

Waduk Kaskade Citarum terdiri dari Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang merupakan tulang punggung dari ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jawa Bali. Waduk Saguling memiliki kapasitas produksi 4 x 175.8 MW, sedangkan Waduk Cirata 8 x 126 MW dan Waduk Jatiluhur 187 MW.

Koordinator Lapangan Posko TMC Citarum Erwin Mulyana mengatakan BBTMC-BPPT mengoperasikan pesawat jenis CASA 212-200 registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service untuk operasi TMC Kaskade Citarum yang direncanakan sekitar 20 hari mendatang.

Selain itu, lanjut, Erwin, BBTMC-BPPT juga memboyong mobile radar cuaca yang ditempatkan di Posko Citarum yang berlokasi di Lanud Husein Sastranegara untuk memonitor lokasi dan pertumbuhan awan yang akan disemai.

Untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, ditempatkan personil di dua lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet), yaitu di daerah Ciwidey dan Purwakarta. "Hasil pengamatan cuaca dan potensi awan hujan akan dilaporkan setiap saat oleh petugas di Posmet kepada Tim Pelaksana di Posko, untuk dianalisis dan dijadikan sebagai masukan guna menentukan strategi pelaksanaan penyemaian awan setiap harinya," papar Erwin Mulyana.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

18 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir


Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, Sebagian Disertai Petir

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, Sebagian Disertai Petir

BMKG mengeluarkan peringatan dini akan risiko hujan lebat disertai petir di Aceh, Lampung, dan Maluku Utara.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

4 hari lalu

Dua warga tengah melintas di permukiman yang terendam banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 30 November 2023. Foto: ANTARA/Syaiful Hakim
Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

4 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

4 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

4 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BMKG: Tanpa Hujan Estrem, Hujan Lebat Bisa Kembali Picu Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar

Pemerintah Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.


Prakiraan Cuaca BMKG: Kondisi Berawan dan Hujan Mendominasi Indonesia, Petir di Sejumlah Wilayah

5 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Kondisi Berawan dan Hujan Mendominasi Indonesia, Petir di Sejumlah Wilayah

Hujan disertai petir diprakirakan turun di sejumlah wilayah, seperti Tanjung Pinang, Palembang, dan Banjarmasin.