Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merasa Terteror, Warga Indragiri Hilir Minta Harimau Dievakuasi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Harimau Sumatera terlihat di dalam kandangnya di Bandung Zoo, Ahad, 18 Agustus 2019. Hewan ini termasuk dalam satwa endemik Indonesia yang terancam punah. TEMPO/Prima Mulia
Harimau Sumatera terlihat di dalam kandangnya di Bandung Zoo, Ahad, 18 Agustus 2019. Hewan ini termasuk dalam satwa endemik Indonesia yang terancam punah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, minta pemerintah mengevakuasi harimau sumatera liar dari area tersebut karena meresahkan dan sudah mengakibatkan jatuh korban jiwa.

"Surat permohonan sudah kami kirimkan ke Bupati Indragiri Hilir, dan selanjutnya saya akan mengirimkan langsung ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau," kata Ketua RT 038 Desa Tanjung Simpang, Rayo, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Rabu, 30 Oktober 2019.

Ia mengatakan sedang mengumpulkan tanda tangan warga lainnya untuk dilampirkan pada surat permohonan evakuasi harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) tersebut.

"Paling tidak minimal ada 60 tanda tangan dari warga yang dikumpulkan," katanya.

Rayo menjelaskan alasan surat permohonan tersebut untuk meminta ketegasan dari pemerintah guna mengakhiri konflik harimau dengan manusia di Desa Tanjung Sampang.

"Agar ada tindakan tegas dalam rangka mengatasi masalah gangguan binatang buas harimau yang dalam dua tahun ini telah beberapa kali meneror masyarakat," ujar dia.

Ia mengatakan gangguan dari satwa belang tersebut telah memakan korban nyawa manusia, yakni seorang warga pada 25 Agustus 2019.

Menurut dia, warga yang selama ini bekerja sehari-hari mencari ikan di Sungai Simpang Kanan merasa terganggu dan ketakutan untuk beraktivitas sebab beberapa kali bertemu dengan satwa dilindungi tersebut.

"Beberapa kali warga kami melihat harimau tersebut masih berkeliaran di wilayah desa kami, sehingga kami tidak bisa melakukan pekerjaan mencari ikan yang tentunya berdampak pada kehidupan ekonomi kami," ujarnya.

Warga berharap, Bupati Indragiri Hilir dan otoritas yang berwenang, yakni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera mengevakuasi harimau dari desa itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sangat khawatir apabila masalah ini tidak segera ditindaklanjuti dengan serius, bisa kembali jatuh korban," kata Rayo.

Sebanyak tiga orang meninggal akibat serangan harimau sumatera di Kabupaten Indragiri Hilir selama 2019. Pada Kamis (24/10), seorang pekerja bernama Wahyu Kurniadi asal Provinsi Aceh, meninggal dunia setelah menjadi korban penerkaman harimau sumatera di lahan konsesi PT Ria Indo Agropalma di Kecamatan Pelangiran.

Sebelumnya, harimau sumatera menyerang pekerja di konsesi PT Ria bernama M. Amri pada 23 Mei 2019. 

Pada pada Agustus 2019, seorang warga asal Sumatera Selatan bernama Darwaman alias Nang (36) tewas akibat diterkam harimau sumatera liar di lahan konsesi PT Bhara Induk. Nang adalah warga Desa Tanjung Simpang.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono belum merespons konfirmasi dari ANTARA terkait dengan permintaan warga Desa Tanjung Simpang.

Namun, sebelumnya setelah jatuh korban jiwa ketiga, Suharyono sempat menyatakan perlu kajian yang komprehensif untuk mengakhiri konflik harimau-manusia di Pelangiran.

Perlu ada langkah-langkah perencanaan untuk mengatasi konflik tersebut, karena selama ini daerah tersebut memang menjadi kantong habitat harimau sumatera, yakni Lanskap Kerumutan.

Daerah Pelangiran di Lanskap Kerumutan pada 2018 juga mengakibatkan jatuh korban jiwa dua orang akibat serangan harimau liar yang diberi nama Bonita. Harimau tersebut didiagnosa mengalami kelainan karena lebih suka berkeliaran pada siang hari dan tidak takut oleh keramaian manusia. BBKSDA Riau menyatakan Bonita akhirnya bisa ditangkap dan sudah direlokasi dari kawasan tersebut.

"Tidak bijak kalau langsung evakuasi (harimau). Kita harus lihat dari kacamata yang lebih luas karena memang itu rumah harimau. Kemungkinan solusi ke depan harus lihat lebih bijak bagaimana harimau-harimau di wilayah tersebut," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

7 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

20 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

20 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

24 hari lalu

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

25 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

25 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

26 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

27 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

31 hari lalu

Seekor Harimau Sumatra ditangkap karena dituding menyerang warga yang beraktivitas di sekitar TNGL, habitatnya. Foto: Istimewa
Cerita Harimau Sumatera yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi karena Terkam Petani

Pemilihan lokasi pelepasliaran harimau Sumatera diklaim sudah melalui kajian kesesuaian habitat yang dilakukan BBTNGL bersama mitra pada 2022.


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

32 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.