Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemuda Sukabumi Rakit Helikopter, Begini Tanggapan Menristek

image-gnews
Helikopter JN 77 yang dibuat Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay RT 03/ 01, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:CRP 4/Sukabumiupdate.com
Helikopter JN 77 yang dibuat Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay RT 03/ 01, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:CRP 4/Sukabumiupdate.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menanggapi kabar pemuda asal Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaedi yang mencoba merakit helikopter.

"Ya nanti kita ingin melihat, tentunya semua inovasi kita sambut baik. Tapi tentunya agar inovasi itu bisa dilanjutkan sampai menjadi produk yang bisa dikomersialkan atau yang punya nilai tambah tinggi tentunya akan melalui serangkaian pengujian," ujar Bambang di Hotel Sari Pasific, Jakarta Rabu, 13 November 2019.

Helikopter Jujun yang merupakan lulusan SMK itu menggunakan mesin genset dua silinder 700 cc. Ditargetkan, helikopter bisa terbang perdana akhir tahun 2019 ini.

Ia bersemangat karena respon publik  cukup baik mendukungnya menyelesaikan helikopter yang mulai dibangun sejak Agutus 2018. Kisah Jujun sang perakit helikopter baling-baling dobel ini menjadi viral di media sosial sejak tahun lalu.

"Yang pasti harus ada pengujian di laboratorium, pengujian di lapangan, sampai kepada sertifikasi. Supaya inovasinya benar-benar menjadi produk yang bisa disebarluaskan di masyarakat," kata Bambang.

Jujun memiliki keseriusan untuk bisa menerbangkan helikopter yang dibuat di tengah aktivitasnya bekerja di bengkel. Helikopter  ini diberi nama Gardes JN 77 GM. Singkatan dari Garuda Desa Jujun Junaedi 77 Gemar Motekar.

Saat ini perakitan Gardes JN 77 GM sudah hampir 80 persen. Jujun tengah mengupayakan pemasangan penyalur tenaga dari mesin ke baling-baling. Mesin cadangan otomatis sudah terpasang, sebagai antisipasi jika mesin utama mati, maka helikopter ini masih punya tenaga untuk mendarat darurat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bambang berencana akan menurunkan tim untuk melihat hasil karya Jujun. "Ya (akan menurunkan tim), nanti tentu akan kita perhatikan sejauh mana inovasi tersebut bisa dikembangkan," tutur Bambang.

Jujun juga sudah memilih lokasi tes penerbangan, yaitu di kebun milik keluarga Jujun yang berada di bawah pemukiman Kampung Cibubuay, jauh dari rumah penduduk. "Helikopter ini juga sistem bongkar pasang, jika memang harus di lokasi lain proses pengangkutannya tidak begitu rumit. Hanya butuh waktu untuk bongkar dan pasang kembali," ujar Jujun.

Saat ini posisi keseluruhan bagian helikopter sudah dalam kondisi siap tes terbang. Termasuk mesin yang menggunakan bahan bakar premium inipun sudah beberapa kali diuji coba untuk melihat tenaga putaran yang dihasilkan guna bisa mencapai titik menerbangkan badan helikopter.

Badan dan mesin helikopter  sudah terpasang. Termasuk tempat duduk pilot yang sebelumnya menggunakan kursi anak-anak (mainan) saat ini sudah menggunakan baja ringan.

Ia berharap ada ahli teknologi pesawat di Indonesia yang bersedia melihat dan memberikan masukan untuk Gardes JN 77 GM sebelum uji terbang. "Saya ingin meminta masukan langsung dari ahli konstruksi pesawat dan helikopter guna menyempurnakan JN 77 ini," kata Jujun kepada Sukabumiupadate.com.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Karier Politik Desy Ratnasari, Penyanyi Tenda Biru Berkali jadi Anggota DPR dari Partai Biru

21 jam lalu

Desy Ratnasari. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Karier Politik Desy Ratnasari, Penyanyi Tenda Biru Berkali jadi Anggota DPR dari Partai Biru

Desy Ratnasari pelantun Tenda Biru, terjun dalam dunia politik sejak 2014 hinggi kini berkali menjadi anggota DPR dari PAN.


Ada Usulan Sukabumi Masuk Kawasan Aglomerasi, Ini Kata Wakil Ketua Baleg DPR

4 hari lalu

Suasana rapat kerja Badan legislasi DPR RI membahas RUU DKJ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kelanjutan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dan pembahasan akan dilanjut di tingkat panitia kerja (Panja) mulai besok serta menargetkan disahkan pada 4 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Usulan Sukabumi Masuk Kawasan Aglomerasi, Ini Kata Wakil Ketua Baleg DPR

Penentuan wilayah yang masuk kawasan aglomerasi merupakan kewenangan pemerintah.


Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.


Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Sukabumi Terjang Sejumlah Rumah dan Warung

7 hari lalu

Gelombang tinggi yang menghantam pemecah ombak di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya Rohman
Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Sukabumi Terjang Sejumlah Rumah dan Warung

Selain merusak rumah, warung, dan bangunan lainnya, gelombang tinggi di pesisir selatan Sukabumi juga merusak perahu nelayan.


Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

10 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.


Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

15 hari lalu

Petugas gabungan Polres Sukabumi Kota dan Subdenpom III/1-2 Sukabumi melakukan operasi penertiban kendaraan. Minggu 3 Maret 2024. ANTARA/Aditya Rohman
Razia Knalpot Brong, Polres Sukabumi Kota Sita Puluhan Motor

Operasi knalpot brong ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah kejahatan jalanan seperti geng motor.


BMKG: Gempa Darat Telah Menggoyang Lemah Kota Sukabumi

19 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
BMKG: Gempa Darat Telah Menggoyang Lemah Kota Sukabumi

Gempa tektonik bermagnitudo 1,8 menggoyang Kota Sukabumi dan sekitarnya pada Rabu malam, 28 Februari 2024, pukul 19.50 WIB.


Info Gempa Terkini BMKG: Tapanuli Tengah Bergetar Dinihari

22 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Info Gempa Terkini BMKG: Tapanuli Tengah Bergetar Dinihari

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.


Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

22 hari lalu

Peta Gempa Baiyah, Banten sebesar M 5,7 pada Minggu malam, 25 Februari 2024. X.COM/BMKG
Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

Gempa magnitudo 5,7 yang berpusat di Bayah tidak menimbulkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Sukabumi, dua lokasi terdekat dengan pusat gempa


Gempa dari Laut Kembali Goyang Sukabumi dan Pandeglang, Magnitudo 5,1

22 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa dari Laut Kembali Goyang Sukabumi dan Pandeglang, Magnitudo 5,1

Gempa masih terjadi dari laut di Samudera Hindia sebelah selatan Banten pada Minggu malam ini, 25 Februari 2024.