Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Tektonik dan Sejarah Gempa Tsunami di Laut Maluku

image-gnews
Kondisi rumah Bribka Hamka Suat anggota Babin Kamtibmas Polsek Sirimau Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, di RT-01/RW-20 kawasan Gunung Malintang, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Ambon, roboh akibat empat gempa susulan yang terjadi pada Sabtu pagi, 16 November 2019,  pukul 06:02:00 WIT hingga pukul 07:42:41 WIT. (ANTARA)
Kondisi rumah Bribka Hamka Suat anggota Babin Kamtibmas Polsek Sirimau Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, di RT-01/RW-20 kawasan Gunung Malintang, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau, Ambon, roboh akibat empat gempa susulan yang terjadi pada Sabtu pagi, 16 November 2019, pukul 06:02:00 WIT hingga pukul 07:42:41 WIT. (ANTARA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Laut Maluku bermagnitudo 7,1 pada 14 November 2019 menjelang tengah malam berpusat di dalam lempeng Laut Maluku. Para ahli menyebut gempa semacam ini sebagai gempa intraslab. Zona gempa Laut Maluku terletak di antara Busur Sangihe dan Halmahera.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan zona gempa itu membentang berarah utara-selatan yang didasari oleh zona subduksi ganda (double subduction). Penunjaman lempengnya ke bawah Pulau Halmahera di sebelah timur dan ke bawah Busur Sangihe di sebelah barat.

Zona subduksi ini membentuk kemiringan ganda yang tidak simetris. "Slab lempeng Laut Maluku di bawah Busur Sangihe menerus hingga di kedalaman 600 kilometer," katanya, Jumat lalu. Sedangkan di bawah Busur Halmahera, slab lempeng-nya relatif lebih dangkal yaitu di kedalaman sekitar 300 kilometer.

Subduksi ganda ini terbentuk akibat tekanan lempeng Laut Filipina dari timur di zona Halmahera. Sementara dari barat, lempeng Sangihe relatif mendorong ke timur. Akibat dorongan ini, kata Daryono, terbangun akumulasi medan tegangan (stress) produk gaya kompresi pada batuan kerak samudera di bagian tengah Zona Tumbukan Laut Maluku (Molucca Sea Collision Zone).

Di zona itu terbentuk jalur Punggungan Mayu (Mayu Ridge) yang ditandai dengan keberadaan Pulau Mayu. Akumulasi medan tegangan di sepanjang jalur Punggungan Mayu itu yang pada akhirnya memicu terjadinya dislokasi batuan dalam lempeng.

Di zona itu terdapat banyak sebaran pusat-pusat gempabumi dengan mekanisme sesar naik, seperti gempa kuat 14 November lalu dan memicu tsunami kecil.

Mengapa tsunami yang terjadi hanya tsunami kecil padahal kekuatan gempanya M=7,1? Menurut Daryono karena gempa dengan slip yang relatif dalam, membuat tsunami lebih kecil jika dibandingkan dengan slip yang terjadi di kedalaman lebih dangkal.

Selain itu energi akibat kompresi yang terjadi pada salah satu slab lempeng tidak seluruhnya terakumulasi di zona gempa. "Tetapi juga disebarkan ke bagian slab lempeng pada zona subduksi di sebelahnya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi ini berbeda dengan sistem tektonik di zona subduksi pada umumnya. Energi yang terakumulasi di zona gempa hanya terkonsentrasi pada satu slab lempeng sehingga potensi gempa yang dapat memicu tsunami menjadi lebih besar. Namun demikian, secara umum kawasan Laut Maluku tetap merupakan zona rawan gempa dan tsunami yang patut diwaspadai.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa kawasan Laut Maluku beberapa kali terjadi gempa kuat dan merusak. Gempa Sangir 1 April 1936 tergolong gempa dahsyat yang pernah terjadi di zona ini, karena guncangannya mencapai skala intensitas VIII - IX MMI yang merusak ratusan rumah.

Selain itu, Gempa Pulau Siau pada 27 Pebruari 1974 juga memicu longsoran dan kerusakan banyak rumah di berbagai tempat. Kemudian Gempa Sangihe-Talaud pada 22 Oktober 1983 yang merusak banyak bangunan rumah.

Zona sumber gempa Laut Maluku juga memiliki catatan sejarah tsunami destruktif, seperti Tsunami Banggai-Sangihe 1858 yang menyebabkan seluruh kawasan pantai timur Sulawesi, Banggai, dan Sangihe dilanda tsunami. Kemudian Tsunami Banggai-Ternate 1859 mengakibatkan banyak rumah di pesisir disapu tsunami, Gempa Kema-Minahasa 1859 juga memicu tsunami setinggi atap rumah-rumah penduduk, dan Tsunami Gorontalo 1871 menerjang di sepanjang pesisir Gorontalo.

Tsunami Tahuna 1889 menerjang kawasan pesisir Tahuna setinggi 1,5 meter, Tsunami Kepulauan Talaud 1907 menerjang pantai setinggi 4 meter, dan Tsunami Salebabu 1936 menyapu pantai setinggi 3 meter.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

14 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

2 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

2 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

3 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

6 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

7 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.