TEMPO.CO, Jakarta - Kormo, aplikasi bursa kerja dan pengembangan karier yang lahir dari workshop Google Area 120, akan berekspansi ke kota Bali dan Surabaya dalam waktu dekat.
"Kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami akan memperluas layanan kami ke Bali dan Surabaya minggu depan," ungkap Bickey Russell, Project Lead Kormo saat acara Google for Indonesia Media Briefing di Kantor Google Indonesia, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin 18 November 2019.
Dengan demikian, aplikasi Kormo juga akan menyediakan lowongan kerja dari perusahaan yang berbasis di kedua wilayah tersebut.
Ia melanjutkan, aplikasi Kormo sebenarnya sudah diluncurkan di Indonesia pada Maret 2019. Namun, sampai saat ini, tawaran pekerjaan yang disediakan di aplikasi masih terbatas hanya berada di wilayah Jakarta.
"Walaupun begitu, aplikasi ini sudah bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia tapi saat ini terbatas untuk pelamar di perusahaan yang berbasis di Jakarta," lanjutnya.
Lowongan kerja yang disediakan di Kormo, kata Russell, berfokus pada sektor informal dengan tiga kategori yakni hospitality, e-commerce/logistik, serta retail. Ke depannya, Russell mengungkapkan Kormo akan terus memperluas jangkauan lowongan kerja, baik dari segi kategori hingga wilayah tempat kerja.
Menurutnya, sejak kehadirannya di Indonesia, Kormo telah membantu lebih dari 50 ribu pelamar dan pemberi kerja. "Ada ratusan perusahaan yang telah menjadi mitra kami di antaranya Bukalapak, Tiket.com, GO-LIFE, Indocareer, Union Group, Potato Head, Archipelago International, Sari Roti, dan Asuransi Astra," kata Russell.
Lebih jauh lagi, Russell mengungkapkan aplikasi Kormo ini menyediakan tiga fitur unggulan untuk para penggunanya. Pertama, Kormo membantu pengguna membuat curriculum vitae (CV) secara digital. "Profil di Kormo berfungsi juga sebagai CV. Kamu tinggal melengkapi misi, minat, dan beberapa data diri Anda. Menariknya, kamu bisa customize, bisa pula membagikan, bahkan mengunduhnya sehingga bisa dibawa saat wawancara kerja," ujar Russell.
Fitur kedua ialah penawaran kerja (job offers) yang disesuaikan dengan minat pengguna. Russell mengungkapkan, saat pengguna pertama kali mendaftar di aplikasi Kormo, ada dua pertanyaan yang harus dijawab oleh pengguna yaitu soal wilayah tempat kerja yang diinginkan serta minat pengguna.
"Dari situ Kormo menggunakan machine learning Google untuk memberikan rekomendasi lowongan pekerjaan yang disesuaikan dengan pengguna. Apabila minat atau ketertarikan wilayah tempat bekerja pengguna berubah, rekomendasi pun akan ikut menyesuaikan," kata Russell.
Lalu, ada pula fitur pelajari (learn new skills). Menurut Russell, dalam fitur ini tersedia berbagai macam pilihan artikel, video, maupun kuis singkat untuk membantu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan pengguna. "Kami berpartner dengan kreator Youtube Hujan Tanda Tanya untuk menyediakan konten pengembangan dan pelatihan keterampilan profesional yang sesuai dengan orang Indonesia," imbuhnya.
Lebih jauh lagi, Russell mengungkapkan bahwa Kormo turut memberikan proses seleksi kerja secara transparan. "Setelah melamar dari aplikasi, pada menu lamaran, Kormo secara real time memberikan informasi baru tentang setiap tahapan proses yang akan dilalui. Pelamar akan diberi tahu saat lamaran mereka sudah dibaca oleh perusahaan, saat ada panggilan wawancara, hingga saat pengumuman akhir," ujarnya.
Di sisi lain, kata Russeell, perusahaan juga akan menerima pemberitahuan ketika lowongan pekerjaan yang mereka unggah di aplikasi Kormo sudah dibaca dan ditanggapi oleh pencari kerja.
Sebelum di Indonesia, aplikasi Kormo sudah lebih dahulu diluncurkan di Bangladesh, India pada pertengahan tahun 2017. Saat ini, aplikasi Kormo sudah tersedia dalam bahasa Indonesia, Hindi, dan Inggris.
GALUH PUTRI RIYANTO