Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Aktivis Remaja Greta Thunberg Tolak Hadiah Rp 725 Juta

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Siswa Swedia berumur lima belas tahun, Greta Thunberg, memimpin aksi sekolah dan duduk di luar Riksdagen, gedung parlemen Swedia, untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim pada 28 Agustus 2018 di Stockholm, Swedia.[MICHAEL CAMPANELLA / Getty Images/Business Insider]
Siswa Swedia berumur lima belas tahun, Greta Thunberg, memimpin aksi sekolah dan duduk di luar Riksdagen, gedung parlemen Swedia, untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim pada 28 Agustus 2018 di Stockholm, Swedia.[MICHAEL CAMPANELLA / Getty Images/Business Insider]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan remaja 

Menurut dia, gerakan perubahan ikGreta Thunberg, 16 tahun, menolak menerima penghargaan atas upayanya mempromosikan bahaya perubahan iklim.lim saat ini lebih memerlukan penguasa yang mulai mendengarkan dan memperhatikan fakta ilmiah terkait isu itu.

Thunberg mengatakan penghargaan itu merupakan "sebuah kehormatan", namun tetap memutuskan untuk menolak penghargaan dan hadiah uang senilai 500,000 kronor (hampir Rp 725 juta)  dari Dewan Nordik atau Nordic Council.

"Saya berterima kasih kepada Dewan Nordik atas penghargaan ini. Namun, penghargaan tidak penting bagi perubahan iklim. Yang kita butuhkan adalah agar politisi dan penguasa mulai mendengarkan fakta ilmiah termutakhir yang ada saat ini," tulis Thunberg melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Rabu, 30 Oktober 2019.

Thunberg mengatakan negara-negara Nordik, termasuk negara asalnya, Swedia, memiliki reputasi baik terkait isu iklim dan lingkungan. Bagi Thunberg, hal itu merupakan sebuah kebanggaan. Namun, dia tetap menyorot emisi aktual dan jejak ekologis dari konsumsi per kapita di negara tersebut.

"Jika kita menghitung jumlah konsumsi, impor, aviasi, dan pengapalan, maka itu cerita lain lagi," tulis Thunberg.

Thunberg menyitir laporan dari WWF dan Global Footprint Network, yang menyatakan bahwa wilayah Nordik (Swedia, Norwedia, Findlandia, Islandia, dan Denmark) hidup dengan konsumsi berlimpah. Dia mencontohkan Swedia yang memiliki konsumsi berlimpah "seolah-olah Bumi memiliki sumber daya dari empat planet."

Contoh lain adalah Norwegia, yang dikritik Thunberg atas keputusan Pemerintah Norwegia baru-baru ini dalam memberikan izin paling banyak bagi perusahaan untuk mengeksplorasi minyak dan gas. Minyak dan gas menghasilkan emisi karbon global sebanyak 1,3 juta ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thunberg mengkritik komitmen politik negara-negara Nordik dalam memperbaiki kondisi iklim global. Menurutnya celah antara sains yang mendorong pembatasan kenaikan suhu global di bahwa 1,5 atau 2 derajat dan politik yang menguasai di negara Nordik sangat besar.

"Kami tinggal di negara-negara yang memiliki kemungkinan besar untuk melakukan paling banyak. Namun negara kita pada dasarnya tidak melakukan apapun," tulisnya.

Presiden Dewan Nordik Hans Wallmark mengatakan organisasi itu menghormati keputusan Thunberg, serta menyebut gerakannya sebagai "aksi yang baik untuk semuanya."

Greta Thunberg memulai aksi protes "Fridays for Future" pada Agustus 2018 ketika berumur 15 tahun.

Saat itu Thunberg bolos dan menghabiskan jam sekolahnya di depan Parlemen Swedia dengan spanduk bertuliskan "School Strike for Climate".

Dia menuntut keseriusan pemerintah untuk menangani perubahan iklim. Aksinya menginspirasi gerakan protes anak muda di seluruh dunia.

BETAHITA.ID | TERAS.ID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

5 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

10 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

16 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

20 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

23 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

28 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

35 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.