Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa FTUI Ciptakan Tekonologi Mikrofilter Pengurang Limbah

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Mahasiswa Fakultas Teknik UI ciptakan tekonologi mikrofilter untuk kurangi limbah. Kredit: UI
Mahasiswa Fakultas Teknik UI ciptakan tekonologi mikrofilter untuk kurangi limbah. Kredit: UI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Perkapalan dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menawarkan solusi teknologi mikrofilter untuk mengurangi kandungan mikroplastik dalam air limbah.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Michael Ahli (Teknik Perkapalan 17), Virginia Avrilla (Teknik Lingkungan 17), dan Jilan Athaya Lubis (Teknik Lingkungan 17).

Limbah mikroplastik banyak berasal dari keseharian masyarakat. Sebut saja seperti penggunaan detergen, sabun cuci muka, bahkan pakaian yang kita gunakan juga turut berkontribusi menghasilkan limbah mikroplastik.

Mikrofilter yang dirancang oleh mahasiswa FTUI berupa blok karbon yang memiliki pori-pori sangat kecil sehingga dapat menyaring 90 persen mikroplastik. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mikrofilter itu sangat mudah ditemui, berharga murah, dan instalasinya tidak sulit. Blok karbon dapat dibeli seharga Rp 11 ribu dan catridge seharga Rp 40 ribu.

Mikrofilter ini ditempatkan di outlet mesin cuci sehingga kontaminasi mikroplastik dapat dicegah dan dapat mengurangi potensi pencemaran air.

“Solusi yang kami sampaikan ini berawal dari penelitian pertama mengenai mikroplastik pada tahun 2011. Bahwa ditemukan kontaminasi mikroplastik sudah meluas di perairan laut. Hal ini menjadi permasalahan serius yang harus segera diatasi. Oleh sebab itu, kami menawarkan sebuah solusi melalui penggunaan teknologi mikrofilter untuk mengurangi kandungan mikroplastik. Penelitian ini berfokus pada limbah mikroplastik berupa mikrofiber yang dihasilkan dari proses pencucian pakaian menggunakan mesin cuci,” ujar salah satu anggota tim Virgi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Limbah mikroplastik ada di sekeliling kita, salah satunya dapat ditemukan ketika melihat label pakaian, yaitu sering kita jumpai tulisan 100 persen nilon atau 100 persen poliester. Pakaian yang terbuat dari nilon dan poliester mengandung mikrofiber yang akan terlepas ketika dicuci.

Dalam satu kali pencucian (6 kg pakaian) menggunakan mesin cuci akan menghasilkan sebanyak 700 ribu mikrofiber. Mikrofiber tersebut akan terbawa perairan yang kemudian dapat mencemari lautan.

Jika laut sudah tercemari, maka biota laut juga akan terkontaminasi mikroplastik. Sementara itu, nantinya manusia juga yang akan mengonsumsi ikan-ikan dari laut. Hal ini akan membentuk suatu rantai yang akan memberi dampak negatif. Tim FTUI ingin memutus rantai tersebut dengan menerapkan ide berupa mikrofilter untuk menyaring mikroplastik. 

Solusi yang ditawarkan mahasiswa FTUI ini mudah diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Menurut tim kami, permasalahan mikroplastik sudah menjadi permasalahan massal. Maka dari itu, dibutuhkan solusi yang juga dapat disebarkan secara massal,” tutur Virgi.

Untuk ke depannya, tim mahasiswa FTUI berharap ide teknologi mikrofilter ini dapat terealisasi dan digunakan oleh masyarakat. Ide yang diusung oleh mahasiswa FTUI ini telah meraih juara 1 dalam lomba karya tulis ilmiah (LKTI) Maritime Festival 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

17 jam lalu

Fakultas Teknik UI. Istimewa
Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

Empat bidang fakultas teknik UI menduduk peringkat 1 di dalam negeri versi OS WUR. Teknik Mesin dan Teknik Elektro menjadi yang terbaik pada 2024.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

1 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

2 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

6 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

9 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.


Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

9 hari lalu

Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution. ANTARA/Cahya Sari
Tangani 6 Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob, Ini Kata LPSK

Wakil Ketua LPSK Maneger berjanji penanganan kasus perlindungan korban ferienjob akan dilakukan dengan cepat.