Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Klaim Temukan Bukti Baru Bahtera Nabi Nuh

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Bentang alam di Gunung Ararat, Turki, yang diduga sebagai tempat terkuburnya bahtera Nabi Nuh. (webtopnews.com)
Bentang alam di Gunung Ararat, Turki, yang diduga sebagai tempat terkuburnya bahtera Nabi Nuh. (webtopnews.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada perkembangan baru dalam pencarian Bahtera Nabi Nuh. Para peneliti yakin  bahwa tidak lama lagi, mereka bakal mendapatkan bukti otentik bahwa kapal yang disebutkan dalam Kitab Suci itu terkubur di Turki.

Penelitian keberadaan Bahtera Nabi Nuh di Turki dimulai pada 1959 ketika ahli kartografi lhan Durupnar menemukan formasi tidak teratur di pegunungan Turki Timur yang menyerupai kapal besar.

Selama 60 tahun, para ahli berteori bahwa ini adalah tempat pendaratan Bahtera Nuh, sebuah gagasan yang telah memicu perdebatan di komunitas ilmiah dan keagamaan. 

Pada 2017, pembuat film Cem Sertesen merilis film dokumenter Noah's Ark, yang menyatukan 22 tahun penelitian ke dalam area di mana banyak orang percaya kapal besar itu berada. Sekarang, Sertesen sedang mempersiapkan sekuel Bahtera Nuh-2, yang akan fokus pada perkembangan baru dalam penyelidikan pegunungan terpencil ini.

Baru-baru ini, insinyur komputer dan arkeolog Andrew Jones dan ahli geofisika John Larsen telah membuat studi lokasi, menggunakan teknologi pencitraan 3D untuk memindai di bawah tanah. Sementara gambar-gambar tersebut belum dirilis - karena akan dirilis dengan film dokumenter kedua - pihak-pihak yang terlibat tampaknya yakin bahwa mereka sangat dekat dengan bukti keberadaan Bahtera Nabi Nuh itu.  

"Ini adalah gambar sebenarnya dari Bahtera Nuh. Mereka bukan palsu atau simulasi. Mereka menunjukkan seluruh kapal terkubur di bawah tanah," kata Sertesen kepada Hurriyet Daily News.

Menurut Sertesen, gambar 3 dimensi  diambil dengan mengirimkan sinyal listrik melalui kabel yang mereka tempatkan di bawah tanah di sekitar area. Dia menekankan bahwa tidak ada yang dibuat-buat dalam pencitraan 3D mereka dan bahwa hasil yang akan mereka sajikan adalah foto-foto  tentang apa yang sebenarnya ada di bawah bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rilis film dokumenter baru belum diumumkan, tetapi ada kemungkinan bahwa mereka akan menunggu sampai mereka memiliki kesempatan untuk menggali area tersebut sebelum menyelesaikan film.

Dalam Kitab Suci, Nabi Nuh memuat dua dari setiap binatang ke dalam bahtera sepanjang 150 meter untuk menyelamatkan mereka dari banjir.

Dalam Kitab Kejadian, pegunungan Ararat di tempat yang sekarang disebut Turki bagian timur adalah wilayah di mana Bahtera Nuh berlabuh setelah Air bah.

Meskipun banyak ekspedisi untuk menemukan kapal itu melintasi pegunungan yang luas, tidak ada bukti fisik yang muncul. Fokus populer dari banyak pencarian adalah situs Durupnar, formasi sepanjang 150 meter di pegunungan.

Beberapa pihak mengklaim objek aneh itu adalah sisa-sisa kapal Nuh yang terkubur jauh di bawah tanah, sementara para ahli geologi menilai  tonjolan di pegunungan itu hanyalah formasi gunung alami.

THESUN | ALETEIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

9 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

28 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

33 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

34 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

51 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.