Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Burung Indonesia: Masih Ada Elang Jawa di Gunung Patuha

image-gnews
Elang Jawa. Kredit: Wikipedia
Elang Jawa. Kredit: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Survei organisasi Burung Indonesia bersama Manchester Metropolitan University dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan di tingkat lokal, serta Perhutani di Gunung Patuha, Jawa Barat, masih menemukan sejumlah hewan endemis.

Survei tersebut mendata 112 spesies burung, yang sepertiganya termasuk endemis Pulau Jawa. Salah satunya Elang Jawa dan Celepuk Jawa.

“Diperlukan upaya komprehensif dalam mempertahankan keutuhan hutan yang tersisa demi menghindari spesies-spesies satwa endemis dari kepunahan,” kata Research & Communication Officer Burung Indonesia, Achmad Ridha Junaid, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 14 November 2019.

Survei tersebut tidak hanya mendapati burung endemis. Sejumlah spesies hewan endemis lainnya juga ditemukan, di antaranya beragam spesies herpetofauna dan mamalia. Sedikitnya ada tujuh spesies katak terdata tergolong endemis Pulau Jawa di antaranya Philautus aurifasciatus dan Microhyla achatina.

Sejumlah mamalia langka juga ditemukan di Gunung Patuha, di antaranya Kijang Muntjak, Musang Luwak, Bajing Tanah, termasuk primata seperti Lutung Jawa dan Surili. Survei juga menemukan indikasi Macan Tutul Jawa lewat penemuan jejak kakinya.

Kendati demikian, sejumlah burung langka endemis Jawa yang nyaris punah tidak ditemukan, di antaranya Jalak-Suren Jawa dan Ekek-Geling Jawa, yang biasanya gampang ditemui di kawasan pegunungan di Pulau Jawa.

Jalak-Suren Jawa dan Ekek-Geling Jawa saat ini tergolong spesies terancam punah dengan status Kritis atau Critically Endangered (CR) berdasarkan Daftar Merah Spesies Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List). Status tersebut menunjukkan populasinya yang telah berkurang drastis dan membutuhkan upaya konservasi untuk mencegah kepunahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ridha mengatakan, deforestasi menjadi penyebab berkurangnya habitat alami, dan eksploitasi oleh manusia menyebabkan banyak satwa terancam punah. “Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, hutan pegunungan di Jawa bagian barat telah hilang sebesar 40 persen dari luasan aslinya,” kata dia.

Perhutani menanggapi hasil survei tersebut. “Adanya kegiatan yang dilakukan oleh Burung Indonesia, pihak Perhutani sangat mendukung dan berterima kasih karena adanya informasi update yang diperoleh dalam pengelolaan hutan lindung dan menjadi dasar untuk menetapkan langkah yang tepat untuk pengelolaan ke depan,” kata Administratur Perum Perhutani KPH Bandung Selatan, Tedy Sumarto.

Tedy mengatakan Perhutani telah mengupayakan berbagai langkah untuk menjaga kawasan lindung di Gunung Patuha. “Pihak Perhutani selama ini telah melakukan berbagai langkah preemptif, preventif, maupun represif untuk menjaga kawasan lindung di Gunung Patuha. Selain itu, upaya pengelolaan kolaboratif dengan masyarakat juga terus digiatkan,” kata dia.

Burung Indonesia mencatat Pulau Jawa memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan khas untuk kawasan Asia. Spesies burung di Pulau Jawa jumlahnya mencapai 503 spesies, baik yang menetap maupun migran. Dari jumlah itu 55 spesies burung tergolong spesies endemis.

Herpetofauna Pulau Jawa juga beragam, dengan terdapatnya 173 jenis spesies amfibi dan reptil. Dari jumlah itu enam spesies reptil dan 11 spesies amfibi tergolong endemis. Pulau Jawa juga menjadi rumah bagi 137 spesies mamalia, namun 22 di antaranya spesies endemis.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

1 hari lalu

Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov
Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

Sebanyak 44 persen warga Ukraina dalam sebuah survei ingin agar negaranya melakukan negosiasi dengan Rusia dan negara lainnya.


Survei KedaiKopi: 52 Persen Responden Pilih Capres yang Paham Potensi Anak Muda

1 hari lalu

Tiga pasangan capres dan cawapres, Anies - Muhaimin, Prabowo - Gibran, dan Ganjar - Mahfud, menghadiri pengundian nomor urut capres dan cawapres dalam Pilpres 2024, pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Survei KedaiKopi: 52 Persen Responden Pilih Capres yang Paham Potensi Anak Muda

Kegiatan survei KedaiKopi dilakukan dalam program Mobil Ide Rakyat yang berlangsung sejak 18 - 25 November 2023.


Ganjar Pranowo Sebut Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Turun Tidak Benar

12 hari lalu

Calon Presiden Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD (kedua dari kiri) didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (kiri) saat hadir pada acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 23 November 2023. Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar Pranowo Sebut Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Turun Tidak Benar

Ganjar Pranowo mengklaim hasil survei internalnya tak sama dengan dua survei yang menyebut elektabilitasnya dan Mahfud Md merosot.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

12 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.


ASI Rilis Survei Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024, Bagaimana Hasilnya?

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an dalam acara Rilis Survei Nasional 'Persepsi Publik Terhadap Visi Maritim Capres 2024' Arus Survei Indonesia di Hotel Sofyan Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
ASI Rilis Survei Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024, Bagaimana Hasilnya?

Lembaga Arus Survei Indonesia atau ASI merilis hasil survei bertema 'Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024'. Bagaimana hasilnya?


Survei Kepuasan Masyarakat Jakarta, Heru Budi Sebut Keluhan Tertinggi Soal Harga Kebutuhan Pokok

13 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengumumkan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2024 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Survei Kepuasan Masyarakat Jakarta, Heru Budi Sebut Keluhan Tertinggi Soal Harga Kebutuhan Pokok

Heru Budi mengatakan masyarakat juga mengeluhkan macet 24 persen, diikuti polusi 10 persen dan banjir 8 persen.


Tak Khawatir Hasil Survei Pilpres, Anies Baswedan: Yang Paling Penting 14 Februari 2024

14 hari lalu

Capres nomor urut satu Anies Baswedan meninggalkan lokasi usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Komplek Majelis Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 18 November 2023. Acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang digelar oleh tiga pihak, yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) diikuti oleh 600 peserta perwakilan seluruh Indonesia dan mengambil tema Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam Menuju Pembaharuan Indonesia yang lebih baik. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Tak Khawatir Hasil Survei Pilpres, Anies Baswedan: Yang Paling Penting 14 Februari 2024

Anies Baswedan tak khawatir dengan perolehan survei yang menempatkannya masih di bawah kandidat presiden lainnya.


Elektabilitas Anies Naik, NasDem: Bukan Hal Mengejutkan

15 hari lalu

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Elektabilitas Anies Naik, NasDem: Bukan Hal Mengejutkan

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi elektabilitas capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang mengalami kenaikan.


Kisah Beberapa Penginjil di Tanah Jawa Abad 19: Kiai Sadrach dan Lainnya

21 hari lalu

Kiai Sadrach. Wikipedia
Kisah Beberapa Penginjil di Tanah Jawa Abad 19: Kiai Sadrach dan Lainnya

Beberapa tokoh di abad ke-19 dikenal sebagai penginjil-penginjil besar pribumi di Jawa, yakni Paulus Tosari, Kiai Tunggul Wulung, dan Kiai Sadrach.


Profil Kiai Sadrach, Pemimpin Gereja di Tanah Jawa yang Wafat 99 Tahun Lalu

21 hari lalu

Kiai Sadrach. Wikipedia
Profil Kiai Sadrach, Pemimpin Gereja di Tanah Jawa yang Wafat 99 Tahun Lalu

Pada masa hidupnya, ia merupakan seorang pemimpin terhormat dari gereja terbesar di Jawa sehingga menjadikannya sebuah figur yang berpengaruh.