Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paleontolog Temukan Fosil Ular Berkaki, Ubah Teori Evolusi?

image-gnews
Ular purba berkaki Najash snake.dalam ilustrasi yang dibuat seniman. (Ral O. Gmez, Universidad de Buenos Aires, Buenos Aires, Argentina)
Ular purba berkaki Najash snake.dalam ilustrasi yang dibuat seniman. (Ral O. Gmez, Universidad de Buenos Aires, Buenos Aires, Argentina)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil ular purba berkaki ditemukan di Argentina. Fosil ditemukan pada Februari 2013 oleh Fernando Garberoglio, yang waktu itu mahasiswa paleontologi dari Universidad de Buenos Aires. 

Bersama paleontolog Sebastian Apesteguia dari Universidad Maimonides, dan Guillermo Rougier dari University of Louisville, ia melakukan penelitian di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia utara, Argentina.

Laman Science Alert, baru-baru ini, menyebutkan fosil itu memberikan pandangan sekilas evolusi sekelompok organisme. Studi dipublikasikan dalam jurnal Science Advances ini, membantu menjawab pertanyaan lama tentang asal usul ular dan menjelaskan bagaimana mereka kehilangan anggota tubuh dan mengembangkan tengkorak mereka yang sangat khusus.

Fosil itu disebut Najash rionegrina mengutip nama ular berkaki dalam Alkitab Nahash (bahasa Ibrani untuk ular), dan Provinsi Rio Negro di Argentina, tempat fosil-fosil itu ditemukan.

Fosil-fosil Najash berusia sekitar 95 juta tahun, dan pertama kali dideskripsikan di Nature dari tengkorak yang terpisah-pisah dan kerangka tubuh parsial yang melindungi anggota tubuh belakang.

Fosil ular purba Najash (Flinders University)

Yang membuat Najash unik adalah binatang itu hidup di padang pasir, bukan ular air yang hidup di lautan. Selain itu, fosil-fosil ditemukan tidak dalam kondisi ditekan sedimen yang ada di atasnya, sehingga mereka dilestarikan dalam tiga dimensi, tidak seperti fosil ular laut.

Hipotesa lama menyebutkan bahwa ular berevolusi dari nenek moyang kadal. Teori lain menyebut sekelompok ular kecil, seperti cacing,  dikenal sebagai scolecophidians, telah lama dianggap sebagai ular hidup yang paling primitif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fosil Najash  menunjukkan tengkorak dari garis keturunan ular purba itu tidak seperti tengkorak ular skolekofidian. Sebagai gantinya, Najash dan sejenisnya memiliki mulut besar dengan gigi tajam dan beberapa sendi tengkorak  yang merupakan ciri khas kebanyakan ular modern.

Namun, mereka masih mempertahankan beberapa fitur tengkorak tulang kadal yang lebih khas. Dalam istilah evolusioner, Najash memberi tahu kita bahwa ular berevolusi menuju mobilitas tengkorak yang diperlukan untuk menelan  mangsa  cukup besar, ciri khas banyak ular modern.

Spesimen baru Najash ini adalah contoh yang sangat baik dari kekuatan prediksi ilmu pengetahuan. Tengkorak Najash memberi tahu bahwa  nenek moyang ular sangat mirip dengan beberapa kerabat kadal dekat mereka, seperti  komodo.

Ini benar-benar jauh dari gagasan bahwa ular bisa berevolusi dari leluhur kecil,  seperti cacing.

SCIENCE ALERT | NATURE | SCIENCE ADVANCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

17 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

36 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

58 hari lalu

Kolaborasi Telkomsel Bersama Ericsson 1-3 : Telkomsel menjalin kolaborasi strategis bersama Ericsson dalam pemanfaatan Radio Access Network (RAN) Energy Efficiency dan mengeksplorasi teknologi 5G Standalone (SA). Kolaborasi yang terjalin tersebut memungkinkan Telkomsel untuk menghadirkan solusi telekomunikasi yang inovatif, andal, dan ramah lingkungan bagi masyarakat dan industri di Indonesia.
Kolaborasi Telkomsel dan Ericsson Perkuat Pengembangan Evolusi 5G

Telkomsel berkolaborasi dengan Ericsson melalui kemitraan strategis untuk memanfaatkan fitur Radio Access Network (RAN) Energy Efficiency serta uji coba teknologi 5G Standalone (SA).


Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Kolase foto dua jenis fosil Gastropoda atau siput (kiri) dan Pelecypoda atau kerang (kanan) yang ditemukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) di pelataran rumah warga di Pangandaran. (Dok. Unpad)
Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.


Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

31 Januari 2024

Geophilus hades, atau lipan dari neraka. Live Science
Waspada 7 Hewan Ini Kerap Menyusup ke Dalam Rumah Saat Musim Hujan, Begini Cara Mencegahnya

Saat musim hujan, rumah bisa dimasuki hewan.


Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

27 Januari 2024

Spesies ular air Hypsiscopus indonesiensis dari Danau Towuti, Sulawesi Selatan. (Dok.BRIN)
Identifikasi Ular Endemik di Sekitar Danau Towuti, Tim Peneliti Perlu Waktu 16 Tahun

Spesies ular air yang baru diidentifikasi itu dinamakan Hypsiscopus indonesiensis.


Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

24 Januari 2024

Petugas dinas pemadam kebakaran melakukan evakuasi seekor ular King Kobra (Ophiophagus Hannah) saat ditemukan di kawasan permukiman warga Jakasampurna, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Temuan  King Kobra dengan panjang dua meter tersebut berawal dari laporan warga, selanjutnya ular diserahkan ke komunitas reptile. ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.


Seperti di Film, Penumpang Pesawat Domestik Thailand Kaget Menemukan Ular Merayap di Kabin

23 Januari 2024

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Seperti di Film, Penumpang Pesawat Domestik Thailand Kaget Menemukan Ular Merayap di Kabin

Insiden di pesawat tersebut mengingatkan orang pada film thriller aksi Snakes on a Plane keluaran 2006 yang dibintangi Samuel L. Jackson.


Petugas Damkar Evakuasi Bangkai Ular Sanca Sepanjang 3 Meter di Bank Victoria Cengkareng

2 Januari 2024

Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi bangkai ular sanca di atas plafon, Selasa, 2 Januari 2023. Sumber: Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat
Petugas Damkar Evakuasi Bangkai Ular Sanca Sepanjang 3 Meter di Bank Victoria Cengkareng

Petugas Damkar DKI mengevakuasi bangkai ular sanca sepanjang tiga meter di Bank Victoria, Cengkareng, Jakbar hari ini. Mulanya tercium bau busuk.


6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

American Museum of Natural History, di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Aditya Vyas
6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.