Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekjen PBB: Jangan Perangi Alam, tapi Perubahan Iklim

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang mengenai tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 22 Oktober 2019. Kencangnya angin serta sulitnya sumber air di lokasi lahan terbakar membuat api cepat meluas hingga menjalar ke tumpukkan ban bekas yang mengakibatkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran tersebut. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Relawan pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran lahan yang mengenai tumpukkan ban bekas di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa 22 Oktober 2019. Kencangnya angin serta sulitnya sumber air di lokasi lahan terbakar membuat api cepat meluas hingga menjalar ke tumpukkan ban bekas yang mengakibatkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran tersebut. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dunia harus menghentikan perang melawan alam dan menemukan itikad politik lebih besar guna memerangi perubahan iklim, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada  pertemuan membahas iklim global di Madrid, Minggu, 1 Desember 2019.

Di seluruh dunia, cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan sampai banjir berkaitan dengan pemanasan global buat manusia, sehingga menambah tekanan atas pertemuan puncak dua-pekan itu agar memperkokoh pelaksanaan Kesepakatan Paris 2015 mengenai pembatasan kenaikan temperatur.

"Perang kita melawan alam harus berhenti, dan kita mengetahui itu bisa dilakukan," kata Guterres sebelum pertemuan puncak 2-13 Desember, sebagaimana dikutip Reuters.

"Kita cuma harus berhenti menggali dan membor dan memanfaatkan kesempatan luas yang ditawarkan oleh energi terbarukan dan penyelesaian yang berlandaskan alam."

Pengurangan buangan gas rumah kaca --yang kebanyakan dari pembakaran bahan bakar fosil --yang telah disepakati sejauh ini berdasarkan Kesepakatan Paris tidak cukup untuk membatasi kenaikan temperatur buat sasaran antara 1,5 dan 2 Derajat Celsius  di atas tingkat pra-industri.

Banyak negara bahkan tidak memenuhi komitmen itu, dan itikad politik kurang, kata Guterres.

Sementara itu Presiden AS Donald Trump mulai menarik Amerika Serikat dari Kesepakatan Paris, sedangkan penggurunan hutan di lembah Amazon --cadangan penting karbon-- bertambah cepat dan Cina kembali condong ke arah pembangunan lebih banyak pembangkit listrik yang bertenaga batu-bara.

Tujuh-puluh negara telah berkomitmen pada sasaran "netralitas karbon" atau "netralitas iklim" sampai 2050.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu berarti mereka akan menyeimbangkan buangan gas rumah kaca, misalnya melalui teknologi penangkap karbon atau dengan penanaman pohon.

Tapi Guterres mengatakan janji itu tidak cukup.

"Kita juga melihat dengan jelas bahwa pembuang terbesar di dunia tidak menarik diri," katanya, "dan tanpa mereka, sasaran kita tak bisa dicapai."

Pertemuan puncak iklim PBB tahun lalu di Polandia menghasilkan kerangka kerja karena melaporkan dan pemantauan janji buangan gas serta peningkatan rencana buat pengurangan lebih jauh. Tapi masalahnya tetap ada, tidak kurang dari satu pasal mengenai bagaimana menetapkan harga pada buangan, dan juga mengizinkan itu diperdagangkan.

"Saya bahkan tak ingin mempertimbangkan kemungkinan bahwa kita tidak setuju mengenai pasal 6," kata Guterres. "Kita berada di sini untuk menyetujui panduan untuk melaksanakan pasal 6, untuk tidak menemukan alasan untuk tidak melakukan itu."

Gubernur Bank of England Mark Carney telah menerima baik undangan untuk menjadi utusan khusus PBB mengenai aksi iklim dan keuangan iklim dari 1 Januari, kata Sekjen PBB  Guterres. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

6 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

6 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

6 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

10 hari lalu

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

Israel dan Iran saling saling tuding dalam sidang darurat Dewan Kemanan PBB pada Ahad sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah.


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

11 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

17 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

18 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

20 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting