Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fosil Bulu Dinosaurus dan Burung 118 Juta Tahun Ditemukan

image-gnews
Peneliti Jepang menemukan fosil kerangka dinosaurus baru di Kota Mukawa. NDTV/Global.Hokudai.ac.jp
Peneliti Jepang menemukan fosil kerangka dinosaurus baru di Kota Mukawa. NDTV/Global.Hokudai.ac.jp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan internasional menganalisis koleksi 10 fosil bulu yang ditemukan di Australia. Fosil dinosaurus dan bulu burung berusia 118 juta tahun telah ditemukan dari endapan danau kuno yang dulu terletak di luar lingkaran kutub selatan.

Hal itu mengungkapkan keragaman yang tak terduga bahwa bulu-bulu seperti rambut berumbai itu juga berasal dari dinosaurus pemakan daging dengan tubuh berbulu halus. Juga ditemukan fosil bulu sayap dari burung primitif yang seharusnya digunakan untuk penerbangan.

Uniknya, fosil bulu dari Australia semuanya terkubur dalam sedimen berlumpur halus yang terakumulasi di dasar danau dangkal dekat Kutub Selatan selama Zaman Dinosaurus. "Kerangka dinosaurus dan bahkan tulang rapuh dari burung purba telah ditemukan di garis lintang tinggi purba sebelumnya,” ujar ilmuwan dari Universitas Uppsala di Swedia Benjamin Kear, dikutip Phys, Rabu, 13 November 2019.

Namun, Kear melanjutkan, hingga saat ini tidak ada bukti yang dikaitkan secara langsung bahwa dinosaurus menggunakan bulu untuk bertahan hidup di habitat kutub yang ekstrim. "Oleh karena itu, fosil bulu Australia ini sangat penting karena berasal dari dinosaurus dan burung-burung kecil yang hidup di lingkungan yang sangat dingin dengan bulan-bulan kegelapan kutub setiap tahun,” tutur Kear.

Bulu-bulu fosil ditemukan di Cagar Geologi Tempat Tidur Ikan Koonwarra, yang merupakan situs warisan yang terdaftar 145 km sebelah tenggara Melbourne di Victoria, Australia. Menurut Thomas Rich dari Melbourne Museum di Australia, bulu fosil diketahui dari Koonwarra sejak awal 1960-an, dan diakui sebagai bukti burung purba. 

“Namun, sebaliknya hanya mendapat sedikit perhatian ilmiah. Penelitian kami adalah yang pertama kali secara komprehensif mendokumentasikan sisa-sisa ini, yang meliputi spesimen baru yang diperiksa menggunakan teknologi mutakhir,” kata Rich, yang juga memimpin banyak ekspedisi ke wilayah Koonwarra.

Serangkaian teknik mikroskopis dan spektroskopi canggih digunakan untuk menentukan anatomi dan pelestarian fosil dinosaurus Koonwarra dan bulu burung. "Bulu-bulu Koonwarra tersimpan dengan sangat luar biasa," kata pakar fosil Patricia Vickers-Rich dari Monash University dan Swinburne University of Technology di Melbourne.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, Vickers-Rich melanjutkan, ada struktur kecil seperti filamen yang menyatukan bulu, sama seperti bulu burung modern. Namun, tidak seperti bulu burung yang kompleks secara struktural saat ini, yang dicirikan oleh cabang yang saling bertautan, berbagai jenis dinosaurus kecil memiliki penutup yang terdiri dari bulu-bulu proto yang lebih sederhana seperti rambut.

"Bulu-bulu proto dinosaurus digunakan untuk insulasi," kata Martin Kundr't dari Pavol Jozef Safarik University di Slovakia, peneliti. "Oleh karena itu, penemuan bulu proto di Koonwarra menunjukkan bahwa mantel bulu halus mungkin telah membantu dinosaurus kecil tetap hangat di habitat kutub kuno," tuturnya.

Beberapa bulu fosil yang ditemukan di Koonwarra dipajang di pameran 600 Juta Tahun di Museum Melbourne di Australia.

PHYS | MELBOURNE MESEUM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

37 hari lalu

Dinosaurus Tyrannosaurus (T-Rex)/Bisnis.com
Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.


Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

57 hari lalu

Kolase foto dua jenis fosil Gastropoda atau siput (kiri) dan Pelecypoda atau kerang (kanan) yang ditemukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) di pelataran rumah warga di Pangandaran. (Dok. Unpad)
Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Petugas melakukan pengecekan golongan darah di PMI  Kediri, Jawa Timur  (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru, stok darah ada 236 kantong, hanya cukup untuk lima hari mendatang. ANTARA/Arief Priyono
Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

American Museum of Natural History, di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Aditya Vyas
6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.


Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Pengunjung menyaksikan film kepunahan massal dinosaurus di Museum Geologi Bandung, Minggu 2 Februari 2020. Ruang pamer Sejarah Kehidupan di museum itu telah dibuka kembali setelah menjalani renovasi sejak Juni 2019 lalu. FOTO: ANWAR SISWADI/TEMPO
Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.


Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Pengeboran minyak lepas pantai Qatar.[www.gdi.com.qa]
Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.


Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Nenek moyang kera dan manusia yang baru diidentifikasi, Anadoluvius turkae. (Kredit gambar: Sevim-Erol, A., Begun, D.R., Szer, .S. dkk., Universitas Toronto, EurekAlert)
Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.


Serunya Nonton Pertarungan Dinosaurus vs Kingkong di Dino's Gate Batam

18 Agustus 2023

Beberapa pengunjung berfoto di Dino's Gate, Batam. (TEMPO.CO/Yogi Eka Sahputra)
Serunya Nonton Pertarungan Dinosaurus vs Kingkong di Dino's Gate Batam

Mengenal Dinosaurus di Dino's Gate Batam, Bagaimana Keseruannya?TEMPO.CO, Batam - Akhir pekan merupakan waktu yang berharga untuk liburan melepas penat dari beraktivitas satu minggu penuh. Tentunya perlu persiapan matang untuk bisa menikmati liburan yang berkesan.