"

Komet Antarbintang Kedua Akan Melintasi Tata Surya Kita

Reporter

Editor

Erwin Prima

Komet 2I/Borisov. Kredit: NASA, ESA, and D. Jewitt (UCLA) et al
Komet 2I/Borisov. Kredit: NASA, ESA, and D. Jewitt (UCLA) et al

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komet antarbintang telah dilontarkan oleh beberapa gaya gravitasi ke jalur tata surya kita. Komet alien ini, yang dinamai 2I/Borisov (menunjukkan penemunya dan statusnya sebagai objek antarbintang kedua yang diketahui), merupakan interloper antarbintang kedua yang terlihat oleh para ilmuwan di tata surya kita, sebagaimana dilaporkan Boston, Kamis, 28 November 2019.

Dengan melacak pergerakan komet, mengukur komposisi dan memonitor perilakunya, peneliti mencari petunjuk tentang tempat asalnya dan ruang yang dilintasi untuk sampai ke tata surya kita. Mereka telah menemukan molekul berbasis karbon dan kemungkinan air - dua bahan kimia yang dikenal dalam benda asing semacam itu.

Di balik pegunungan Tennessee, astronom Doug Durig melihat komet itu tumbuh lebih besar dan lebih terang di langit, mengusir aliran gas dan debu yang mungkin memberikan petunjuk sejarahnya. Pada 8 Desember 2019 mendatang, komet itu akan menempati jarak terdekat ke Bumi.

Ini adalah pelajaran utama dari dua dekade mempelajari planet ekstrasurya. Para ilmuwan telah mengidentifikasi ribuan dunia di luar tata surya kita, mulai dari raksasa gas dan bola berbatu kecil, dunia diterangi oleh matahari merah redup, dan dunia yang mengorbit sisa-sisa bintang yang runtuh.

Ketika dilihat melalui teleskop yang paling kuat, exoplanet tidak dapat dilihat sebagai lebih dari setitik cahaya. Dan tidak ada manusia yang hidup memiliki harapan untuk bepergian ke bintang lain - hanya mendekati yang terdekat akan memakan waktu 40.000 tahun.

Harapan terbaik para ilmuwan untuk meneliti dengan cermat tata surya lain adalah menunggu sepotong yang datang kepada kita. Saat itu 30 Agustus, seorang astronom otodidak di desa pegunungan Krimea melihat noda samar rendah di cakrawala, nyaris tidak dapat dibedakan dengan latar belakang bintang yang berkilauan.

Gennady Borisov mengirimkan pengamatannya ke Minor Planet Center, untuk informasi tentang benda-benda kecil di tata surya, sehingga ilmuwan lain dapat melihatnya. Satu malam kemudian, setengah perjalanan melintasi planet ini, laporan aneh itu menarik perhatian Durig. "Saya adalah orang kedua yang mengamatinya," kata Durig. "Itu mengkonfirmasi bahwa komet itu nyata."

Dalam beberapa minggu, para ilmuwan telah mengumpulkan cukup pengamatan untuk menghitung orbit komet itu. Tetapi mereka tidak menemukan jalur oval yang biasanya dibuat oleh komet di sekitar matahari. Alih-alih, orbitnya hiperbolik.

Objek itu juga bergerak dengan kecepatan 93.000 mil (150 ribu) per jam, jauh lebih cepat daripada komet, asteroid atau planet yang mengorbit matahari kita. "Wow," kata Davide Farnocchia, seorang insinyur navigasi di Jet Propulsion Laboratory NASA, yang berada di antara orang pertama yang menentukan bahwa komet itu berasal dari bintang lain. "Saya tidak berharap melihat hal seperti itu."

Hanya ada satu objek antarbintang lain yang terlihat di tata surya kita yaitu batu berbentuk cerutu bernama ‘Oumuamua', kata Hawaii yang diterjemahkan menjadi 'utusan dari jauh'.

Tapi Oumuamua sudah keluar dari sistem ketika ditemukan pada Oktober 2017, dan sangat redup sehingga para ilmuwan tidak pernah dapat melihatnya sebagai lebih dari satu piksel cahaya. Mereka tidak begitu yakin dengan apa yang telah mereka lihat - apakah itu asteroid metalik, berbatu, atau komet es yang berdebu. Dan mereka tidak yakin apakah deteksi itu hanya kebetulan belaka, tidak pernah diulangi, atau pertanda akan datangnya hal-hal lain.

Jadi para peneliti senang ketika, kurang dari dua tahun kemudian, sebuah pelancong antarbintang datang. Komet baru itu diperkirakan berada dalam jangkauan teleskop hingga musim gugur 2020. Pada pendekatan terdekatnya, bulan depan, akan menjadi dua kali lipat sejauh Bumi dari Matahari.

Meskipun memasuki tata surya dari arah rasi bintang Cassiopeia, para ilmuwan belum tahu dari mana 2I/Borisov berasal, atau berapa lama ia melayang melalui kehancuran ruang antarbintang. Mengingat kecepatannya saat ini, sudah pasti perjalanan selama jutaan, jika tidak miliaran, tahun.

Saat objek semakin dekat dengan kehangatan matahari, es di permukaannya berubah menjadi gas. Ini menciptakan karakteristik "koma" seperti halo, yang dapat diteliti oleh para ilmuwan untuk menentukan komet itu terbuat dari apa. Komet 2I/Borisov telah diamati lebih dari 2.000 kali.

GALUH PUTRI RIYANTO | BOSTON








Sebuah Planet di Luar Tata Surya Diduga Sedang Berubah Menjadi Planet Air

9 hari lalu

Ilustrasi gambar artistik dari sebuah planet di luar tata surya yang menguap. ESA/Hubble, NASA, M. Kornmesser
Sebuah Planet di Luar Tata Surya Diduga Sedang Berubah Menjadi Planet Air

Astronom tengah menganalisis sebuah planet misterius di luar tata surya yang dilabeli sebagai HD-207496b.


Planet Jupiter Resmi Tambah 12 Bulan Baru, Sisa Ledakan Satelit Jutaan Tahun Lalu

41 hari lalu

Awan mengelilingi Planet Jupiter dan Bintik Merah Raksasa. Gambar ini diambil teleskop luar angkasa Hubbel milik Nasa pada 27 Juni 2019 ketika Jupiter berjarak 644 juta km, yang merupakan jarak terdekat dari Bumi. (NASA)
Planet Jupiter Resmi Tambah 12 Bulan Baru, Sisa Ledakan Satelit Jutaan Tahun Lalu

Planet terbesar di tata surya, Jupiter, secara resmi menjadi planet dengan satelit terbanyak dengan tambahan 12 bulan yang sebelumnya tak diketahui.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

50 hari lalu

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.


Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.


Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.


Inilah 8 Nama Planet di Tata Surya, Tidak Ada Pluto!

30 November 2022

Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)
Inilah 8 Nama Planet di Tata Surya, Tidak Ada Pluto!

Berikut nama-nama planet di tata surya terbaru, dari merkurius hingga saturnus kecuali pluto.


Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Gambar asteroid Dimorphos setelah ditabrak wahana antariksa DART ditunjukkan oleh Teleskop SOAR. Foto: NOIRLab
Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.


Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. (BPON Kupang/M. Rayhan)
Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.


Hujan Meteor Tau-Herculids Akhir Bulan Ini Janjikan Pertunjukan Spektakuler

24 Mei 2022

Ilustrasi komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 masih dalam proses terfragmentasi dan sumber hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Hujan Meteor Tau-Herculids Akhir Bulan Ini Janjikan Pertunjukan Spektakuler

Hujan meteor Tau-Herculids berasal dari komet yang masih aktif terfragmentasi. Simak keterangan dari Bosscha tentang bagaimana dan kapan menikmatinya.