TEMPO.CO, Jakarta - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah menyelesaikan pemugaran Candi Selogriyo di Desa Candisari, Windusari, Kabupaten Magelang pada awal November 2019, kata Ketua Tim Pemugaran Candi Selogriyo, Junawan.
"Tim BPCB Jateng telah menyelesaikan pemugaran Candi Selogriyo termasuk penataan lingkungannya," kata Junawan di Magelang, Kamis, 14 November 2019.
Ia mengatakan pemugaran yang dilakukan merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun lalu.
Ia menuturkan pada 2018 Candi Selogriyo dibongkar kemudian dibangun kembali, tetapi baru sampai pada lapis ke-9 dan tahun ini dilanjutkan hingga selesai.
Dari segi arkeologisnya candi ini unik, bentuknya tambun, dan arsiteknya rapat atau penuh. Candi dibangun pada abad ke-9 di masa Mataram Kuno.
Menurut dia dalam proses pemugaran ada beberapa batu yang harus diganti karena batu asli tidak ada dan secara konstruksi maupun estetis memang harus ada.
Ia mencontohkan salah satu batu sudut tidak ada, padahal batu tersebut juga berfungsi sebagai penyangga batu di atasnya, maka harus ada batu penggantinya.
Junawan mengatakan dengan pemugaran ini diharapkan bangunan candi Hindu ini bisa bertahan lebih lama lagi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.
"Jangan sampai pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya tersebut justru merusaknya," katanya.
Ia menuturkan untuk menuju ke lokasi candi Selogriyo kalau jalan kaki memang cukup jauh dan jika menggunakan kendaraan cukup berbahaya karena jalannya sempit maka konsepnya harus dipikirkan.