TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pesawat bomber baru Cina, Xian H-6N yang diterbangkan di depan publik pertama kali pada peringatan Hari Kemerdekaan Cina 1 Oktober 2019, mengungkap kekuatan tersembunyi jet ini.
Laman The Drive beberapa waktu lalu, menyebutkan pembom strategis H-6N ini mempunyai area tersembunyi di bawah badan pesawat. Bagian ini diperkirakan untuk mengangkut rudal balistik anti-kapal DF-21D yang memberikan pesawat kemampuan mengesankan terhadap kapal perang musuh, bahkan sekelas kapal induk.
H-6N adalah pengembangan dari H-6K, yang merupakan turunan bomber Soviet Tu-16 Badger. Perubahan paling menonjol antara seri N dan K adalah penghapusan anjungan bom penuh pada N dan penambahan area semi-tersembunyi untuk rudal besar. Hal ini serupa dalam beberapa hal umum dengan kemampuan pembom Tu-22M Backfire Rusia untuk mengangkut satu rudal jelajah anti-kapal Kh-22 atau Kh-32 di bawah badan pesawat.
Seorang sumber yang dekat dengan Angkatan Udara Cina, seperti dikutip laman South China Morning Post, 10 November 2019, membenarkan kemampuan H-6N dalam membawa rudal jelajah besar itu.
"Pembom strategis H-6N baru Cina dapat membawa rudal jelajah supersonik CJ-100 atau drone siluman WZ-8, sehingga meningkatkan jangkauan serangan maksimum menjadi 6.000 km," kata sumber itu.
CJ-100 - juga dikenal sebagai DF-100 - adalah rudal jelajah darat generasi ketiga milik militer Cina. Pendahulunya, CJ-10 subsonik, dibawa oleh varian H-6K dengan jangkauan lebih dari 1.500 km. Karena CJ-100 secara signifikan lebih besar dari CJ-10, beberapa analis memperkirakan jangkauannya mencapai 2.000 km.
Ketika penerbangan tiga H-6N melewati Beijing selama latihan untuk parade militer 1 Oktober untuk memperingati 70 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina, para pakar militer dan pengamat pesawat melaporkan dua fitur baru: fasilitas pengisian bahan bakar di udarapada moncong pesawat dan daerah semi-tersembunyi di perut jet tersebut.
Desain terbaru menunjukkan bahwa pesawat bisa membawa muatan senjata besar ke ketinggian yang diperlukan dan meluncurkannya, kata sumber angkatan udara.
Pengisian BBM di udara dapat memperluas jangkauan operasional H-6N hingga 500 km lebih jauh dari H-6K menjadi lebih dari 4.000 km. Jadi, secara teori, CJ-100 dapat membawa jarak penyerangan H-6N menjadi sekitar 6.000 km, kata sumber itu.
Pada bulan September 2019, tim Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) merilis video peringatan kemerdekaan ke-70 negara itu, tetapi kemudian memotong bagian peluncuran rudal. Pengamat militer menduga bagian yang dipotong adalah rudal CJ-100. Saat defile senjata Hari Kemerdekaan Cina pada 1 Oktober 2019, rudal itu termasuk yang dipamerkan, namun disembunyikan dalam tabung sehingga bentuk aslinya tidak terlihat.
Dalam video roket yang tidak diedit, rudal itu tampaknya memiliki dua bagian termasuk penguat roket terpisah di bagian bawah. Booster itu panjangnya sekitar 3,3 meter dengan diameter 1 meter, sementara bagian utama rudal itu panjangnya 6,6 meter dan diameter sekitar 50cm.
Drone siluman WZ-8 dapat digunakan untuk mengidentifikasi target yang jauh sebelum kekuatan serangan konvensional digunakan. "Dibandingkan dengan pembom Amerika canggih seperti B-1B, B2 dan pembom siluman B-21 yang dilengkapi dengan peluncur berputar, serta pembom supersonik Rusia Tu-160, Cina masih jauh tertinggal, karena hanya memiliki H-6K dan H-6N, yang dimodifikasi dari era Soviet,” kata sumber itu.
THE DRIVE | SCMP