TEMPO.CO, Jakarta - PT General Electric Indonesia (GE Indonesia) memberikan apresiasi kepada lima tokoh perempuan Indonesia yang berprestasi dan menginspirasi di sektor sains, teknologi, teknik (engineering), dan matematika (math) atau STEM. Apresiasi ini diberikan dalam acara bertajuk GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in STEM.
"Kami memberikan apresiasi pada lima tokoh ini supaya kita semua bisa terinspirasi dan juga belajar dari mereka bahwa perempuan itu bisa belajar dan berkarier di bidang STEM," ungkap Director of Government & Corporate Affairs GE Indonesia, Donna Priyadi, yang juga merupakan Chairman of GE Women Network Indonesia, di Jakarta Selatan, Rabu 27 November 2019.
Kelima tokoh perempuan itu ialah Pratiwi Sudarmono, seorang mikrobiologis sekaligus astronot perempuan pertama dari Asia yang berpartisipasi dalam misi NASA Space Shuttle pada tahun 1985.
Selanjutnya ada ahli kosmologi, astrofisika, sekaligus supervisi dari observatorium Bosscha, Permana W. Permadi. Lalu ada Director Construction of MRT Indonesia, Silvia Halim. Ada pula Eniya Listiyani Dewi, seorang profesor electrochemical process dari BPPT sekaligus menjadi penerima Habibie Award termuda pada 2018. Terakhir ada Crystal Widjaja, seorang data scientist sekaligus Vice President for Business Intelligence di Gojek.
Apresiasi kepada lima tokoh perempuan ini, menurut Donna, bertujuan untuk mendorong minat para perempuan Indonesia untuk memilih sektor STEM sebagai pilihan program studi maupun tempat berkariernya.
"Karena di dunia ini, perempuan yang bergerak di bidang STEM masih kurang dari 20 persen. Bahkan di Indonesia sendiri lebih minim lagi, yakni kurang dari 10 persen. Ini akhirnya menimbulkan adanya kesenjangan gender," ujar Donna.
Donna mengutip data World Economic Forum 2018 bahwa Indonesia berada di posisi 85 dari 149 negara dalam indeks kesenjangan gender. "Kesenjangan ini akhirnya menahan kreativitas serta kontribusi perempuan di bidang STEM," lanjutnya.
Padahal, Donna menyebutkan bahwa peningkatan kontribusi perempuan di sektor STEM berpotensi turut meningkatkan PDB Indonesia menjadi US$ 135 miliar pada tahun 2025. Selain mendorong para perempuan untuk menggeluti bidang STEM, GE Indonesia juga mengajak para perusahaan, baik sektor swasta maupun negeri, untuk terus meningkatkan kesadarannya dalam inklusivitas gender.
"Kami mendorong perusahaan untuk sadar pada kesenjangan gender ini dan membuka kesempatan untuk perempuan dan berkarier seluas-luasnya. Karena STEM butuh ide-ide dan kontribusi perempuan untuk keseimbangan," ujar Donna.
Lebih jauh lagi, CEO GE Indonesia Handry Satriago mengungkapkan bahwa apresiasi ini juga bentuk dukungan GE Indonesia pada program pengembangan sumber daya manusia yag dicanangkan pemerintah Indonesia.
"Selain itu, GE Indonesia juga secara aktif melakukan program pemberdayaan perempuan di bidang STEM melalui sistem perekrutan maupun GE Women Network. Selama dua tahun terakhir, GE Women Network telah menjangkau lebih dari 2.000 perempuan, baik di sektor publik maupun swasta," ujar Handry.
Ia melanjutkan, hal tersebut dilakukan untuk membangun keseimbangan gender di tempat kerja.
Pratiwi Sudarmono, salah satu penerima apresiasi GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in STEM, mengungkapkan bahwa apresiasi ini penting untuk para ilmuwan, khususnya ilmuwan perempuan.
"Waktu saya menjadi ilmuwan di bidang mikrobiologis tahun 1980-an, saya itu seperti tidak dianggap. Ilmuwan perempuan di Indonesia juga masih sedikit jumlahnya. Makanya, apresiasi pada perempuan ini sangatlah penting karena mereka telah memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia," ungkap Pratiwi.
GALUH PUTRI RIYANTO