Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Ungkap Bentuk Alam Semesta, Seperti Balon Menggembung

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Studi baru ilmuwan ungkap bentuk alam semesta. Kredit: ESA dan Planck Collaboration
Studi baru ilmuwan ungkap bentuk alam semesta. Kredit: ESA dan Planck Collaboration
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama bertahun-tahun para ilmuwan percaya bahwa alam semesta kita seperti selembar kertas, tetapi bukti baru menunjukkan bahwa bentuk alam semesta melengkung seperti balon raksasa yang menggembung, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 5 November 2019.

Sebuah studi baru-baru ini menganalisis data dari latar belakang gelombang mikro kosmik, gema samar dari Big Bang, dan menemukan bahwa gravitasi tampaknya membengkokkan gelombang mikro.

Temuan-temuan ini mengarah ke alam semesta yang tertutup, yaitu sebuah gagasan bahwa jika Anda melakukan perjalanan cukup jauh ke ruang angkasa, Anda akan berputar kembali ke tempat Anda mulai.

Dalam makalah yang diterbitkan di Nature Astronomy, para peneliti mencatat rilis Plant Legacy 2018 yang mengkonfirmasi keberadaan 'pelensaan gravitasi' di latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), yang menunjukkan gelombang mikronya menekuk.

CMB adalah benda tertua yang ditemukan di alam semesta. “Semesta tertutup dapat memberikan penjelasan fisik untuk efek ini, dengan spektrum latar belakang gelombang mikro kosmik Planck sekarang lebih memilih kelengkungan positif pada tingkat kepercayaan lebih dari 99 persen,” menurut penelitian itu.

Temuan ini bertentangan dengan 'kebijaksanaan konvensional dan penelitian lain berdasarkan kumpulan data CMB yang sama', Live Science melaporkan.

"Dan teori alam semesta yang datar sebenarnya bisa menjadi topeng [krisis] kosmologis di mana sifat-sifat alam semesta yang diamati tampaknya saling tidak konsisten," tulis para penulis.

Kosmolog Universitas Sapienza Roma Alessandro Melchiorri, yang terlibat dalam studi baru-baru ini, menjelaskan kepada Live Science bahwa model alam semesta tertutup akan menimbulkan berbagai masalah bagi bidang fisika. "Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya percaya pada alam semesta yang tertutup," katanya kepada Live Science.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya sedikit lebih netral. Saya akan mengatakan, mari kita tunggu data dan apa yang akan dikatakan data baru. Apa yang saya percaya adalah bahwa ada perbedaan sekarang, bahwa kita harus berhati-hati dan mencoba menemukan apa yang menghasilkan perbedaan ini."

Meskipun rilis Plant Legacy 2018 mengkonfirmasikan alam semesta tertutup dengan akurasi 99,8 persen, para peneliti masih mencatat bahwa 'pengukuran di masa depan diperlukan untuk mengklarifikasi apakah ketidaksesuaian yang diamati disebabkan oleh sistematika yang tidak terdeteksi, atau oleh fisika baru atau hanya fluktuasi statistik'.

Temuan ini muncul hanya satu bulan setelah perhitungan baru menunjukkan bahwa alam semesta bisa menjadi beberapa miliar tahun lebih muda dari perkiraan para ilmuwan sekarang, dan bahkan lebih muda dari yang disarankan oleh dua perhitungan lain yang diterbitkan tahun ini yang memangkas ratusan juta tahun dari zaman kosmos.

Ayunan besar dalam perkiraan para ilmuwan mencerminkan pendekatan yang berbeda untuk masalah rumit dalam menentukan usia sebenarnya dari alam semesta. Usia alam semesta yang diterima secara umum adalah 13,7 miliar tahun, berdasarkan pada Konstanta Hubble 70.

Namun, Inh Jee, dari Max Plank Institute di Jerman, penulis utama studi tersebut di jurnal Science, dan timnya menghasilkan Konstan Hubble 82,4, yang akan menempatkan usia alam semesta sekitar 11,4 miliar tahun. Jee menggunakan konsep yang disebut pelensaan gravitasi - di mana gravitasi melengkungkan cahaya dan membuat objek yang jauh terlihat lebih dekat.

DAILY MAIL | LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

10 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia