Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

120 Bintang Laut Berduri Dimusnahkan di Raja Ampat, Ini Sebabnya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Aksi pembersihan bintang laut berduri oleh anggota HPI Raja Ampat di Misool. (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)
Aksi pembersihan bintang laut berduri oleh anggota HPI Raja Ampat di Misool. (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, memusnahkan sebanyak 120 bintang laut berduri atau COT's yang merupakan hama perusak terumbu karang.

Sekretaris HPI Raja Ampat, Maikel Sada di Sorong, Kamis, 7 November 2019, mengatakan anggota HPI Raja Ampat pada 6 -7 November 2019 melakukan aksi bakti sosial pembersihan bintang laut berduri di Distrik Misool, Raja Ampat Selatan.

Dia mengatakan, aksi pembersihan bintang laut berduri yang dilakukan di Pulau Jam Misool, berhasil memusnahkan sebanyak 19 bintang laut berduri yang telah merusak terumbu karang setempat.

Sedangkan aksi pembersihan di Pulau Olobi, kata dia, anggota DPC HPI Raja Ampat berhasil memusnahkan sebanyak 101 bintang laut berduri.

Ia menjelaskan, metode pemusnahan bintang laut berduri oleh anggota HPI Raja Ampat dengan cara menjepit dengan menggunakan alat  dari bambu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikatakan, bintang laut berduri yang dimusnahkan tersebut berada di dasar laut pada kedalaman rata-rata tiga sampai dengan empat meter. Kemudian anggota HPI Raja Ampat masuk ke dasar laut secara manual tanpa alat selam mengangkat bintang laut berduri tersebut guna dimusnahkan di darat.

Menurutnya, aksi pembersihan bintang laut berduri tersebut merupakan rasa tanggung jawab pemandu wisata anggota HPI sebagai ujung tombak pariwisata untuk menjaga agar terumbu karang tidak rusak dan tetap indah.

"Kami akan terus menjaga agar terumbu karang tetap lestari sehingga pariwisata tetap berkelanjutan bagi generasi di masa yang akan datang," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

34 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

38 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

38 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.


Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

7 Januari 2024

Ular laut. Foto: scuba.com
Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

Bermain ke pantai atau wisata bahari seperti snorkeling punya potensi bertemu ular laut. Begini tips aman saat bertemu hewan berbisa itu.


5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

Wisatawan melakukan selam permukaan (snorkeling) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu 9 September 2023. Sudin Parekraf Kepulauan Seribu.mencatat ada 295.221 wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Seribu sepanjang Januari hingga Agustus 2023, kunjungan tersebut meningkat karena promosi media sosial serta program hiburan lainnya yang dilakukan pihak Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.


7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

22 Desember 2023

Seorang pria berdiri melihat indahnya pantai di Natunam Ranai, Riau, 20 Agustus 2016. Memiliki keindahan laut dan banyaknya fauna bawah laut membuat Kepulauan Natuna menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh nelayan-nelayan ilegal. (Ulet Ifansasti/Getty Images)
7 Fakta Pulau Natuna, Alamnya Kaya Destinasi Wisatanya Juara

Selain dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, Pulau Natuna juga dikenal sebagai destinasi wisata menarik.


Kelompok Maratua Lestarikan Terumbu Karang Bersama BRI Peduli

21 Desember 2023

Kelompok Maratua Lestarikan Terumbu Karang Bersama BRI Peduli

Beningnya warna laut yang berwarna biru-kehijauan tampak begitu menyatu dengan putihnya pasir pantai di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.


4 Fakta Menarik Ikan Napoleon, Penyelamat Terumbu Karang dan Ganti Kelamin Sepanjang Hidup

10 Desember 2023

Ikan Napoleon. divetrip.com
4 Fakta Menarik Ikan Napoleon, Penyelamat Terumbu Karang dan Ganti Kelamin Sepanjang Hidup

Ikan Napoleon si penyelamat terumbu karang terancam punah. Jumlahnya terus menurun setiap tahun.