Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nadiem Akan Hapus Ujian Nasional, Praktisi Pendidikan Mendukung

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Mengutip Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies Brian Harding, Nadiem Makarim membawa semangat anak muda dan kemampuannya di bidang kewirausahaan ke dalam kabinet Jokowi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mengutip Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies Brian Harding, Nadiem Makarim membawa semangat anak muda dan kemampuannya di bidang kewirausahaan ke dalam kabinet Jokowi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Mendikbud Nadiem  Makarim meninjau Ujian Nasional mendapat dukungan dari pegiat pendidikan. Mereka menganggap alat ukur untuk menilai kualitas pendidikan tidak hanya melalui ujian nasional.

Pakar pendidikan dari Center of Education Regulation and Development Analysis, Indra Charismiadji, berpendapat, hingga saat ini, ujian nasional gagal menjadi tolok ukur untuk melihat kualitas murid. "Ujian nasional itu seperti timbangan yang rusak karena tidak mengukur kualitas anak," kata Indra seperti dimuat Koran Tempo, Rabu, 27 November 2019.

Ujian Nasional untuk 2020 tetap dilaksanakan, namun setelah itu akan berubah. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Ade Erlangga Masdiana, mengatakan Ujian Nasional 2021 akan berbeda dengan saat ini. Tapi ia masih merahasiakan perbedaan tersebut. “Belum bisa disampaikan. Tunggu saja,” kata Ade.  

Indra mengatakan urusan pendidikan semestinya bukan hanya soal angka-angka yang dicapai murid, melainkan juga bagaimana pendidikan itu menghasilkan suatu karya. Dengan demikian, hasil karya guru ataupun murid tersebut semestinya menjadi portofolio buat mereka. "Negara-negara lain juga sudah menghapus standardisasi tes model ujian nasional. Ini era portofolio," ujarnya.

Persoalan ujian nasional sudah lama menuai polemik. Ujian nasional di sekolah dasar dan menengah berkali-kali berganti format dan nama dalam tujuh dekade terakhir. Saat Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015, misalnya, Kementerian Pendidikan membuat kebijakan bahwa ujian nasional bukan lagi satu-satunya penentu kelulusan murid. Selain berdasarkan hasil ujian nasional, sekolah—melalui rapat dewan guru—berwenang menentukan kelulusan siswa.

Satu tahun berikutnya, Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy berikhtiar mengembalikan posisi ujian nasional sebagai penentu kelulusan siswa. Keinginan Muhadjir menuai penolakan dari berbagai kalangan. Hingga Nadiem Makarim menggantikan posisinya pada Oktober lalu, Muhadjir tak berhasil mengubah format ujian nasional tersebut.

Dua pekan setelah menjabat Menteri Pendidikan, Nadiem berencana mengevaluasi ujian nasional. Rencana ini sebagai jawaban atas arahan Presiden Joko Widodo, yang meminta Nadiem merombak kurikulum pendidikan saat ini. "Fungsi dan penyelenggaraan ujian nasional dan zonasi sedang kami kaji," kata Nadiem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Satriwan Salim, mengatakan ujian nasional tidak menjadi standar kelulusan yang adil bagi semua murid. Sebab, kata dia, siswa yang berada di daerah pelosok tidak memiliki fasilitas belajar-mengajar yang memadai, selayaknya sarana pendidikan di perkotaan.

Satriwan mengatakan lembaganya mendukung Kementerian Pendidikan untuk menghapus ujian nasional. Namun, kata dia, sekolah tetap wajib mengevaluasi proses belajar-mengajar pada pertengahan atau akhir tahun ajaran. "Apa pun namanya, evaluasi harus tetap ada untuk pemetaan kualitas proses belajar," ucapnya.

Berbeda dengan Satriwan, anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah, Itje Chodidjah, menolak penghapusan ujian nasional. Ia mengatakan ujian nasional harus tetap ada, tapi tidak menjadi satu-satunya alat ukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan kurikulum.

"Ada aspek keterampilan dan non-kognisi yang tidak bisa diukur lewat ujian, harus lewat assessment guru setiap hari," kata Itje. Ia menyarankan ujian nasional digelar pada pertengahan tahun ajaran, sehingga hasil ujian itu menjadi bahan evaluasi di sekolah.

KORAN TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

21 hari lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Raker dengan Nadiem, Anggota DPR Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Lebih Tinggi dari Kemendikbud

Kata politikus PDIP soal anggaran makan siang gratis.


Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

22 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Vokasifest dan Festival Merdeka Beajar 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem: Sebanyak 774.999 Guru Honorer Lulus ASN PPPK

Nadiem Makarim mengatakan, sebanyak 774.999 guru honorer telah lulus seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.


Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

18 Januari 2024

Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan terpilih sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2023-2024. Dok: Unesa.
Forum Rektor Sampaikan Unek-unek kepada Jokowi, Singgung Program Kampus Merdeka

Ketua Forum Rektor Indonesia Mohammad Nasih mengatakan implementasi Kampus Merdeka saat ini masih kurang optimal. Saat ini, ada sejumlah persoalan yang muncul karena ada banyak hal yang menghantui perguruan tinggi.


Nadiem Sebut 96 Persen Sekolah akan Terima Dana BOSP 2024 pada Bulan Ini

17 Januari 2024

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam pembukaan Vokasifest dan Festival Merdeka Beajar 2023. Dok. Kemendikbud
Nadiem Sebut 96 Persen Sekolah akan Terima Dana BOSP 2024 pada Bulan Ini

Nadiem bilang dana bantuan operasional sekolah pendidikan (BOSP) 2024 akan tersalurkan kepada 96 persen satuan pendidikan pada Januari ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Game Pokemon Indonesia Pertama Diluncurkan, Nadiem Paparkan Dampak Merdeka Belajar

13 Januari 2024

Tarian para Pikachu di Pokemon Festival Jakarta 2022, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Kamis, 8 Desember 2022. (ANTARA/Nanien Yuniar)
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Game Pokemon Indonesia Pertama Diluncurkan, Nadiem Paparkan Dampak Merdeka Belajar

Topik tentang peluncuran Pokmon edisi Indonesia pertama, yaitu Pikachu berkemeja Batik, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Nadiem Terbitkan Aturan MWA, UNS Segera Gelar Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat

3 Januari 2024

Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho (dua dari kiri) memberikan penjelasan saat digelar konferensi pers di Kampus UNS Solo, Sabtu, 15 Juli 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Nadiem Terbitkan Aturan MWA, UNS Segera Gelar Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat

Universitas Sebelas Maret (UNS) segera menggelar pemilihan anggota Majelis Wali Amanat (MWA), menyusul Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) yang telah menerbitkan Peraturan MWA Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota MWA UNS.


UGM Revisi Surat Edaran Larangan LGBT Usai Tuai Protes

27 Desember 2023

Surat Edaran larangan LGBT di Fakultas Teknik UGM. Dok. Istimewa
UGM Revisi Surat Edaran Larangan LGBT Usai Tuai Protes

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, menyebutkan revisi surat edaran itu karena bersandar pada nilai-nilai integritas.


Nadiem Pamerkan Dampak Positif Merdeka Belajar hingga Dapat Pengakuan Dunia

11 Desember 2023

Pembacaan tiga karya isi buku Mendobrak Mitos:  20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi  oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbutristek RI), Nadiem Anwar Makarim, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Kebudayaan KADIN Indonesia, Heru Dewanto, juga Ketua Tim Startegi dan Perencanaan  Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi, Agustina Tutik di  di Auditorium lantai 2, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. TEMPO/Tika Ayu
Nadiem Pamerkan Dampak Positif Merdeka Belajar hingga Dapat Pengakuan Dunia

Nadiem Makarim memamerkan tiga dampak utama dari Merdeka Belajar besutannya yang telah terlihat dan diakui oleh dunia. Mulai dari dampak terhadap pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, hingga pada riset dan inovasi.


Jokowi Bicara Soal Masa Depan Pendidikan: Future Talent dan Skill Itu yang Konkret

11 Desember 2023

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Senin 11 Desember 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Bicara Soal Masa Depan Pendidikan: Future Talent dan Skill Itu yang Konkret

Presiden Jokowi menilai penyiapan talenta dan bakat untuk masa depan menjadi lebih konkret dilakukan saat ini di tengah perubahan dunia.


Nadiem Optimistis Kebijakan Merdeka Belajar Berlanjut Siapa pun Menteri dan Presidennya

7 Desember 2023

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat mengunjungi SMKN 2 Kasiaha, Yogyakarta. Dok, Kemendikbud
Nadiem Optimistis Kebijakan Merdeka Belajar Berlanjut Siapa pun Menteri dan Presidennya

Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim optimis akan keberlanjutan transformasi pendidikan, meskipun menteri atau presiden telah berganti.